Sadar akan aksi tatap mentatap mata, mereka menjauhkan wajah mereka. Canggung? Tentu. Kedua nya sama sama menetralkan jantungnya masing masing.
"Maaf," ucap Ghifari tanpa menoleh ke Elisa.
Elisa masih sedikit demi sedikit mencuil gulalinya tanpa menoleh ke Ghifari.
Merasa Elisa tak menoleh atau menyahuti ucapannya, Ghifari menoleh. Sebaliknya, merasa diperhatikan, Elisa pun ikut menoleh.
"Kak Ghifari mau gulalinya? Nih," ucap Elisa menyodorkan gulali yang dia pegang.
"Enggak, buat lo aja," ucap Ghifari lalu tangannya terulur untuk mengambil sebagian gulali yang tadi menjadi bekas gigitannya, lalu dia buang.
Setelahnya mereka bergegas ingin pulang, karena waktu semakin sore. Ghifari naik ke motor, lalu disusul oleh Elisa duduk di jok belakang. Mereka melanjutkan perjalanan pulang yang sempat tertunda akibat berduduk santai ditaman tadi.
Diperjalanan mereka masih saling diam. Pada akhirnya, satu ingatan membuat Elisa membuka suara.
"Oh iya kak, jaket kakak yang abu abu masih ada di aku," ucap Elisa
"Biarin," sahut singkat Ghifari, lalu keduanya kembali diam lagi.
Sesampainya, Ghifari menghentikan motornya didepan gerbang rumah Elisa. Dia menstandarkan motornya, lalu Elisa turun.
"Makasih ya kak," ujar Elisa
"Iya sama sama, gue pulang dulu," sahut Ghifari lalu menyalakan motornya lagi, dan menjalankan motornya dari sana.
🌵🌵🌵
Sore berganti senja, dan senja berganti malam. Elisa duduk dibalkon rumahnya, menikmati semilir angin malam yang menerpa wajah cantiknya. Dia duduk disofa kecil yang memang disediakan di balkon, beserta meja kecilnya yang berbentuk bulat pula.
Layar ponselnya yang dia letakkan diatas meja kecil itu menyala, terdapat banyak notifikasi disana, salah satunya notifikasi instagram.
Satu notifikasi instagram itu menunjukkan seseorang meminta menjadi pengikut Elisa.
bima_ganteng mulai mengikuti Anda.
← bima_ganteng
Follbacknya boleh kak
Siapa ya?
Hehe Bima, El
Oh kak Bima, iya kak sebentar ya
Elisa pun juga mengikuti akun instagram Bima. Setelahnya dia meletakkan ponselnya diatas meja kecilnya lagi. Namun tak lama, notifikasi lagi masuk diponselnya, namun Elisa tidak mempedulikannya. Dia memilih memutar lagu untuk menemani malamnya ini.
Sedangkan diseberang sana, Bima yang sedang berada dirumah Ghifari pun tertawa meledek Ghifari. Bagaimana tidak, Bima langsung mendapat follback dari Elisa, sedangkan Ghifari tidak.
"Duh sabar ya cowok kulkas,"
"Berisik lo," sahut Ghifari
Bima saat ini sedang menginap dirumah Ghifari, karena kedua orang tuanya mendadak ada urusan dan akan pulang ke kampung halamannya. Jadi, Ghifari mengajak Bima untuk menginap dirumahnya.
"Eh Bim—"
"Halo Vani my babu,"
"Apaan sih kak, ganggu aja malem malem!" Sahut Vani dari sebrang sana.
Ghifari mengintip ponsel Bima, bisa bisanya, dia sedang ingin bercerita, Bima malah video call dengan Vani. Bima baru saja mendapatkan kontak Vani dari teman ke teman, jadi dengan iseng dia video call Vani disaat itu juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
GHIFLISA [END]
Teen FictionApakah ini sebuah keberuntungan? Elisa si cewek imut, cantik, namun polos itu disukai oleh sang kakak kelas bernama Ghifari yang terkenal dengan julukan 'cowok kulkas'. Harinya yang tak berwarna seolah menjadi berwarna karena kehadiran Ghifari. "Ma...