page VII

744 40 0
                                    

Mereka tiba di kediaman mereka, Salsa langsung turun dari mobil ketika ia sampai. Mengeluarkan tasnya dari bagasi mobil, ia berjalan dengan cepat untuk masuk ke dalam rumah. Rey yang melihat itu cukup bingung dengan sikap Salsa, ia mengambil tasnya lalu mengikuti Salsa ke dalam rumah.

Saat ia baru masuk ke dalam rumah, Salsa berlari menuruni anak tangga semabri menyandang tas selempang miliknya. Buru-buru menguncir rambutnya, semabri berlari kecil melewati Rey.

"saya izin sebentar, ada sedikit urusan" ucap Salsa pada Rey semabri melewati Rey, Rey hanya mengangguk dan melihat punggung Salsa yang tidak terlihat lagi.

Salsa dijemput oleh seseorang, Rey melihat itu dari dalam rumahnya. Salsa dijemput oleh rekannya yaitu dokter Vero, Rey mengerutkan keningnya lalu mencoba untuk acuh pada hal itu. Namun sesuatu didalam hatinya mengganjal, ia berdecak lalu pergi meninggalkan rumah.

Ia berlari memasuki mobil, menyalakan mesin mobilnya dan mengikuti kemana Salsa pergi.

Ia sangat fokus mengikuti arah mobil yang membawa Salsa tersebut, ia terus mengikuti mobil itu sampai memasuki daerah pedesaan.

Rey melihat ke sekeliling jalanan yang cukup asri, dan masih hijau. Ia kembali fokus pada mobil mereka, tak lama kemudian mobil Vero berhenti di dekat pohon besar yang diperkirakan cukup tua.

Salsa dan Vero turun dari mobil, banyak anak-anak berlari ke arah mereka. Salsa tampak senang melihat itu, begitu pula Vero yang memperhatikan Salsa yang sedang bahagia.

Rey menghentikan mobilnya tidak jauh dari keramaian tersebut, ia membaca papan tua yang bertuliskan panti asuhan kemuning. Ia mencoba mengingat nama panti itu lalu ia terdiam setelah mengingat satu hal tentang panti asuhan tersebut, ia menyandarkan tubuhnya di kursi kemudi semabri melihat interaksi Salsa dari kejauhan.

"apa yang kau lakukan sampai sejauh ini Rey?" ucap Rey bertanya pada dirinya sendiri lalu tersenyum kecut.

"bukankah itu sudah jelas, mereka adalah sepasang kekasih" ucap Rey melihat Vero dan Salsa yang sangat kompak.

"mereka juga tampak serasi dan sefrekuensi" lanjutnya.

"tunggu, jika mereka adalah sepasang kekasih. Maka kami adalah sepasang suami istri, bukankah level yang paling tinggi itu adalah hubungan kami?" Rey tampan ngebug memikirkan sesuatu, ia baru sadar kalau mereka memiliki hubungan yang sah dimata agama maupun negara, bukankah itu berarti hubungan yang mereka miliki lebih spesial?

"bersenang-senanglah istri, lakukan apa yang ingin kamu lakukan" ucap Rey lalu menyalakan mesin mobilnya, ia memilih untuk tidak menggangu privasi Salsa terlalu dalam sebelum Salsa sendiri yang mengatakannya padanya.

Rey memutar balik mobilnya dan pergi meninggalkan panti asuhan tersebut, ia sudah lama tidak menghidupkan musik didalam mobilnya dan ia menyalakannya lagi setelah sekian lama.

"bagaimana pun hubungan kami sudah diakui dan premium" ucap Rey mengingat bahwa mereka sudah menikah, ia tertawa kecil mengingat hari pernikahan mereka.

🌜

Salsa tiba dirumah setelah kembali dari panti asuhan bersama Vero, ia masuk ke dalam rumah dan melihat Rey yang sedang membaca buku di ruang tengah.

Ia melewati Rey dan berjalan menuju kamar mereka, Rey yang menyadari bahwa Salsa sudah pulang tersebut pun menyibukkan diri dengan membaca buku.

Ia melirik Salsa yang berjalan melewatinya dan menaiki anak tangga, setelah dirasa Salsa tidak terlihat ia mulai menyusun bukunya dan menaruh bukunya di samping meja yang ada didekatnya.

Ia berjalan menaiki anak tangga, dan ikut masuk ke dalam kamar mereka. Ia duduk di balkon kamar mereka sembari menikmati angin malam, ia duduk dengan ponsel yang ada di tangannya.

Symphony Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang