Mengejar hati?!

201 15 1
                                    

Semoga suka dan terhibur ya....

Selamat membaca!!

"Ale Lo lama banget sih bikinin gue makanannya mana hah? Cepat dong dari tadi gue lapar banget tahu! Lo sengaja ya nungguin gue mati dulu baru udah siap gitu?" gerutu Alyra dengan bunyi perut yang mulai keroncongan saat mendatanginya setelah ke dapur melihat cowok itu yang hanya terdiam bingung entah hendak melakukan apa.

"Ck! Lo sabar kek, gue ini bukan Mama Lo! Kenapa gak suruh bi Enah aja? Gue mana bisa disuruh masak sesuai keinginan lo itu!!" decak Ale kasar memutar jengah matanya malas.

"Pokoknya gue gak mau tahu! Harus Lo yang buatin gue gak mau sama yang lain! Ohiya Bi Enah biar gak usah repot-repot ya! Lo nurut kalau mau masih damai sama gue atau enggak gue aduin Lo sama bokap tahu rasa udah jahatin gue selama ini!!" ujar Alyra mulai berpura-pura memasang wajah tersakiti sambil berbicara sebentar pada Bi Enah yang kebetulan lewat. Ale sempat ingin menahan pembantunya itu namun Alyra membuat Bibi itu tersenyum simpul dan meanggukinya.

"Tuh Den dengar sendiri kan? Non Alyra maunya sama Ale aja kata dia. Gak suka sama orang lain kalau sudah manjanya yang minta ampun sama Den Ale tuh! Yaudah bibi tinggal dulu ya gak mau ganggu kalian berdua." kata Bi Enah yang melengos pergi begitu saja setelah berbisik sebentar.

Ale membuang napasnya berat. Saat hanya ada dirinya dan cewek merah itu sedang cerewet padanya.

"Gue emang gak bisa. Lo lihat ini kan dari tadi gue gak bisa motong sayur!!" geram Ale antara bercampur malu dan hendak membanting meja.

"Ih siniin pisaunya! sekarang gue ajarin dulu Lo cara yang benar cincangnya kayak gimana." kesal Alyra pun mengambilnya benda itu dari tangan Ale lalu mencontohkannya didepan Ale. "Hiap! Hii...yah! Nah gitu Alele sayang!!" ujar cewek berambut merah sambil menekan-nekan pisau itu pada bagian-bagian yang sudah terpotong halus sembari menatap tajam Ale dengan gemasnya.

"Te-terus gimana lagi?" tanya Ale agak tergagap ngeri sesaat melihat cewek merah itu cukup sadis juga memandang ke arahnya dengan pisau yang tertancap tadi masih berada ditangannya.

"Ohiya! Kayak gini lagi nih!!" tanpa sadar Alyra mulai berseru semringah dan tersenyum kecil ketika Ale terlihat tertarik seakan ingin belajar darinya tentang hal itu tadi. Padahal cowok itu hanya berusaha mengalihkannya dan memanfaatkan dia agar Alyra yang melakukannya sendiri dengan memasak makanannya itu. Jadi Ale tak perlu harus merepotkan dirinya juga dan bisa sedikit bersantai hanya dengan cukup memperhatikannya saja sampai akan bosan.

Ketika Alyra begitu fokusnya ingin mengirisnya dengan pisau itu tadi pada bahan makanan yang lain akan siap dia masak. Rambut merah Alyra yang belum sempat dia kuncir membuatnya sedikit kesulitan ketika rambut merah panjangnya itu tergerai indah disekitar dan sisi samping wajahnya dan hingga Alyra berusaha untuk mengibaskan sebentar.

Sontak tangan Ale bergerak refleks sendiri saat menyingkirkan anak rambut merah cewek itu dari wajah cantiknya tanpa sadar begitu membantunya.

Sesaat Ale cukup terperangah ke arah leher Alyra yang sempat tertutupi oleh rambutnya yang tergerai tadi. Lalu merapatkan bibirnya ketika matanya tak bisa beralih sebentar dari pemandangan dari gadis itu. "Ale Lo mau ngapain pegang rambut gue?!" sentak Alyra galak seakan menyadarkannya.

"Gak! Gue tadi cuma nangkepin serangga terbang kebetulan mau hinggap! Ngapain juga gue sentuh Lo! Mending najis dapat lalat gue daripada sama Lo!!" sergahnya lalu mencibir pedas seolah menutupi malu gengsinya. Alyra melototkan matanya tak terima dengan ucapan tajam lelaki itu sambil Ale kini menguraikan rambutnya menjadi sedikit berantakan menutupi wajah gadis itu agar tidak bisa melihatnya yang salah tingkah didepan cewek merah itu.

Mylovelly Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang