Happy reading!!Semoga suka dan terhibur!Vote dan koment ya!! Harap maklum kalau ada typos yang bertebaran dimana-mana hontouni syankyu naa!!
Axello masih sedikit kepikiran tentang Alyra yang tak biasanya mengacuhkan dirinya seperti itu.
"Anjing malah kepikiran nih gue! Baru pertama kalinya gue ngerasain kayak beginian. Padahal tuh cewek kayak biasa-biasa aja!!" decih batin Axel sekaligus terlihat agak menyedihkan dengan wajahnya stresnya. Ia duduk sambil termangu lalu sesekali menggaruk kepalanya frutasi.
Yah walau memang agak terlihat berbeda sih bagaimana sikap cewek itu seolah mengabaikannya secara terang-terangan didepan yang lainnya. Dulu Alyra selalu mendambakan dirinya dengan tatapan penuh antusias memberikan segala pujaannya.
Axel menjadi sedikit malu kalau mengingatnya kembali. Bahkan temannya sampai mulai ada yang meledeknya hanya karena itu.
Tapi kali ini gadis itu seperti mulai mundur menutupi dirinya. Axel yakin Alyra pasti sengaja membuatnya agar merasakan hal aneh.
Kalau diingat-ingat Axel tak lagi mau mengungkit kesalahan tentang Alyra dengan Rendra waktu itu. Karena bagaimanapun juga Axel telah salah memperlakukan Alyra kurang baik meski bukan sepenuhnya ia harus mengakuinya karena ia tak mempunyai hubungan khusus. Jika saja tak teringat perkataan Rendra mengenai Alyra dan menganggap cewek itu lebih dari apapun. Axel pasti tidak akan mau pedulikan masalah mereka. Namun hal itu juga menyangkut soal Mea, orang yang sangat berarti baginya.
"Kalau Lo sampai berani nyakitin Alyra gue gak akan segan juga buat ngelakuin hal yang sama pada Mea bahkan lebih parah dari lo! Biar dia tahu kalau ini adalah balasan dari perbuatan suadaranya sendiri." ujar Rendra penuh penekanan menatap Axel tak kalah tajam.
"Sialan si Rendra pake ngancemin gue segala bawa nama dia. Ck! Tapi ya sudahlah selama Mea masih bisa bahagia gue gak akan masalah sih, awas aja ntar lo tungguin apa yang akan selanjutnya gue lakuin,," gumam Axel tercenung sebentar lalu berdecak setelahnya menepis pikirannya tentang tempo waktu itu.
"Tapi lebih baik Mea gak usah tau kesalahan Rendra sih atau enggak dia akan nyalahin gue juga atas kelakuan gue sama teman ceweknya cih! Padahal gue gak ngapa-ngapain! Bisa-bisa mereka main curang!!" geram Axel pelan sambil mengacak rambutnya gusar. Saat ini Axel duduk diatas meja ruangan kelasnya. Tentu saja sepasang kekasih dari salah satu temannya itu Rendra dan Mea tak ada di dalam sini. Bahkan teman yang lainnya juga.
Hanya ada beberapa temannya yang masih tersisa tetap bersama Axello yang lebih dulu memasuki kelas mereka.
"Gue mau ngomong sesuatu sama Lo...." ujar Ale perlahan pada Axello yang kini mulai menatapnya menunggu perkataan cowok itu selanjutnya gue.
Kevan mengernyitkan alisnya sebentar. Ia melirik Ale dengan tatapan waspada. "Jangan bilang Lo mau ngasih tau ceweknya dia..." mata Kevan mulai seolah berkata dengan pelototannya yang tajam melihat Ale dengan tak santai. Bagaimana pun juga Kevan telah berjanji pada Alyra untuk tak membiarkan siapapun tahu soal cewek itu pada yang lain. Meski sebenarnya Kevan tak ada hak untuk ikut campur demi membela cewek merah itu.
Ale hanya memutar jengah matanya tak mempedulikan apa yang Kevan maksudkan padanya. Ia pun menarik napas panjangnya sejenak lalu kembali berkata. " Xel Lo masih punya urusan kan sama cewek itu?" tampang Ale terlihat sedikit serius saat melihat Axel yang mulai bingung dengan ucapannya.
"Hah? Cewek yang mana gue bingung dah Lo tiba-tiba ngomongin gituan. Ampun dah gue gak tau yang mana orangnya yah. Sampai gue lupa wajah mereka apalagi namanya." Axello mencoba berpikir keras lalu menatap heran sembari menggelengkan kepalanya tanda ia agak menyerah untuk mengingat sekarang tentang para pengagumnya yang ada dimana-mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mylovelly
Teen FictionIni kisah tentang Alyra yang selalu sabar dan tetap tegar mencintai Axello yang mempunyai hati sekeras batu hanyaseorang diri tanpa penghargaan sama sekali, sedangkan cowok itu memilih lebih perhatian dan manja pada perempuan lain yaitu menyukai sau...