Selamat membaca!!
Semoga suka dan terhibur....
Alyra berangkat ke sekolah pagi hari ini dengan langkah kakinya yang pelan saat memasuki kelasnya. Ia terhenti sebentar begitu melihat ke arah mejanya Axello, dimana cowok gondrong itu duduk santai membaca buku cerita komik kesukaannya.
Pikirnya Axello hanya seorang diri namun ternyata ada orang lain yang berada didekatnya sedang dibawah meja cowok itu. Dan orang itu Mea sendiri.
Kalau cewek lain mungkin Alyra akan marah dan menjambaknya karena berada dibawah kaki lutut cowok itu entah apa yang yang dia lakukan disana. Tentu saja Alyra yang melihatnya menjadi hal sensitif jika posisinya seperti itu.
Kemana Kevan? Kenapa tidak cowok mesum itu saja yang main petak umpat dibawah kakinya Axello? Cih sungguh menyebalkan! Mungkin Kevan sengaja terlambat karena masih molor dalam mimpinya. Apa susahnya sih lanjutin tidur sambil berjalan lalu menggantikan gadis itu daripada Alyra harus melihat Mea menemani Axello duduk disebelah bangku kosongnya Axello.
Lalu Rendra? Itu karena Axello yang menyuruhnya menjemput Kevan atau Kevan akan bolos lagi jika dibiarkan saja. Axello tidak mau bunda Avina mamanya Kevan akan memarahinya karena tidak mengawasi Kevan.
Alyra menghembuskan napasnya agak berat. Ia berusaha menahan rasa dalam hatinya. Sejujurnya Alyra sangat cemburu jika melihat cowok gondrong itu bersama gadis lain apalagi jika harus membayangkan hal ambigu yang membuatnya ingin mengamuk massa.
Sungguh Alyra tak mau memikirkannya jika itu akan membuat masalah bagi dirinya sendiri dengan orang lain. Dia tak berhak menyalahkan Mea karena gadis itu saudara dari kedua cowok itu. Kalau Alyra berani macam-macam sama saja dia menyakiti orang yang dia sayangi.
Mata Axello terangkat teralihkan dari bukunya sejenak menatap cewek merah itu yang sedang melihat ke arahnya. Terlihat Alyra memicingkan tajam matanya saat melihat Mea masih dibawah meja kaki Axello tepat berada ditengah pahanya.
"Akhirnya dapat juga!!" ucap Mea dengan semringah walau dibawah sana terasa sedikit pengap baginya dengan keringat disekitar pelisis mukanya. Sembari menunjukkan bolpoinnya yang sempat terjatuh itu. Tapi Mea kesulitan saat mengambilnya ia juga bingung ketika mencari saat merabanya sebentar dan Axello malah menginjakkan bolpoin tadi dengan sepatunya itu lalu Mea mencoba menariknya tapi Axello tidak mendengarkannya. Telinga cowok itu tersumpal headset.
Begitu tersadar Axello melirik ke bawah kolong mejanya dan melihat wajah Mea tersenyum lebar tepat berada ditengah kedua lutut pahanya. Axello terkejut saat menatapnya. "Mea dari tadi Lo ngapain aja sih lama banget--?! Hah sejak kapan Lo muncul disitu dekat punya gue lagi anjirr!!" cowok gondrong itu tersentak antara malu dan kaget dengan ngerinya sendiri hingga tak sengaja mengapit sisi wajah Mea diantara sela kedua lututnya itu.
Alyra lantas membuang mukanya ke arah lain dengan wajah memerah redam. Shit! Dia pasti salah mengira. Panik Axello menjadi dan salah tingkah dengan keanehan Mea yang masih duduk dibawah sana. "Bantuin aku! Ini gimana sih sakit tau!!" kata Mea saat Axello masih mengapitnya membuat Mea mendongak sedikit ke atas pada cowok gondrong itu.
"Sialan Mea entar jantung gue bisa jatuh ke tanah klo Lo suka ngagetin gue kayak gini!!"Axello pun menangkup kedua pipi wajah Mea dengan gemas lalu segera membantunya untuk berpindah duduk disampingnya.
Kemudian cowok gondrong itu beralih kembali menatap ke arah Alyra yang berjalan dengan sedikit aneh pada salah satu kakinya. Cewek berambut merah pendek sebahu itu cukup membuat Axello mengernyitkan dahinya bingung. Namun ia tak begitu ingin peduli meski ia sempat terdiam saat memperhatikannya sesaat.
Sedang Alyra memilih duduk dibangku dengan wajahnya yang sedikit murung. Sambil membolak balikan kertas buku catatan yang hanya dia lihat saja sebagai tatapannya yang kosong dengan pikiran yang entah melayang. Ia tak mau mengingat Axello seperti itu tadi pada Mea benar-benar membuatnya merasa malu jika membayangkan Axello dengan wanita lain untungnya mereka hanya terikat hubungan saudara jika bukan Alyra tidak akan tinggal diam akan menyeret-nyeret cewek itu keluar untuk mengajaknya bergulat saking kesalnya ia menahan cemburu buta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mylovelly
Teen FictionIni kisah tentang Alyra yang selalu sabar dan tetap tegar mencintai Axello yang mempunyai hati sekeras batu hanyaseorang diri tanpa penghargaan sama sekali, sedangkan cowok itu memilih lebih perhatian dan manja pada perempuan lain yaitu menyukai sau...