ENAM PULUH EMPAT

13.9K 818 8
                                    

Happy reading
.
.
.

Dekorasi elegan dengan warna biru dan putih memenuhi ballroom mewah. Barisan meja bundar yang disusun sedemikian rupa tampak menakjubkan. Mimbar, tempat dimana seseorang akan menyampaikan beberapa patah kata telah disiapkan.

Ya, hari ini adalah acara anniversary perusahaan keliarga Grisham. Semua pemilihanvdekorasi sampai makanan yang disajikan tak luput dati perencanaan Oma Kinan dan juga Bunda Sarah dan bantuan sedikit dari tim kreatif. Ini adalah buah dari kerja keras mereka.

Tamu undangan satu per satu memasuki area ballroom. Ruangan yang sunyi perlahan penuh dengan bisikan penuh gosip kalangan atas.

Di meja utama, keluarga Grisham yang menjadi bintang utama acara justru tengah sibuk dengan kegiatan mereka sendiri.

Opa Fajar dan Oma Kinan si panatua yang makin lengket ini tengah bermesraan tanpa memedulikan anak cucunya, disusul Papa Wiji dan juga Bunda Sarah. Oh jangan lupakan Fara yang sibukvberghibah dengan Kenan.

Sementara Nathan, Samuel, dan Fauzan tengah duduk diam dengan ekspresi bosan yang tidak bisa disembunyikan. Wajah mereka seolah mengatakan 'kapan acara ini selesai?' Yang bahkan belum dimulai.

"Ken, kaisna banget ya Bang Jo, udah tua tapi masih nggak punya gandengan." Bisik Fara dengan suara sengaja dikeraskan. Sengaja, karena Fara memiliki dendam tersembunyi pada Nathan.

Nathan langsung mendelik, matanya menatap sengit adiknya yang masih cekikikan tanpa beban.

Kenan yang duduk disebelah Fara pun ikut tersenyum, tapi dengan alasan berbeda. Ia sangat bahagia mel8hat Nathan yang merupakan musuh bebuyutannya ternistakan oleh Fara. Ternyata bahagia sesederhana ini.

Dan jangan lupakan inti acara hari ini. Anniversary keluarga Grishan sekaligus pengunguman publik tentang pertunangannya dengan Fara. Serta pengunguman pemutusan pertunangan antara Nathan dan Chelsea.

Ya, pasangan yang selalu Fara dukung kapalnya itu harus kandas ditengah jalan.

Tapi tak apa, terpenting Fara tak pernah oleng darinya (jangan samakan dengan para bias Fara yang jelas-jelas memiliki tempat tersendiri)

"SELAMAT MALAM SEMUA. PERKENALKAN SAYA RAFI, MC DI ACARA KALI INI." Ucap MC yang memulai acara setelah mendapat kedipan mata dari Opa Fajar.

"PERTAMA-TAMA KITA PANJATKAN PUJA DAN PUJI SYUKUR KEHADIRAT TYME YANG ATAS BERKAT DAN RAHMATNYA KITA BISA MENGADAKAN ACARA ANNIVERSARY GRISHAM GROUP DIMALAM YANG CERAH DAN INDAH INI."

"SELANJUTNYA, SAYA UCAPAN SELAMAT KEPADA ANGGOTA KELUARGA GRISHAM YANG SEMOGA DIKARUANI KEBAHAGIAN DUNIA AKHIRAT."

"SERTA UCAPAN TERIMAKASIH KEPADA PARA TAMU UNDANGAN TERHPRMAT, YANG DRNGAN RELA TELAH MENYISIHKAN WAKTUNYA UNTUK HADIR."

"UNTUK ACARA PERTAMA, KITA SAMBUT BEBERAPA PATAH KATA PANATUAN GRISHAM. UNTUK TUAN FAJAR DIPERSILAHKAN." 

Opa Fajar berjalan dengan penuh wibawa, ditemani suara tepuk tangan yang memenuhi seisi ballroom. Rautnya datar, tapi tak menghilangkan kesan bangga diwajahnya.

Saat sampai diatas mimbar, Opa Fajar tersenyum kecil lalu mulai mengeluarkan beberapa patah kata berisi rasa syukur, terimakasih, dan juga motivasi untuk para pemuda yang tengah merintis bisnis.

Di tengah suasana hening itu, Fara justru merasakan perasaan yang aneh. Hatinya menjadi resah tanpa alasan.

"Ken, gue ke belakang dulu ya." Ucap Fara pamit pada Kenan yang paling dekat dengannya lalu segera beranjak setelah mendapat anggukan setuju.

Transmigrasi FiguranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang