Simpanan temannya sendiri?!

471 29 0
                                    

Happy reading!! Semoga terhibur. Sorry klo ada typos bertebaran! Harap maklumi yaa!! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENT!!!

So go!!!

"Gimana tuh hasil nilai belajar Lo selama ngajarin murid sekaligus cewek baru Lo sendiri?" tanya seorang teman geng Axel saat mereka sedang rame-rame berkumpul menongkrong di sebuah club tempat cafe terdekat tak jauh dari rumah salah satu temannya yang lain.

"Apanya? Gak gimana-gimana dah!!" ucap Axel agak sensi. Tiba-tiba ia jadi selalu teringat tingkah Alyra yang begitu menggodanya meski cewek itu tak berbuat lebih melakukan banyak hal padanya tapi tetap saja rasanya ada yang mengganjal di hatinya.

"Pasti Lo demen kan ngajarin dia. Gue tau kok Lo orangnya paling seneng kalau urusannya cewek cantik kayak dia." Itu suara Eboy yang tak jauh suka sekali mengungkit perihal masalah anak cewek yang menjadi topik percakapannya yang seru didepan mereka.

Rendra hanya tersenyum miring melihat perubahan mimik Axel yang tak biasanya. Lalu cowok gondrong itu mendengus kasar saat juga balas menatapnya dengan datar. Setelah beberapa saat yang lalu datang ikut bergabung dengan mereka. Biasanya Rendra orangnya kadang paling susah diajak untuk keluar bersama atau akhir-akhir ini dia juga jarang bermain dengan teman lainnya. Axel sampai merasa mulai heran dan memicingkan matanya sangat tajam mengarah pada cowok bertopi kebelakang itu.

"Gue bosan lah! Susah banget diajarin nurut buat belajar serius, malah mintanya diajak bercanda mulu. Emang dah tuh cewek rada stress bawaannya." sahut Axel sembari memijat pelipisnya agak pening sebentar duduk dibangku sofa yang berada ditengah-tengah antara mereka.

Axel masih belum bisa melupakan kejadian yang menarik yang tak disangkanya. Alyra begitu bersemangat sekali sedangkan dirinya malah sebaliknya malas dan tak ada niatan untuk menikmati waktunya bersama perempuan itu. Tapi ia juga tidak bisa melakukan apa-apa untuk saat ini. Sebenarnya ia masih sangat kesal dengan tempo kejadian beberapa hari ini dan sudah seminggu berlalu.

Axel semakin menatap tajam ke arah satu temannya, cowok itu yang ditatap itu sebenarnya juga takut tapi ia tidak ingin terlihat lemah dihadapannya. Belum lagi menyangkut soal cewek merah itu yang saling berkaitan. Axel dibuat benar-benar bingung dengan antara mengenai hubungan tak wajar keduanya, salah satu temannya dan Alyra yang selama ini entah sejak kapan kedekatan intimnya yang begitu dimulai dan hal itu terasa lebih aneh baginya walau Axel tak yakin bisa memastikannya dengan benar. Meski tahu mereka berdua memang saling menjalin pertemanan akrab sejak kecil.

Selama berada didekat sekitar lingkungan cewek itu Axel mulai mengetahui secara perlahan segala hal tentangnya meski ada saja hal-hal yang tak mengenakan untuk dirinya ketahui tentang sisi kehidupan Alyra yang lain diluar dunianya. Yang Axel tahu Alyra hanga hidup sebatang kara, tak mempunyai siapapun lagi selain diri cewek itu sendiri yang kerap menjalaninya dengan keras.

Sebenarnya Axel juga sangat marah, entah kesal juga dan bingung setelah mengetahui perihal aneh mengejutkan dari cewek merah itu. Ia masih begitu sangat terkejut dengan suatu hal fakta yang terkuak mengganggu isi pikirannya beberapa hari ini, belum bisa dia lupakan begitu saja dengan mudah ketika menemukan sesuatu yang sangat menarik perhatiannya belakangan ini hingga saat ini memenuhi bayangannya.

Flashback on

Mengenal Alyra melalui pendekatan secara formal sebagai guru dan murid Axel benar-benar tak akan pernah menyangkanya sejak saat hari itu seorang guru yang memintanya langsung untuk menjadi pembimbing cewek bebal merah seperti Alyra. Baginya hal itu sungguh sangat merepotkan. Axel selama ini tak pernah berniat ingin mengajar siapapun karena kelebihan yang dia punya memiliki otak jenius dan cerdas diatas rata-rata. Kalau saja bukan ancaman yang diterimanya Axel tak akan pernah mau sudi mengikuti aturan dari wakil kepala sekolah itu yang memanfaatkan kelemahan rambutnya.

Mylovelly Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang