25

62 23 3
                                    

⚠️Typo bertebaran⚠️

Happy reading 💫





Kini mereka tengah berkumpul di ruang keluarga dengan keadaan canggung, Khesya sedari tadi menatap Adira sinis, berbeda dengan Rayan yang menatap Khesya jengah

"Bund ayo marahin bang sat,masa dia rebut Adira dari bang Rayan,kan kasian" ucap Khesya mengerucutkan bibirnya

"Loh kenapa harus di marahin" heran Vania

"Ih pokoknya bang satria jahat udah rebut dira" kesalnya

"Ck,rebut-rebut Lo kira gue sejahat itu apa,lagian ngapain gue rebut Adek sendiri goblok" satria berdecak tak suka, pasalnya Khesya mengganggu dirinya yang sedang bermanja-manja, manja manja ga tuh(◕દ◕)

"WHAT!,Adek? maksudnya gimana" kaget Khesya

"Intinya Adira Adek gue" jengah satria

"Ra Lo utang penjelasan sama gue" ucap Khesya

"Owh iya Reyhan mana kok ga keliatan" tanya Khesya

Saat Vania ingin menjawab pertanyaan Khesya terdengar suara teriakan dari arah pintu

"Hay epribadehh,babang Reyhan yang ganteng membahana pulang"

"Baca salam Reyhan bukan malah say Hay" ucap Vania memperingati

Reyhan datang bersama Vano membawa dua kotak martabak rasa keju dan coklat yang di minta Vania,saat sudah sampai di dekat yang lain Reyhan baru mengucapkan salam dengan menggaruk tengkuknya yang tak gatal "assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" jawab mereka semua

***

Di sebuah apartemen seorang pria paruh baya tengah khawatir karna sang cucu masih tak bisa di hubungi,siapa lagi kalau bukan Andra si kakek tua kesayangan Adira,ia sudah berulang kali menelfon Adira dan puluhan pesan ia kirim kepada Adira

"Ya Allah kamu di mana sih Dira" cemas Andra

"Hallo pak,ada yang bisa saya bantu" tanya seseorang yang ada di seberang telepon

"Rio tolong kamu lacak keberadaan nomor ini" perintah Andra, setelah mengatakan hal itu Andra langsung mematikan sambungan telepon dan mengirim nomor Adira pada rio

Hanya dengan waktu lima belas menit rio berhasil menemukan lokasi di mana Adira berada dan ia langsung mengirimkannya kepada Andra

Andra langsung bergegas pergi menuju posisi Adira berada, ternyata jarak apartemennya dan rumah yg akan ia tuju tidak terlalu jauh, dengan keadaan sedikit lega Andra menekan bel rumah tersebut

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" jawab seseorang

Pintu di buka oleh seorang remaja laki-laki yang tak lain adalah Reyhan, Reyhan yang melihat seorang kakek-kakek pun langsung bertanya "nyari siapa kek?"

"Saya ke sini mau nyari cucu saya"jawab Andra

"Maaf sebelumnya kek,cucu kakek teh saha yak?" Heran Reyhan

"Adira, apakah dia ada di sini"

"Ada kek,silah-..." Belum sempat Reyhan memperbolehkan Andra masuk,ia sudah terlebih dahulu menyelonong masuk ke dalam rumah tersebut membuat Reyhan mendengus kesal

Sontak mereka semua yang ada di ruang keluarga tersebut menatap heran kepada Andra, kecuali Adira tentunya

Dan betapa terkejutnya Andra saat melihat seorang remaja laki-laki yang sedang tiduran dengan bantalan paha cucunya,Adira

"Kakek"lirih Adira melihat kehadiran andra yang menatap datar ke arah nya dan satria

"Kamu kenal Ra"tanya satria yang di balas anggukan oleh adira

"Ra kamu kemana aja,kakek telfon ga di angkat,kakek chat ga di balas,kakek khawatir sama kamu Dira" ucap Andra

"Maaf kek,hp dira ga bisa hidup karna jatoh tadi pas turun dari motor" jawab Adira sambil menunduk

Saat Andra ingin bertanya lagi, Reyhan lebih dulu memotong "mending duduk dulu kek" ucapnya

"Jadi kenapa kamu ga pulang ke rumah?,ga kangen sama kakek gitu" tanya Andra setelah duduk

"Bukan gitu kek,Dira kangen kok sama kakek" jawabnya sedikit panik

"Tapi Dira lupa kalau kakek pulang hari ini,maaf ya kek" lanjutnya

"Iya gpp Ra,sini peluk kakek, ngapain sama dia" tunjuk Andra pada satria

"Dan kamu ngapain di sini, mereka siapa?"tanya Andra heran

"Begini pak,saya dan keluarga saya dulunya adalah tetangga Adira saat masih di ***,Adira sudah kami anggap anak kami sendiri,dan ini anak pertama saya,kalau yg itu anak saya yang ke dua, mereka udah akrab dari kecil,bahkan saat Adira dan Reyhan masih kecil sering di jagain sama satria dan Reza, abangnya Adira" jawab Vano menjelaskan,dan penjelasan Vano itu mampu membuat Andra terkejut

"Dira ingat sama mereka sebelumnya" tanya Andra di balas gelengan oleh adira, gelengan itu membuat Andra menghela nafas lega

"Saya ingin bicara dengan anda" ucap Andra menatap Vano serius

"Baik,mari kita bicara di ruang kerja saya"

Saat Andra dan Vano sudah tak terlihat Khesya duduk di samping Adira mengguncang bahu Adira

"Ra kakek Lo ganteng banget,spek gula Deddy" pekik Khesya tertahan

"Khesya" geram Reyhan cemburu

"Hehe,canda kok Rey,masih ganteng kamu kok" jawab Khesya cengengesan

"Eh Ra,tadi om Vano nyebut nama Reza,dan kalau ga salah om Vano juga bilang kalau Reza Abang lo,kok Lo ga bilang sih kalau punya Abang,kan bisa tuh Lo jomblangin sama gue" ucap Khesya antusias

"KHESYA!" Geram reyhan tak tertahan

"BUNDA TOLONG ADA MACANN" pekik Khesya berlari ke arah Vania

***

"Saya harap anda dan keluarga anda tidak memberi tahu fakta ini kepada cucu saya"

"Saya akan bicarakan ini pada keluarganya saya nanti pak"

"Terimakasih,saya tidak ingin Adira tambah terpuruk jika mengetahui fakta yang sudah saya kubur dalam, emang terlihat jahat,tapi ini semua saya lakukan demi kesehatan mental Adira"



Hayu semua

Makasih banget ya buat yang udah setia baca cerita aku

Btw maaf banget nih kalau Namo terselip nama Vani,soal nya tiap buat nama Vano suka ke ubah sendiri jadi Vani,tapi tenang udah aku cek kok, insyaallah ga ad yg typo hihi😁

Jangan lupa vote and komen 😉

ADIRAYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang