Terdengar suara mikrofon dari kantor guru. Sepertinya akan ada pengumuman atau panggilan siswa.
"Kepada seluruh siswa kelas sepuluh dan sebelas, silahkan berkumpul dilapangan," ucap pak Gamal dari mikrofon itu, "sekali lagi, kepada seluruh siswa kelas sepuluh dan sebelas, silahkan berkumpul dilapangan," sambungnya mengulang pengumumannya.
Setiap guru yang tengah mengajar kelas X dan XI pun sudah tahu apa rencana pak Gamal. Pak Gamal meminta sedikit waktu untuk menyampaikan sesuatu. Seluruh kelas X dan XI pun turun kebawah untuk menuju lapangan.
Dilapangan sudah terdapat pak Gamal. Lalu kelas X dan XI membuat barisan dengan rapih untuk mendengarkan pak Gamal.
"Jadi saya menyuruh kalian disini untuk saya beritahu bahwa kita akan mengadakan kemah di luar sekolah," ucap pak Gamal. Semua murid pun bersorak ria, ada pula yang merasa malas karena harus tidur di tenda kemah, bukan dikasur ternyamannya.
Pak Gamal pun menyampaikan apa apa saja yang perlu dibawa untuk persiapan kemah.
Setelah mengumumkan acara perkemahan, pak Gamal membubarkan murid muridnya untuk kembali ke kelas masing masing.
"Ghif Ghif, gila gue seneng banget, akhirnya gue bisa ketemu Vani semaleman sampe pagi!" Seru Bima
"Lebay," cibir Ghifari
"Emang lo gak seneng ketemu Elisa?"
"Seneng, cuma entah feeling gue gak enak,"
"Feeling doang, udah gak usah jadi beban,"
Lalu keduanya melangkah ke dalam kelas mereka kembali.
Tak jauh dari ghifari, terdapat Elisa dan kedua temannya yang sedari tadi merasa tidak sabar akan kegiatan kemah ini.
"Gak sabar plis!" Seru Vani
"Sama, gue udah ngebayangin betapa serunya malem malem kita bikin lingkaran dan tengahnya ada api unggun," ucap Syilla.
"Tumben ngomongnya 'gue' Syil?" Tanya Elisa
Syilla terkekeh, "kalo ngomong ke Vani pake lo-gue, tapi kalo ke kamu El pake aku-kamu," sahut Syilla lalu Elisa hanya mengangguk.
"Semoga hari cepet berlalu nya biar kita cepet cepet ke hari kemah nya," ucap Vani
"Pengen cepet cepet banget Van? Gak sabar semaleman ngobrol sama kak Bima ya?" Ledek Elisa
Terlihat Vani menahan senyumnya, "enggak kok, lo kali ah yang gak sabar ketemu kak Ghifari," ucap Vani
"Udah udah, jangan ditunguin, nanti malah terasa lama," ujar Syilla.
🌵🌵🌵
Hari ke hari berlalu, kini tepat dihari acara perkemahan.
Semua murid kelas X dan XI sudah berkumpul disekolah. Terdapat beberapa bis didalam lapangan sekolah dan diluar sekolah. Tentu saja banyak, karena murid yang mengikuti ini kan dari kelas X hingga XI, terlebih lagi untuk jurusan IPA dan IPS, semuanya mengikuti kegiatan kemah ini.
Semuanya memasuki bis masing masing yang telah ditentukan. Setiap bis sudah dijaga oleh guru. Bis pun berjalan pergi dari area sekolah.
Untuk menghilangkan rasa bosan dan mabuk perjalanan, seisi bis pun menyanyikan lagu dengan ramai. Ada pula yang membacakan pantun, walau tidak nyambung, tapi itu membuat gelak tawa seisi bis.
"El, kok aku pusing ya?" Ucap Syilla seraya menyandarkan kepalanya dipundak Elisa.
"Mual gak?" Tanya Elisa
KAMU SEDANG MEMBACA
GHIFLISA [END]
Ficção AdolescenteApakah ini sebuah keberuntungan? Elisa si cewek imut, cantik, namun polos itu disukai oleh sang kakak kelas bernama Ghifari yang terkenal dengan julukan 'cowok kulkas'. Harinya yang tak berwarna seolah menjadi berwarna karena kehadiran Ghifari. "Ma...