HEY CRUSH || 16

26.6K 5K 1.3K
                                    

Assalamualaikum <3

Ada yang nunggu lapak ini nggak? sksksk

Maaf ya baru bisa update lagi :(

Pren, aku udah edit dan cek dua kali, kalau masih ada typo, tolong tandai ya :)

***

"Kakak berangkat, El aku berangkat ya, assalamualaikum," ucap Shabira.

            "Wa'alaikumsalam." Ada rasa sesak saat Elzio menjawab salam Shabira, sesak itu semakin pekat ia rasa ketika mendengar suara Alef di luar sana. Tanpa bisa di cegah, kepala Elzio menoleh ke belakang, mendapati wajah Alef yang tampak sekali terpukau atas apa yang dia lihat.

            Shabira memang tampil cantik hari ini, anggun sekali dengan dress ungu yang gadis itu kenakan. Sungguh, cobaan terberat bagi Elzio untuk tidak menatap gadis itu lama-lama, harus Elzio syukuri karena Adam di sini sehingga dia bisa mengalihkan perhatian walau pikirannya tetap pada Shabira.

            "Bang Elzio nggak ikut ke undangan Kak Nadia?" tanya Adam.

            Elzio tersenyum. "Mungkin nanti berangkatnya agak siang, undangan nya jam dua." Elzio memang di undang, baru kemarin malam dia mendapatkan undangan dari Nadia, itupun di kirim lewat direct message di Instagramnya. Entah tahu dari mana Elzio mempunyai Instagram karena saat dia sampai rumah, ada banyak notif yang memberitahukan bahwa ada beberapa ratus orang yang memfollownya dan salah satu di antara mereka adalah Nadia Permatasari. Yang ternyata teman dekat Shabira.

            Nadia mengatakan bahwa hari Minggu akan ada acara syukuran ulang tahunnya dan mengundang Elzio untuk datang, Nadia juga menyarankan agar Elzio berangkat bersama dengan Shabira. Tentu saja Elzio tidak keberatan, tapi anehnya, Shabira tidak ada mengirim pesan apapun padanya sejak Jum'at malam.

            Syukurlah, kemarin malam Adam ada mengirim pesan padanya, menanyakan perihal tugas yang di berikan guru Agamanya. Elzio putuskan untuk datang kerumah Shabira saja, sekalian menjelaskan materi juga pada Adam. Selain dari itu, dia juga bisa bertemu dengan Shabira dan mengajaknya pergi bersama.

Namun belum sempat Elzio mengajaknya karena sedang fokus membantu Adam, perkataan Shabira saat menjawab pertanyaan Adam justru membuat Elzio terkejut dan sedikit kecewa. Ternyata Shabira akan berangkat bersama dengan Alef. Bukan itu saja, pakaian mereka juga terlihat serasi, atau memang sengaja di serasikan?

Kalau boleh jujur, Elzio merasakan hati nya tidak nyaman lagi. sesak, seperti seseorang meremas jantungnya di dalam sana tanpa ampun bersamaan dengan hatinya yang seolah terbakar api besar.

Dan semakin besar pula api itu ketika Elzio melihat Alef mengulurkan tangan pada Shabira, entah bagaimana kondisi hati Elzio jika Shabira menerima uluran itu. syukurlah, gadis tersebut menolak dan memilih jalan duluan.

"Ayok bang, berangkat sekarang aja, aku temani abang." Elzio menoleh pada Adam yang ternyata sudah berganti kausnya dengan kemeja. Kapan bocah ini berganti baju?

Elzio terkekeh kecil. "Adam mau temenin abang?"

Adam mengangguk dengan buru-buru. "Ayok bang!"

"Adam dengar, kakak kamu sekarang ada di mobil sama teman laki-lakinya. Adam tahu, bahwa perempuan sama laki-laki yang bukan mahrom itu sebaiknya menjauhi fitnah?"

Adam mengangguk. "Apa aku ajak kakak juga supaya bareng sama abang?"

"Jangan." Elzio menggeleng. "Jangan biarkan kakak mu ingkar janji, itu dosa. Kakak kamu mungkin udah janji sama temannya buat berangkat bareng."

"Terus gimana bang?" tanya Adam gelisah, Elzio justru tertawa karenanya.

"Adam lebih baik ikut sama Kak Bira sama kak Alef, ikut mobil mereka."

IN THE SHADOW OF PRAYER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang