Hujan lebat di temani kilatan kilatan petir saat malam ini membuat tangisan dan jeritan seseorang tak dapat di dengar orang lain, seperti saat ini seorang gadis tengah menangis di sudut kamarnya
"Dira cape pura pura kuat di depan semua orang"
"Dira cape tuhan"
"KENAPA SEMUA MASALAH DATANG DI WAKTU YANG BERSAMAAN, KENAPA"
Hiks
"Kenapa semua orang jahat"
"Ga ada yang sayang sama Dira"
"Ga ada yang bisa ngertiin Dira sedikit pun"
"Dira cape terus terusan melukai tangan Dira"
"Dira cape tuhan"
"Bawa Dira pergi jauh"
"Dira mohon bawa Dira"
"Dira cape terus begini"
"Kenapa Dira harus kehilangan sahabat Dira juga,Dira bener bener ga guna di dunia ini"
"Dira cuman bisa jadi aib keluarga"
"Dira capek"
Darah yang terus mengalir dari tubuh Dira karna sayatan sayatan yang dia buat sendiri,Membuat kesadaran nya hilang,Sekarang pengeliatannya sudah gelap tak dapat melihat apapun
***
Jam alarm berbunyi tepat pukul 05:30 pagi
Dira cepat cepat membersihkan darah dan kepingan kaca yang ada di samping nya
"Duh Kenapa ceroboh sih Dira,kan sekarang hari pertama sekolah,kalau kayak gini gimana dong"
"Ini kacanya mau di buang atau di simpen dulu ya"
"Ini darahnya kok ga ilang ilang sih"
"Ntar pake kardigan boleh ga sih"
"Ih Dira bodoh banget sih"
Sedari tadi Dira mengomeli dirinya sendiri sambil bolak balik memikirkan cara agar goresan goresan itu tidak terlihat oleh orang orang,bisa bisanya dia lupa kalau sekarang hari pertama dia masuk SMA
Setelah selesai Dira langsung bergegas mandi dan siap siap pergi ke sekolah agar tidak terlambat
Tapi sepertinya Dira tidak mandi,itu sangat tidak memungkinkan karna keadaan dia sekarang di penuhi goresan goresan.Dia hanya membasuh muka serta menggosok gigi saja, setelah itu Dira keluar kamar mandi langsung menuju lemari pakaian
Hiks
"Bau darahnya masih ada,kalau tetap mandi bakal perih"
Hiks hiks
"Kalau ga sekolah pasti di marahin mama"
Dira pun menghapus air matanya,dia punya ide agar bau daranya tak terlalu menyengat lagi
***
"Ma,Dira Sekolah dulu ya"
"Iya"sahut elmira mamanya adira
Lagi lagi Adira hanya menghembuskan nafas mendengar jawaban mamanya,mamanya hanya sibuk dengan tanaman yang ada di kebun
Adira berangkat sekolah menggunakan ojek yang sering mangkal di depan gang rumahnya
Sesampainya di sekolah Adira hanya sendirian tak punya teman, bahkan di saat MOS Adira hanya sendirian tak ada yang mengajak gadis itu bergabung ataupun berbicara
Setelah pembagian kelas semua anak anak SMA Tamansa Bakti memasuki kelas nya masing masing,Adira yang mendapatkan kelas 10 IPA 2 sedari tadi sibuk mencari cari keberadaan kelas tersebut,mau bertanya tapi ga tau tanya ke siapa,dia terlalu malu untuk bertanya
Brukk
"Kalau jalan bisa hati hati ga sih"
"M-maaf kak"
"Maaf,maaf,makanya jalan tu pake mata,Lo anak baru kan ya?"
"Iya kak"
"Trus lo nyapain masih di sini,sana ke kelas lo"
"Aku ga tau kelas aku di mana kak"
"Lo bodoh apa giman sih, yaudah kasih tau gue lu kelas berapa"
"10 IPA 2 kak"
"Sini gue anter"
Sepanjang perjalanan hanya ada keheningan,Adira hanya menunduk sepanjang perjalanan, banyak mata yang menatap Adira dan kakak kelasnya tadi
"Tuh kelas lo"
"M-makasih kak"
"Udah ga usah nunduk,ga sakit apa tu leher nunduk terus, angkat kepala lo jangan biarin orang ngira Lo lemah karna nundukin kepala lo terus"
"I-iya kak,a-aku masuk dulu ya kak,makasih udah nganterin"
"Ya,yaudah sana masuk"
Ntahlah mereka sadar atau tidak bahwa interaksi mereka berdua tak luput dari pandangan orang orang yang ada di sana
Saat Adira telah masuk kelas dia di buat terkejut dengan tatapan teman sekelasnya,ada yang menatapnya iri dan tak suka kepada Adira bahkan ada juga yang terang terangan membicarakan Adira,Adira hanya pasrah dan duduk di bangku kosong yang tersisa
***
Sementara itu di kelas 11 IPS 1 sorak sorak riuh saat Rayan masuk ke dalam kelas tersebut
Keempat sahabatnya menatap dan bersiul menggoda Rayan, ntahlah Rayan pun heran apa yang terjadi pada keempat sahabatnya itu
"Cieee ada yang abis ngapelin doi nya nih"
"Yoi bro,abis mesra mesraan dia"
"Kapan jadiannya yan,kok kita kita ga di kasih tau"
Rayan yang mendengar perkataan mereka hanya mengerutkan keningnya bingung
"Maksud kalian apa?"tanya Rayan dengan wajah datar
"Cielah sok sok an ga tau dia epribadeh"jawab Kenzo
"Tautuh padahal baru juga nganterin si doi ke kelasnya ya ga"ucap vero yang di iyakan oleh teman teman nya yang lain
"Ga jelas lo semua"jawab Rayan sambil jalan ke arah tempat duduk nya
Hai
Maaf ya kalau ceritanya ga nyambung atau aneh🙏Maaf juga kalau ada typo🙏
Makasih buat yang udah baca
KAMU SEDANG MEMBACA
ADIRAYAN
Teen FictionSingkat saja,ini menceritakan tentang kisah seorang gadis berumur 16 tahun yang tak pernah di harapkan oleh keluarganya dan selalu di anggap pembawa sial Adira Latasha Maurel . . . . Ini cerita pertama aku jadi kalau bahasanya kaku di maklumi ya ma...