page XX

746 38 1
                                    

Rey menemukan berkas milik Salsa yang tertinggal di atas meja yang ada dikamarnya, ia melihat surat tersebut berasal dari rumah sakit namun dengan nama Salsa.

Rey dengan cepat membuka berkas tersebut dan membaca isi berkas itu, ia melihat tanggal Salsa dirawat dan ia semangkin terkejut setelah mengetahui Salsa kecelakaan. Ia membaca berkas yang kedua dari dokter kandungan, ia terduduk lemas dilantai saat membaca selembar kertas tersebut.

“ga mungkinkan?...... ” ucap Rey saat membaca kertas tersebut.

“Salsa keguguran dengan usia kandungan dua minggu? Dan ia juga kecelakaan pada hari yang sama, saat dirumah duka” ucap Rey lalu mengingat penampilan Salsa saat dirumah duka waktu itu.

Ia mengingat bahwa Salsa datang tanpa alas kaki dengan kaki yang meninggalkan cap kaki darah, dahi Salsa yang membiru dan sedikit berdarah, pakaian Salsa yang basah; dan ia juga mendorong tubuh Salsa dengan keadaan Salsa sedang mengandung anak mereka.

Rey mengingat semuanya, semua perlakuannya padahal Salsa. Ingatan setiap ia pulang mabuk dan menampar Salsa, hinaan, cacian serta makian yang lemparkan pada Salsa.

“ARGHHH!!!” Rey berteriak seperti orang tidak waras, ia menyesali segalanya dan bingung harus memulai dari mana.

“ARGHHH!!!” ia menumbuk meja kaca  yang ada didepannya yang membuat tangannya terluka.

Ia melihat luka yang ada di jari-jarinya, ia mengingat bahwa Salsa terakhir kali mengeluarkan banyak darah saat ia melempar botol, dan dirumah duka.

“aku bersikap seolah-olah akulah yang paling tersakiti disini, tapi ternyata akulah yang menyakitimu” ucap Rey dengan lirih.

Ia mengeluarkan ponselnya dari sakunya dan melihat nomor yang ia masukkan ke dalam blacklist, ia membuka pesan dari Salsa.

“kamu jangan lupa makan”

“kamu pasti sangat sibuk sampai tidak ingin pulang ke rumah”

“kamu mabuk lagi dengan wanita-wanita itu?”

“kamu tidak ingin menjemput aku pulang bekerja malam ini?^_^”

“ayo makan malam bersama di restoran favorit kamu”

“kamu dimana? Aku sudah menunggu”

“aku ingin ke pantai denganmu”

“maaf karena tidak menjawab panggilan darimu malam itu”

“aku rindu Nini”

“apakah aku boleh mengunjungi Nini?”

“kamu tidak akan pulang hari ini? Biasanya kamu yang lebih dulu tiba dirumah”

“aku rindu setiap kenangan kita, kamu ga rindu aku?”

“hari ini aku pergi bertemu Novan, dia bilang dia ingin bertemu kamu”

“maafkan aku pergi tanpa meminta izin, tidak apa... Aku tidak membenci kamu sama sekali, hiduplah bahagia. Mungkin kita akan bertemu di lain waktu, terima kasih sudah menerima aku sebagai istri kamu. Maaf kamu jadi menikah denganku, temukan wanita yang lebih dariku.... Aku akan mencoba untuk berhenti mencintaimu”

“jangan...... Jangan berhenti mencintaiku..... Jangan pernah berhenti mencintaiku” ucap Rey setelah membaca pesan tersebut.

Rey berjalan menuju kasurnya, ia merebahkan tubuhnya di atas kasur sembari memeluk berkas kandungan milik Salsa. Mencoba menghubungi Salsa berkali-kali, tetap berusaha walaupun yang ia dengar hanya nomor Salsa tidak aktif.

Symphony Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang