Semoga suka dan terhibur yaa!!
Happy reading. Selamat membaca.
Jangan lupa VOTE DAN KOMENT!!
"Kenapa lo Le kek orang lagi sakit jiwa aja pake ngelamun segalaan." celetuk Axel saat melihat cowok itu hanya terdiam murung seolah sedang tertekan akan sesuatu dalam pikirannya sendiri entah apa itu mungkin bebannya terlalu banyak?
"Gak ada urusannya sama Lo!!" dengus Ale ditempat bangkunya terlihat kesal saat sedikit terganggu oleh kedatangan cowok gondrong itu disampingnya. Lalu Axello pun hanya mengendikan bahunya acuh dan beranjak ketika tahu saat ini Ale sedang tak ingin ditemani.
Bagaimana tidak Ale merasa seakan hidupnya mulai terusik lebih dari apapun, semenjak kedatangan Alyra muncul kembali pulang ke rumahnya dan menginjakkan kakinya yang dipenuhi oleh berbagai macam-macam kotoran dari sendalnya itu masuk ke dalam kamarnya dan ingin mencari perkara masalah baru dengannya.
Ale sampai tidak habis pikir dengan kelakuan ganjil Alyra yang melebihi anak kecil dibawah umur balita itu sering kali berbuat semaunya sampai Ale yang harus dimarahi oleh ayahnya sendiri padahal dia tidak melakukan apa-apa cuma diam dan malas memperhatikannya saja tanpa ingin sedikit ikut campur tangan namun tetap saja selalu dipandang bersalah.
Tapi karena Alyra pembawa sia,l Ale pun harus kena imbasnya juga. Hingga pikiran Ale mulai menjadi kacau setiap kali melihat tingkah konyol Alyra yang semakin seenaknya saja menuduhnya dengan hal yang tidak-tidak pada Hisza tentang perbuatannya itu.
Lalu suatu ketika saat Hisza melihat ada beberapa lembaran kertas nilai Alyra tergeletak di atas meja dengan warna garis merah yang cukup banyak membuat Hisza harus melotot tajam pada Ale dan menyalahkan Ale karena saat itu tidak bisa mengawasi dan mengajari gadis itu dengan benar
"Ale kamu harus bisa buat Alyra ngasih ke Papa nilai yang sempurna bukannya malah terbalik kayak gini! Payah banget kamu jadi seorang lelaki!!" decak Hisza agak kesal padanya. Membuat Ale membuka lebar matanya ternganga sejenak tak mengerti maksud dari perkataan pria tua itu.
Ale yang mendengarnya semakin mulai panas dan jengkel setengah mati menahan diri untuk tidak membantingnya sekarang. "Salahkan dia lah Pah! Kenapa gak punya otak buat mikir! Sebentar lagi tuh bukannya jadi human malah berubah jadi hewan peliharaan dalam rumah!!" cibir Ale dengan tajamnya. Hisza hampir saja menampar wajah mulus Ale namun Alyra seolah berlagak sok pahlawan untuk melindunginya sekilas, namun tangan pria itu tadi yang sudah sempat melayang lebih dulu dan tepat mengenainya hingga membuat Alyra sontak memutar lehernya kesamping lalu otomatis tubuh Alyra pun ikut berputar-putar agak jauh juga hingga dengan gaya tersakitinya Alyra sampai berlebihan melilitkan tirai gorden dari jendela itu ke lehernya sendiri agar bisa menarik penuh perhatian mereka berdua langsung tertuju ke arahnya yang sempat bersitegang tadi dihadapannya, dengan niat Alyra ingin melerai sang Ayah maupun anak lelaki itu karena dirinya juga.
"Gak sekalian tuh gantung diri juga depan jendala biar puas capernya dilihatin para tetangga heh!?" gumam Ale seakan muak. Hisza yang panik segera mendekati Alyra dan mengabaikan anak lelaki itu. Hal itu lantas membuat Ale lebih memilih tak mempedulikannya dan hendak pergi meninggalkannya namun tertahan lagi saat Hisza kembali memanggilnya.
"Ale ayo kita bawa dia ke rumah sakit!!"
"Hah?! Dia cuma pingsan doang gak mati tuh masih bisa ngigau!!" tolak Ale mentah, ia jadi ikutan benar-benar ingin mual saat meliriknya sebentar.
"Ale jangan ngebantah Ayah! Kamu juga harus ikut diperiksa kayaknya kemasukkan angin juga mau kembung tuh perutnya!!" tegas Hisza sambil menunjuk ke arahnya sebentar, ketika sempat melihat Ale yang hendak muntah tadi dibelakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mylovelly
Ficção AdolescenteIni kisah tentang Alyra yang selalu sabar dan tetap tegar mencintai Axello yang mempunyai hati sekeras batu hanyaseorang diri tanpa penghargaan sama sekali, sedangkan cowok itu memilih lebih perhatian dan manja pada perempuan lain yaitu menyukai sau...