LIMA PULUH SATU

16.8K 1.1K 8
                                    

Happy reading
.
.
.

Fara memutar matanya malas saat Nathan terus bertanya padanya. Perhatian memang, tapi kalau pertanyaannya selalu sama, lama-lama terasa menyebalkan.

Lo nggak terluka kan Far? Ada yang sakit nggak? Fara, lo beneran nggak papa kan? Fara, Fara, Fara. Rasanya gendang telinganya akan pecah mendengar pertanyaan itu berulang kali.

"Gue nggak luka bang!" Ujar Fara menatap mata Nathan serius, dengan nada sedikit ketus.

Jelas sih, waktu istirahat yang sudah dinanti-nanti harus berkurang karena cowok itu. Dia juga harus rela meninggalkan semangkok bakso hangat siap makan pesanannya diatas meja sana. Untung abang.

"Fara, lo beneran nggak luka kan?" Tanya Nathan lagi tanpa peduli raut datar adiknya.

Fara mendengus pelan saat mendengar pertanyaan yang sama lagi.

"Itu pertanyaan yang sama ke 154 kali, sekali lagi lo tanya, gue pastiin dapat piring cantik, bang," ucap Fara dengan wajah datar.

Nathan menghela nafasnya, "gue serius, Far!" Ucapnya dengan nada tegas.

Fara menatap abangnya jengah. "Gue juga serius, bang. Suer takewer-kewer, gue nggak luka!"

Nathan menekan rasa khawatirnya dan langsung membawa Fara kedalam pelukannya.

"Maaf kalau lo ngerasa tertekan, Far. Dia masih hidup. Gue takut lo terluka lagi karena dia," jelas Nathan.

"Dia?" Beo Fara menatap abangnya penasaran.

"Jangan bilang lo lupa Far?" Ujar Nathan dengan mata membola.

"Dia siapa bang?" Tanya Fara tanpa peduli raut terkejut abangnya.

"Naura. Lo beneran lupain dia, Far?"

Hati Fara sedikit bergetar saat mendengar nama itu lagi. Hampir saja otaknya melupakan nama penting itu.

"Naura?" Beo Fara dengan pikiran yang berkelana entah kemana.

Dia masih hidup? Jangan-jangan musuh yang dimaksud Jayden, dia......

"Fara."

Nathan segera memanggil nama adiknya saat melihatnya melamun.

Fara segera memusatkan pandangannya pada Nathan, seolah menunggu kata yang akan diucapkan sosok itu.

"Fara!"

Satu lagi. Sosok laki-laki yang hampir dilupakannya, datang dengan wajah penuh kekhawatiran. Kenan, cowok itu mendekati Fara dengan langkah buru-buru.

"Kamu nggak papa kan?" Tanya Kenan pada Fara.

Kali ini, giliran Kenan yang memutar-mutar tubuhnya. Putar kanan, putar kiri, begitu seterusnya seperti Nathan.

"Kenan," Fara segera menghentikan gerakan cowok itu. Matanya dibuat serius mungkin.

"Percaya sama gue, gue nggak luka sedikit pun, oke," Ucap Fara, mencoba menyakinkan.

Kenan langsung menghembuskan nafasnya lega. "Syukurlah."

Melihat Kenan dengan ketenangannya kembali, Fara langsung menerbitkan senyumnya. Setidaknya, menghadapi Kenan lebih mudah dari pada abangnya yang sangat keras kepala. Tapi, dia suka.

"Oiya, kalian tau darimana soal kejadian tadi?" Yanya Fara ditengah keheningan. Menatap kedua cowok itu bergantian.

"Nggak penting dari mana kita dapat infornasi itu, yang penting lo aman, Far," ujar Nathan yang diangguki sekali oleh Kenan.

Transmigrasi FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang