Gebetan Baru

222 15 0
                                    

SELAMAT MEMBACA

SEMOGA SUKA DAN TERHIBUR YAA!!!

Kesempatan Alyra hanya satu bulan penuh. Jika ia benar-benar ingin mendapatkan pengakuan dari Axello cewek merah itu harus bersedia melakukannya sesulit apapun untuk otaknya mencerna setiap pelajaran yang masuk di dalam kepalanya.

Alyra juga sempat bergadang karena dia mengerjakan tugas tambahan dari Axello yang sengaja memberikannya agar Alyra hanya bisa fokus ke arah buku itu saja daripada akan menggangunya. Katakanlah kalau dirinya kejam memang Axello sengaja ingin membuat cewek itu tak terusan bermain-main sementara waktu, jadi Axello sedikit bisa tenang menikmati harinya tanpa terusik akan Alyra yang menggodanya dengan berbagai hal macam cara aneh setiap kali mereka berduaan.

Lalu Alyra yang kini ketiduran di dalam kelasnya saat jam pelajaran masih berlangsung. Cewek merah itu sangat mengantuk berat. Ia sudah tidak dapat menahannya lagi, alhasil ia merebahkan kepalanya diatas meja. Axello yang fokus mencatat soal dipapan tulis itu baru menyadarinya saat ia menoleh sebentar pada cewek disebelahnya itu.

"Itu siapa lagi yang malas ketiduran di jam pelajaran saya berani sekali dia ingin mencoreng nilainya dari saya?" sengit Bu Seto yang mengajar saat matanya mulai menatap menyeluruh ke ruangan kelas dan terhenti sedikit geram saat tahu Alyra tidak memperhatikan ke depan.

Alyra langsung terpekik kaget ketika kesadarannya masih tersisa ia sedikit merasa dirinya seolah sedang dipanggil. Mata Alyra langsung melotot saat guru galak itu juga menatap ke arahnya tanpa ampun. "Kalau kamu gak bisa jawab soal didepan saya ini. Kamu tidak akan pernah bisa masuk ke dalam kelas saya lagi." ancamnya.

"I-iya maafkan saya...." cicit Alyra yang baru tersadar dan kembali duduk tegak meski ia berusaha menyembunyikan wajah malunya. Dan ia meringis khawatir karena bingung dengan soal pertanyaan disana yang tak sengaja Alyra lewatkan dari penjelasan guru itu tadi sebelumnya. Lalu sekarang  dia malah disuruh harus menjawabnya sebagai bukti untuk memastikan bahwa Alyra sempat memperhatikannya atau tidak.

"Biar Axel saja Bu yang jawabnya." kata cowok gondrong itu langsung mengangkat tangannya  dan berdiri disamping Alyra sebelum cewek itu hendak akan berdiri namun ditahan oleh Axello dengan cepat bahunya agar tetap diam duduk di bangkunya.

"Tuh Lo liat sendiri Axello kayaknya emang beneran pacaran sama tuh cewek baru di kelas kita deh!!" celetuk Savero yang masih belum dibenarkan hubungan kedua orang itu dari kemarin saat Rendra pernah bertanya 'Siapa cowok Lo?' tentu saja Savero ingat dan ikut penasaran apalagi mengenai kedekatan Axello yang kadang tidak wajar bersama cewek itu.

"Enggak heran sih orang dia waktu itu sempat ngaku jadi istrinya walau cuma ngayal doang." sahut Eboy teringat waktu Axello dikejar bidadari hutan di koridor kelas dengan pertemuannya oleh si cewek berambut merah panjang bergelombang saat berpasan.

"Itu gak bener! Orang mereka berdua musuhan!! Gue saksinya, Lo lihat aja nih pakai kepala mata gue sendiri kalau mau pinjam,," sela Kevan cepat. Cowok itu tiba-tiba saja berisik tidak menyetujuinya.

Ale bergidik ngeri mendengar penuturan Kevan yang sedikit berlebihan itu. Secara hal itu terasa sadis dengan maksud dari cowok kelam itu. Sepertinya Kevan belum merestuinya. Makanya dia lebih rela kepalanya dipenggal dengan suatu kebenaran, dari pada hanya diam saja harus melihatnya tanpa bersuara. Mungkin Kevan masih ingin melakukan sesuatu dengan cewek itu tapi entahlah rencana Kevan belum bergerak sampai tunggu waktunya yang tepat.

"Kenapa jadi Lo yang sewot? Terserah dia lah orang suka memilih siapa? Emang urusannya sama lu kenapa harus ribet segala?" Ale membuka suaranya heran dengan tingkah aneh Kevan.

"Dengar! Lo gak usah ngomentarin gue!! Gue pengen ngerasain gimana dapatin dia. Sebelum Axello menang banyak!!" kesal Kevan mendelik tajam.

Daripada memperhatikan keributan temannya yang keheranan kenapa Axello jadi sampai mau menggantikan posisi Alyra yang sebagai dihukum. Cowok gondrong itu berdecak kesal setelah melemparkan tatapan tajamnya ke arah para teman-temannya. Kevan tak lupa memberikan jempol terbalik untuk mendukung Axello agar cowok itu kena sial akan salah menjawabnya.

Mylovelly Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang