TIGA PULUH TUJUH

26.4K 2.3K 11
                                    

Happy reading
.
.
.

"Maaf, pasti sakit ya?" Katanya dengan raut bersalah.

****

Kenan mengendarai mobilnya dalam keheningan. Fara yang berada disampingnya pun tetap tidak membuat sosok itu mengeluarkan sepatah kata.

"Untuk yang tadi maaf, aku kelepasan." Katanya dengan wajah selempeng tembok.

Fara menatap Kenan polos, ralat pura-pura polos. "Nggak papa kok," jawabnya ramah beda dengan hatinya yang masih bergidik ngeri.

Entah karena apa, dirinya menjadi teringat novel-novel romansa yang pernah dibacanya, dimana protagonis prianya mempunyai sifat posesif terhadap protagonis wanita, kalau posesifnya seimbang sih oke-oke aja, lah kalau over kan modar.

Karena sibuk dengan pikiran absurdnya, Fara tidak menyadari bahwa dirinya telah ditatap Kenan.

"Apa?" Sentak Fara saat sadar.

"Tipe cowok idamanmu seperti apa?" Tanya Kenan berdehem canggung.

Fara menyentuh dagunya sembari berpikir.

"Terpenting sih ganteng kaya Taehyung, lucu kaya Jungkook, manis kaya Jimin, dingin kaya Suga, terus-terus hhhmmmp"

Kenan langsung menyumpal mulut Fara dengan tangannya. Telinganya kembali memanas saat perempuan yang notabenya tunangannya menyebut nama pria lain dengan penuh damba.

"Lo apa-apaan sih, Ken." Kata Fara kesal.

"Jangan sebut pria lain!" Kata Kenan tanpa peduli dengan pertanyaan Fara.

"Siapa yang sebut pria lain, orang gue sebut suami sendiri, ups." Fara langsung menutup mulutnya. Matanya terbuka lebar.

"Suami, hm?" Kenan menyeringai lalu menghentikan mobilnya dipinggir jalan. Tangannya langsung mengukung Fara.

Fara merasa panik saat itu juga. Matanya menatap sosok yang kini hanya berjarak beberapa cm darinya dengan was-was.

"K-kenan......" Fara meneguk salivanya takut-takut.

"Kenapa, hm?" Mata Kenan masih menatap wajah cantik Fara lekat.

"Jauhan dikit, bisa?" Tanya Fara mencicit.

"Nggak bisa," kata Kenan sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Kenan...." Desis Fara yang lama-lama kesal juga.

"Pffft.......HAHAHAHAHAHA" Kenan langsung berbalik saat tawanya menyembul keluar.

"Lo kenapa?"

"Astaga, aku baru sadar jika perempuan itu sangat lucu Hahahaha," kata Kenan sambil memegang perut yang mulai terasa kraam.

"Sama sepertimu, baru didekati sedikit saja sudah gugup, hahahaha," Lanjutnya.

Kini giliran Fara yang menyeringai, "oh ya?" Tanyanya lalu mengukung Kenan persis seperti laki-laki itu lakukan.

5 detik

10 detik

15 detik

Namun nihil, Kenan tetap dalam posisi tenangnya, palahan tangan laki-laki itu dengan santai memainkan rambut Fara yang kebetulan menjuntai ke bawah.

Dahi Fara mengernyit, kok nggak gugup? Batinnya bertanya-tanya.

Kenan yang kebetulan melihat raut wajah heran Fara lantas terkekeh gemas.

"Kenapa? Gagal buat aku gugu----

Cup!

Pipi Kenan langsung memerah saat merasakan benda kenyal lembut itu mengecup singkat bibirnya.

"F-Fara....."

"Hahahaha ternyata baca novel ada gunanya juga," kata Fara dengan tawa yang terbahak.

Tawa Fara langsung terhenti saat merasakan suasana yang tiba-tiba canggung. Mata Fara kembali membola kaget saat melihat Kenan yang menatapnya intens. Dalam hitungan detik dirinya kembali berada dibawah kungkungan laki-laki itu.

Fara kembali meneguk salivanya takut-takut.

"K-kenan...."

Kenan masih diam dengan tatapan yang sama.

'Lo udah membangunkan iblis, Fara,' batin Fara memberikan alarm berbahaya.

Tiba-tiba Kenan memajukan wajahnya secara perlahan.

Tok...tok...tok....

"Permisi, apa ada masalah? Kenapa mobilnya berhenti dipinggir?" Seseorang tiba-tiba mengetuk pintu mobil Kenan.

Kenan langsung menjauhkan wajahnya. Hatinya kembali mengumpat untuk kesekian kalinya. Sekali lagi, aktivitasnya terganggu oleh orang asing. Sial!

Fara yang paham situasi langsung membuka sedikit jendela mobil.

"Tidak ada pak, maaf merepotkan." Kata Fara tenang meskipun hatinya masih dag-dig-dug serrrrr karena kejadian tadi.

Seseorang tadi langsung mengangguk dan pergi meninggalkan mereka. Suasana canggung yang awalnya telah menghilangkan kini muncul kembali.

Setelah hampir 20 menit berada dalam suasana aneh itu, kini mereka telah sampai didepan mansion mewah milik Fara dan keluarganya. Namun ada yang aneh dengan mereka, maksudnya Kenan.

Sosok laki-laki itu sama sekali tidak memakirkan mobilnya diparkiran. Dia hanya berhenti didepan gerbang sambil menunggu Fara keluar dari mobil.

Melihat situasi tersebut membuat hati Fara dilanda kegelisahan. Dirinya jelas merasa takut untuk masuk ke dalam mansion seorang diri setelah kejadian itu.

Bahkan, Kenan langsung melajukan mobilnya tanpa memberi salam perpisahan. Dia meninggalkan Fara dalam keheningan di depan gerbang.

Untuk sesaat Fara sedikit merasa kecewa. Namun, dengan cepat ia mengesampingkan rasa itu. Kini ada hal yang lebih penting yang harus Fara lakukan secepatnya.

Membujuk singa jantan yang sedang marah.
.
.
.
TBC.

29 Oktober 2022

Transmigrasi FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang