HEY CRUSH || 08

31K 5.5K 664
                                    

Assalamu'alaikum...

Yeay Hey Crush cover baru, makasih buat kalian yang ikut pilih 🥰

Jangan lupa vote ya bestieeee 🦋

***

Shabira sampai di rumahnya pukul lima setelah menghabiskan waktu tiga puluh menit lebih di angkot yang membawanya pulang. Penyebab lamanya perjalanan adalah karena hujan dan bnajir juga macet karena jam pulang kerja. Padahal jika pulang di jam empat seperti biasa, perjalanan paling lama adalah dua puluh menit.

            "Assalamu'alaikum," ucap Shabira sambil mendorong pintu agar terbuka setelah membuka kuncinya. Tidak ada yang menjawab tentu saja, Ayah, Bunda, dan Adam pasti belum pulang, maka dari itu Shabira langsung naik ke lantai atas di mana kamarnya terletak.

            Gadis itu kedinginan, badannya terasa beku dan gatal. Shabira punya kaligata, di mana kulitnya akan merah atau bahkan bentol-bentol jika terkena udara dingin. Maka dari itu Shabira segera melepas ranselnya kemudian lari ke kamar mandi dan menyiapkan air hangat.

            Usai membersihkan badan dan berpakaiaan piyama panjang, Shabira duduk di kasur sambil mengeluarkan ponselnya dari ransel. Menyambungkan benda pipih itu pada kabel cas. Shabira buka ruang obrolnya dengan Calon Ayang, lelaki itu aktif jam dua siang tadi, yang artinya sampai saat ini Elzio belum membuka whatsapp lagi.

            "Tapi kalau di chat biasanya langsung online dan bales," gumam Shabira. "Gue chat aja dulu kali, ya."

            Assalamualaikum, El. Aku lupa besok tanggal merah, apa aku kembaliin sepatunya ke rumah kamu aja? Sekalian kenalan sama..., satpam? hehe

            Shabira kirim pesan itu dan menunggu selama satu menit namun Elzio tidak kunjung online. "Padahal harusnya dia udah sampai rumah," kata Shabira menerka. Lama gadis itu diam menatap layar ponsel sebelum kemudian mematikannya. "Mungkin lagi mandi."

            Shabira kemudian menyalakan laptopnya, membuka Google dan langsung mencari tahu tentang sosok wanita yang Allah jamin masuk surga seperti yang Elzio katakana tadi. Dia ingin membaca semua kisahnya sendiri siapa tahu Shabira bisa mengikuti dan menjadi salah satu pengikutnya.

            Sedangkan di sisi lain, Elzio baru saja sampai di gerbang rumahnya. Lelaki itu menunggu sebentar sebelum kemudian gerbang rumah nya yang tinggi terbuka otomatis. Elzio bawa motornya masuk melewati jalan cukup luas yang sisinya penuh pepohonan. Jarak antar gerbang ke rumahnya memang cukup jauh, dan lumayan melelahkan kalau di tempuh jalan kaki.

            Sampai pelataran, Elzio segera melipir ke sisi kiri, di mana garasinya berada. Lagi, pintu garasi itu terbuka otomatis dan termpampang lah empat mobil, tiga motor, dan dua sepeda. Semua itu miliknya yang di belikan Papa dan Mama nya. ah bukan, melainkan titipan untuknya selama di dunia.

            "Assalamu'alaikum," sapa Elzio yang baru saja masuk lewat garasi, pintu tersebut menyambung ke dapur. Dan kebetulan, di dapurnya ada mbak Yani dan juga Mama nya Ayumi.

            "Wa'alaikumsalam, El. Kok baru sampai jam segini?"

            "Macet, Ma."

            "Semacet apa, sih? Mama aja pulang ngantor, nggak macet-macet amat."

            Elzio tersenyum pada Mama Ayumi, wanita cantik berjilbab yang amat dia sayangi dan hormati. "Tadi aku antar teman dulu."

            "Perempuan?!"

            Elzio berdeham, menggaruk tengkuknya. "Iya."

            Mama Ayumi menyeringai tipis. "Wih,siapa tuh?"

IN THE SHADOW OF PRAYER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang