page XVII

625 37 1
                                    

2 bulan kemudian.

Dua bulan sejak kejadian itu, semuanya kembali normal. Salsa yang kembali bekerja dirumah sakit, Rey yang bekerja di perusahaan keluarganya.

Salsa kini sedang berada di UGD, yang sedang santai bersama beberapa dokter magang lainnya.

“kok tumben ugd hari ini sepi, ga jaya biasanya” ucap fira yang merupakan dokter muda yang baru memulai magangnya dua Minggu yang lalu, seketika seluruh mata menatapnya yang sedang mengigit donat jxo oreonya.

Ia bingung karena seluruh mata mengarah padanya, ia berhenti mengigit donatnya.

Selang 2 menit setelah perkataan itu keluar dari harimau fira, UGD mendapatkan panggilan dari telepon darurat yang ada disana. Mereka saling tatap satu sama lain lalu mengerahkan suster resepsionis menerima panggilan tersebut.

Setelah mengakhirinya, suster tersebut tersenyum kaku pada mereka yang dapat mereka mengerti artinya dari senyuman tersebut.

Telah terjadi kebakaran di gedung apartemen griya golden; apartemen yang terkenal mahal dan elit. Banyak ambulans yang baru tiba di rumah sakit, tidak sedikit pula korban yang terkena luka bakar dari yang serius hingga luka bakar ringan.

"alex kamu coba periksa pasien yang masih dibawah umur, di bangsal nomor 15; segera" Salsa memerintahkan kepada dokter magang tersebut.

Ruangan UGD benar-benar sangat amat penuh saat ini, semua dokter turun tangan untuk mengatasi para pasien bersama; bahkan dokter dari RS cabang ikut hadir di rumah sakit inti tersebut.

"satu! dua! tiga! Angkat!" orang-orang terdengar ricuh dengan kesibukan masing-masing.

"Saa kamu duduk dulu, dari tadi kamu panik seperti ini. Bahkan kamu belum makan malam" yera memperingkatkan agar Salsa juga harus beristirahat sebentar saja.

"yer! Aku bisa urus diri aku, tugasku sebagai seorang dokter adalah menyelamatkan nyawa seorang pasien" Salsa tidak ingin diganggu saat bekerja, setelah mengatakan itu ia langsung pergi keruang operasi.

"ruang operasi sudah siap?" tanya Salsa pada asistennya.

"sudah dokter" jawab asistennya dengan lantang.

"mari bekerja lebih keras" ucap Salsa sembari berjalan menuju ruang operasi.

====

Rey baru saja tiba diparkiran rumah sakit hendak menjemput sang istri Salsa, namun ia melihat ambulans yang tidak henti-hentinya berdatangan.

Ia melepaskan seat beltnya lalu keluar dari dalam mobil, ia melihat dari kejauhan banyak pasien yang terkena luka bakar. Ia berjalan menuju UGD, ia melihat banyak sekali korban yang berada di dalam ruang UGD.

Ia melihat Salsa yang sedang menangani pasiennya lalu ia juga melihat Salsa marah-marah pada dokter muda.

"tugasku sebagai seorang dokter adalah menyelamatkan nyawa seorang pasien!" ia melihat Salsa sangat marah.

"minggir! Pasien yang terkena luka bakar parah ada disebelah sini!" ucap staff ambulans sembari mendorong bangsal pasien yang pingsan karena luka bakar.

Rey melihat seisi ruangan, hatinya cukup sakit melihat orang-orang dari segala umur menangis kesakitan. Ia melepaskan jas setelan kerjanya, pergi ke ruangan dokter. Mengambil jas dokter baru tanpa nama, keluar dari ruangan tersebut lalu pergi kembali ke UGD.

Ia kini sudah berada diambang pintu, menarik nafasnya dalam-dalam lalu perlahan menghembuskannya.

"dokter! Tolong disebelah sini" teriak perawat tersebut pada Rey.

Symphony Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang