Kacamata Hitam

37.9K 412 3
                                    

Happy Reading!!

Semoga terhibur. Dan sorry kalau ketemu typo's bertebaran dimana-mana... Harap maklumi yaaa

Jangan lupa VOTE DAN KOMENT!!!

Pagi-pagi sekali rombongan geng Axel datang ke sekolah lebih awal hingga membuat dari lorong terlihat mulai begitu ramai sekali. Disambut oleh candaan tawa mereka yang terdengar jelas. Axel memakai kacamata hitam kesayangannya dengan bandana merah yang terikat dikepalanya membuat rambut gondrong dibagian depannya itu tidak sampai membuat wajah tampannya tertutupi, yang sering menarik pusat perhatian semua mata para gadis-gadis yang memandangnya.

Axel merangkul Eboy dan Ale disisi sampingnya, dibelakangnya ada Kevan dengan Savero yang mengekor, sedangkan begitu juga Rendra sedang menggenggam tangan Mea dengan mesra. Mereka yang sesekali melirik ke arah dua pasangan itu sedikit mendengus kesal namun tetap diabaikan oleh Rendra yang menyengir tanpa merasa berdosa dengan sengaja membiarkan hati mereka yang terasa panas diremas-remas. Mea cuek-cuek saja dan sedikit terpaksa bersama dengan Rendra.

"Eh-eh berhenti sebentar, ada mantan lu Kev!!" kata Eboy. Hampir saja Axel jatuh tersandung karena kakinya sendiri atas ucapan Eboy yang seenaknya dan tiba-tiba mendadak menyuruh diam sebentar padahal langkahnya masih sedang berjalan "Kampret lu! Kirain ada apaan dah!!" kesal Axel hendak membacok wajah sialan milik Eboy dengan gemas.

"Biarin aja. Gue lagi males liat mukanya." sahut Kevan datar tanpa ingin melihat ke depan sana. Dan lebih fokus memainkan ponselnya sambil membalas beberapa pesan yang masuk dari kiriman para cewek yang mencoba mengajaknya berkencan.

"Boleh gue godaain gak?" pancing Eboy yang mulai menarik turunkan alisnya dengan nakal. Kevan menoleh sekilas memasang wajahnya lebih dingin lalu tidak peduli sama sekali saat mendengarnya. Eboy tersenyum senang seperti baru saja mendapat peluang kecil, lumayan lah Syella termasuk cewek cantik juga siapa yang tidak suka sama dia, semua orang juga pasti mau diajak balikan hanya saja Kevan orangnya sangat gengsian dan ogahan, pikir Eboy. Tapi, terakhir kali Kevan pernah mengatakan sesuatu yang tidak menyenangkan dan menyelekit hati adalah "Buat apa nyimpen barang bekas? Mending buang aja atau kasih sama yang lebih membutuhkan, biar mereka tau sendiri kalau itu barang udah gak bisa berguna buat dipake lagi." Kejam kan? Itulah kata terpedas yang pernah Kevan lontarkan pada teman-temannya. Tak ada yang berani menyahutinya saat itu. Mungkin Kevan mengatakannya saat ia sudah muak mendengar ocehan temannya yang mencobanya untuk berpikir ulang menerima salam damai dari mantannya itu. Sampai mereka tidak mau lagi mengungkitnya.

"Sok-sok lu mau godain dia. Sekali kena bacok, mampus dah lu tinggal marganya doang, jasad lu gue kuburin di tong sampah sekalian jadi santapan para tikus!!" cetus Axel memperingati teman sablengnya itu. Eboy bergidik ngeri dan mendengus sebal.

Terlihat disana ada Syella dan Molly lalu disusul oleh Alyra yang baru saja mendekati mereka berdua dengan tergesa. "Lu berdua ninggalin gue sih, ngeselin banget!!" gerutu cewek itu. Syella menarik napasnya panjang.

"Iya lu sih! Lama banget ngiket tali sepatu kek anak TK baru belajar!!" dengus Molly sarkas membalasnya sambil bersidekap didepan dada.

"Udah, pagi-pagi gak usah ribut deh!!" sela Syella menenangkan. Kalau saja bukan karena Alyra yang mengajaknya dengan paksa datang ke sekolah lebih awal pagi ini, mungkin mereka masih berada di dalam kamar lebih lama masing-masing tanpa harus berdiri disini dengan wajah yang masih bantal.

Mylovelly Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang