page IX

705 40 0
                                    

kini keduanya sedang sarapan bersama setelah selesai mandi.

Tidak ada suara dimeja makan, hanya ada suara sendok dan piring yang terjadi akibat gesekan kedua benda tersebut, Rey tidak memandang Salsa sama sekali; ia hanya fokus pada makanan yang sedang ia makan.

Salsa bingung harus membuka pembicaraan seperti apa, haruskah ia tetap diam?

"kamu bilang kamu akan bekerja hari ini? Apakah kamu akan pulang pada jam biasa?" tanya Rey pada Salsa, ia mengerti dengan kecanggungan yang ada disini dan ia melihat wajah Salsa yang bingung harus apa karena sejak tadi Salsa hanya mengaduk-aduk makanannya.

"saya akan pulang lebih awal" jawab Salsa tanpa sengaja menatap mata Rey, lalu dengan cepat ia menunduk melihat makanannya lagi.

"mengapa? Bukankah kamu suka tinggal dirumah sakit?" tanya Rey dengan sarkas.

"oh? Ahh saya lupa, saya akan bermalam di rumah sakit" Salsa mencoba untuk menyelamatkan diri dari pertanyaan yang keluar dari mulut Rey.

"oh" jawab Rey lalu selesai dengan makanannya, ia meraih tas kerjanya dan pergi meninggalkan Salsa di meja makan.

Salsa melihat punggung Rey yang semangkin tidak terlihat, ia sangat kesal dengan Rey.

"oh? Oh katanya? Wahhh dia pikir dia keren seperti itu?!" Salsa mengomel saat Rey pergi.

🌜

Salsa berkerja di rumah sakit seperti biasa, sesekali ia menjenguk orang tuanya saat kedua abangnya tidak ada di sana.

Salsa sedang mengupas apel untuk orang tuanya, ia menikmati saat-saat bersama orang tuanya. Ia tidak membenci orang tuanya, hanya saja ia selalu tidak paham dengan sudut pandang orang tuanya.

"apakah kamu bertengkar dengan suami kamu?" tanya mamahnya.

"tidak" jawab Salsa singkat.

"lalu mengapa dia bertanya tentang kamu saat ia datang" ucap mamah Salsa mencoba untuk menggoda putrinya itu.

"dia bertanya tentang Salsa? Dia datang kesini? Kapan?" pertanyaan demi pertanyaan keluar dari mulut Salsa yang membuat kedua orang tuanya tertawa kecil melihat Salsa.

"tadi pagi sebelum ia berangkat ke perusahaannya ia mampir kesini dan bertanya tentang kamu" Jawab mamahnya.

"apa yang ingin dia ketahui? Lalu mamah jawab apa?" Salsa bergumam lalu kembali bertanya pada mamahnya.

"dia bertanya tentang kamu saat masih kecil, lalu mamah mengatakan bahwa kamu adalah anak yang membanggakan, pintar, penurut, tidak pernah membantah dan sedikit tempramental" jawab mamahnya, salsa tersenyum diawal namun kesal mendengar kata terakhir.

"apa yang sebenarnya dia inginkan, sudah gila" gumam Salsa lalu mengingat kejadian pagi beberapa hari lalu, ia merinding mengingat itu.

Pintu ruangan orang tuanya terbuka, Salsa menoleh dan melihat orang tua Rey yang datang berkunjung. Orang tua dan mertuanya itu sedang mengobrol, mereka berbicara sesekali melihat Salsa.

"apa yang mereka bicarakan? Mengapa mereka melihatku? Apakah aku sangat cantik hari ini" Salsa merasa sangat percaya diri semabri memegang wajahnya.

Pintu ruangan itu kembali terbuka yang memperlihatkan Rey disana, Salsa yang melihat Rey langsung izin pada orang tuanya bahwa ia sedang ada pekerjaan. Salsa melewati Rey, namun Rey menarik lengannya.

"saya ingin ngobrol dengan kamu, berdua, sekarang" ucap Rey pada Salsa, orang tua mereka melihat mereka.

Mereka berdua duduk di bangku taman yang ada di taman rumah sakit, keduanya sama-sama memegang kopi kalengan mereka.

Symphony Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang