page XIV

653 38 4
                                    

Hari ini adalah hari Minggu, tepat pada hari ini Nini bilang akan datang untuk bermain ke rumah Rey dan Salsa.

Sesuai dengan janji Nininya, Nini telah tiba dirumah mereka. Dan kini mereka sedang berkumpul di ruang tengah keluarga semabri berbincang-bincang tentang banyak hal termasuk tentang pernikahan Rey dan Salsa.

“Rey Nini ingin kamu memasakkan Nini sesuatu, Nini penasaran apakah kemampuan masak kamu masih baik atau sudah tidak” Nini menyipitkan matanya memastikan Rey.

“masih kok Nii, Rey sering masak buat Salsa” Salsa mencoba untuk membela Rey.

“kamu ga bisa masak? kamu sering dimasakin cucu Nini?” Nini bertanya pada Salsa dengan nada yang membuat Rey khawatir terhadap Salsa.

“maaf Nii karena Salsa belum bisa jadi istri yang baik buat cucu Nini” ucap Salsa lirih sembari menundukkan kepalanya menatap lantai rumahnya.

“loh kok sedih? Gapapalah, Rey nyari istri bukan nyari asisten rumah tangga. Lagian pernikahan juga dilakukan agar saling melengkapi kekurangan, gapapalah lagian Nini ngerti sama profesi kamu sebagai seorang dokter” Nini mengucapkan itu agar Salsa tidak sedih, tapi tetap saja Salsa merasa bersalah pada Rey karena Rey selalu memasak untuknya.

“gapapa sayangg, Nini juga bilang gapapa kok. Iya kan Nii?” Rey merangkul bahu Salsa lalu mengusap bahu Salsa, ia bertanya pada Nininya.

“iya gapapa, lagian ini udah jaman now. Ga semua istri harus bisa masak, yang paling penting bisa urus suami” Nini masih berusaha mencoba untuk membuat Salsa tidak sedih dengan mengucapkan kata-kata itu.

“Rey Nini mau makan masakan pertama kamu” ucap Nini dan dijawab anggukan setuju oleh Rey.

“sayang aku ke dapur dulu ya... Kamu disini ngobrol sama Nini” Rey mengatakan itu pada Salsa lalu pergi meninggalkan Salsa dan Nininya.

Setelah Rey pergi, Nini mendekati Salsa dan bertanya pada Salsa tentang sesuatu yang mengganjalnya.

“Nini boleh nanya sesuatu ga ke kamu?” Nini mengucapkan itu pada Salsa.

“boleh kok Nii” Salsa menjawab Nini dengan semangat.

“hmm kalo kamu ga nyaman kamu ga perlu jawab kok” Nini memastikan Salsa terlebih dahulu dan dijawab anggukan oleh Salsa.

“kamu masih ingat ga sama gelang yang Rey temukan di kotak perhiasan kamu?” ucap Nini bertanya pada Salsa.

“ingat, emang itu gelang apa sih ni?” Salsa menjawab semabri mengangguk lalu bertanya balik pada Nini Rey.

“itu gelang yang Nini sama kakek Rey buat pada saat mamahnya Rey sedang mengandung, itu design kakeknya Rey dan juga Nini” Nini memberi tau Salsa tentang gelang tersebut, kenangan bersama suaminya berputar layaknya movie.

“wahh berarti itu gelang istimewa dong?” Salsa sangat kagum setelah mengetahui gelang tersebut.

“hmm, yang menerimanya juga orang istimewa” Nini berdehem menjawab pertanyaan dari Salsa.

“terus pada siapa Nini berikan?” Salsa bertanya karena penasaran tentang nasib gelang tersebut.

“pada gadis kecil yang sangat Rey sukai, padahal Rey baru sekali bertemu dengan gadis kecil itu” Nini masih mengingat jelas gadis kecil waktu itu.

“sesuka itu Rey sama gadis kecil itu? Emang secantik apa Nii?” Salsa terdengar cemburu, ia sedikit menaikkan volume suaranya dengan sengaja agar Rey dapat mendengarnya.

“karena masih kecil dia tidak cantik, hanya saja dia sangat menggemaskan dan baik pada semua anak yang ada” Nini menceritakan tentang masa kecil Rey, karena Nini sendiri juga masih mengingat wajah gadis kecil itu.

Symphony Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang