Happy reading
.
.
.Kriiiing......kriingg....kriingg
"Far ngantin yok." Ajak seorang gadis bernama Afrilia Andini, sahabat pertama Fara didunia novel.
"Let's go." Sahut Fara dengan ekspresi antusias.
"Lo mau pesen apa?" Tanya Afri saat sampai di kantin.
"Bakso urat Mang Tejo aja Fri, sekalian es teh." Jawab Fara. Seketika wajahnya berbinar dengan lidah yang mulai tak sabar mengecap gurihnya bakso.
"Oke gue pesenin." ucap Afri lalu pergi ke stand Mang Tejo.
Sambil menunggu Afri, Fara mengedarkan pandangannya ke penjuru kantin. Sesaat matanya berbinar setelah menemukan siluet Chelsea yang kebingungan mencari tempat duduk.
"Kak Chelsea sini aja." Pekik Fara tertahan.
"Hai Fara, gue numpang duduk ya." izin Chelsea.
"Oke kak."
"Nih, Far pesenannya."
"Thanks Afri." ucap Fara lalu mulai meracik bakso sesuai seleranya.
"Eh kak Chelsea, tumben nggak bareng kak Nadya." ucap Afri saat melihat salah satu kakak kelasnya.
"Nadyanya nggak masuk, jadi ya gini deh." ujar Chelsea dengan sedikit kekehan.
Mulut Fara langsung terbuka saat melihat kekehan Chelsea, kemarin ia hanya melihat wajah datarnya saja. Fara tak menyangka walau cuma kekehan aura kecantikan Chelsea sangatlah memukau.
Namun, kekaguman Fara bubar saat dirinya terciprat kuah panas soto dari sang heroin yang tanpa sebab terjatuh tepat disamping Chelsea.
BRUKH
awsh
"Hiks hiks maaf." Ringis Naura sambil tertunduk.
"Lo tuh ya bisa nggak sih sehari aja nggak ganggu gue." Bentak Chelsea karena waktunya harus diganggu berkali-kali oleh orang yang sangat dibencinya.
"Hiks maaf kak." ujar Naura takut.
"Kak kek kak kek, jangan panggil gue kak, Lo seangkatan sama gue kalau lupa." ucap Chelsea sinis.
"Ada apa ini?" tanya Nathan yang baru tiba di TKP.
Chelsea menghela nafas lelah, kenapa banyak drama yang terjadi dihari ini.
"Naura Lo kenapa?" Tanya Nathan saat melihat keadaan Naura yang kacau namun sang empu hanya tertunduk dengan suara sesegukan yang terus berkumandang.
"Chelsea, Lo apain Naura?" Tanya Chandra.
"Gue nggak ngapa-ngapain." jawab Chelsea.
"Terus kenapa Naura sampai nangis disamping elo?" sarkas Chandra.
"Mana gue tau!" ucap Chelsea tidak peduli.
Tiba-tiba semua perhatian langsung tertuju pada Fara yang masih menatap nanar semangkuk bakso yang telah tercampur kuah soto.
"Bakso g-gue......" ucap Fara sendu yang membuat semua orang bisa merasakan kepedihannya. Oh ayolah bakso adalah makanan kesukaan Fara, tidak mungkin ia tak sedih saat makanan kesukaannya tak bisa dimakan.
"FARA....." teriak Chelsea, Afri, dan Nathan bersamaan.
"A-abang bakso Fara---"
"Dek kamu gapapa kan?" Tanya Nathan khawatir.
Fara menggeleng, "tapi baksonya bang."
"Ya ampun Fara tangan Lo merah-merah!!?" pekik Afri tertahan saat melihat tangan Fara yang kemerah-merahan.
"Dek kita ke rumah sakit sekarang!" ucap Nathan tiba-tiba.
Fara menghiraukan ucapan Nathan, saat ini pikirannya seperti kosong lalu tanpa sengaja pandangannya tertuju pada Naura yang masih nangis sesegukan. Emosi Fara meningkatkan saat mengingat penyebab dirinya gagal makan bakso.
BRAKK!!
Dengan emosi Fara menggebrak mejanya dengan keras.
"Far........"
"GARA-GARA LO GUE NGGAK JADI MAKAN BAKSO!!?"
"LO KALAU MAU CAPER JANGAN DIHADAPAN GUE, BISA?!!"
"BA-BAKSO GUE HANCUR GARA-GARA LO!!"
"GUE BENCI LO!!"
"ASAL LO TAU, BAKSO IS MY LIFE." ucap Fara lalu pergi meninggalkan kantin dengan wajah penuh emosi.
"FARA LO MAU KEMANA?" Teriak Nathan saat Fara pergi menjauhi kantin.
"Fara kalau marah serem ye." Celetuk Chandra.
"Jelaslah abangnya aja serem." sahut Gilang.
"B-bang geng Scorpio datang ke IGHS." ujar seseorang yang baru datang bahwa dengan wajah yang panik.
Nathan yang mendengar itu langsung pergi mendengar kabar itu dengan emosi, bahkan dia sampai melupakan keadaan Naura yang sudah sangat berantakan.
"Aish, kenapa harus sekarang sih" sungut Chandra emosi.
"Sabar Chand ini cobaan." ujar Gilang berusaha menenangkan Chandra lalu menariknya untuk ikut mengejar Nathan.
"Apa?" tanya Nathan saat sampai dihadapan leader Scorpio.
"Fara." ucap orang itu singkat.
"Nggak." tolak Nathan mentah-mentah seolah tau apa maksud dari orang itu.
Orang itu menghela nafas sabar, sepertinya ia harus mengeluarkan tenaga lebih untuk bisa bertemu dengan Fara.
"Gue tunangannya." ujar orang itu lagi. Dan ya, dia adalah Kenan Imanuel Curry, si antagonis cowo dan tunangan Fara.
"Gue kakaknya." ucap Nathan lagi yang masih belum mengalah.
"Dan nggak akan gue biarin adik gue dapat suami macam lo." lanjutnya. Menurutnya Fara terlalu imut jika disandingkan dengan cowo es seperti Kenan. Dan sebuah rahasia yang Kenan miliki membuat tekadnya untuk menjauhkan adiknya semakin kuat.
"Gue pastiin Fara akan jatuh cinta sama gue." ucap Kenan penuh tekad.
Nathan yang terlanjur kesal, tanpa basa-basi langsung membogem Kenan. Kenan sendiri langsung membalas bogeman Nathan karena tak terima, sehingga terjadilah aksi baku hantam diantara mereka.
"Kira-kira yang menang siapa ya?" tanya Chandra yang sedang menonton aksi baku hantam ketuanya dipinggir lapangan.
"Jelas pak bos gue lah." jawab salah satu anggota scorpio sambil mencabuti rumput.
"Kita lihat aja nanti." ucap Chandra santai sambil mesenderkan badanya dibatang pohon.
"Gue kira kita bakal war." Celetuk Gilang kesalah satu anggota scorpio.
"Gue pikir juga gitu njirr, tapi nyatanya malah kek gini." jawab orang itu.
"HENTIKAN!!! KALIAN KENAPA BERANTEM??!! NGGAK BAIK TAU." teriak Naura menghentikan aksi baku hantam diantara Nathan dan Kenan.
"Lo siapa?" tanya Kenan dingin, karena kesal aktivitasnya terganggu.
"A-aku Naura." ucap Naura gugup sambil menyelipkan rambutnya dibelakang telinga.
"Gue nggak nanya nama lo." ucap Kenan ketus lalu pergi dari sana.
Namun, sebelum itu pandangannya tertuju pada sebuah pohon, ralat seorang gadis yang sedang duduk di atas pohon sambil memakan cilok dengan nikmat.
"I found you sunshine." ujar Kenan lirih lalu pergi dari sana dan diikuti anggota scorpio tentunya.
Bersambung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Figuran
Science Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] Refara, seorang gadis cantik yang hidup sebatang kara. Sejak kecil ia tinggal di panti asuhan dan memutuskan untuk hidup mandiri saat masuk Sma. Namun ia harus kehilangan nyawanya karena menyelamatkan Abang angkatnya yang nyar...