BAGIAN 23

1K 61 0
                                    

"Hi darling."

Ghifari mematikan sambungan teleponnya itu. Namun itu tak membuat Alsa berhenti untuk menelepon Ghifari. Iya, itu Alsa. Suara gadis itu sudah menunjukkan kalau itu adalah Alsa.

"Kok dimatiin?"

"Up to me," lalu Ghifari mematikan sambungan telepon itu. Tak lupa dia memblokir nomor Alsa. Agar tidak menghubunginya lagi.

Tok tok tok

Ghifari melangkah mendekati pintu, lalu membuka nya karena terdapat ketukan dari luar. Irsyad berdiri didepan sana.

"Ngapain?"

"Gue mau pamit pulang,"

"Tanpa pamitan pun gue gak larang lo untuk pulang."

"Ketus amat cuy, nanti tua loh," sahut Irsyad.

Tanpa menyahuti Irsyad, Ghifari pun segera turun kebawah untuk salim pada om dan tantenya.

Dia menyalimi punggung tangan Yuni dan Hendrik selaku tante dan om nya, seraya menyunggingkan senyuman. Walaupun saat ini dia tengah sengit dengan sepupunya itu.

Mila dan Ghifari mengantarkan Irsyad dan keluarganya keluar. Yuni dan Hendrik menaiki mobil, sedangkan Irsyad menaiki motornya sendiri, karena dia sepulang sekolah langsung kerumah Ghifari dengan seragam yang masih melekat ditubuhnya.

Kepergian mereka, Ghifari masuk. Baru beberapa langkah, Mila menghentikan langkahnya. Ghifari pun menoleh, merasa lengannya itu dicekal oleh sang mama.

Mila tersenyum penuh arti, Ghifari pun mengernyitkan alisnya bingung.

"Mama kenapa senyum senyum?" Tanya nya

"Kamu beneran pacaran sama Elisa? Elisa anak tante Mutia itu?" Tanya Mila.

"Kenapa mama tanya itu?" Ghifari bertanya balik.

"Ya gapapa sih mama cuma tanya aja, tapi beneran?" Tanya Mila, Ghifari mengangguk menyahutinya, "cie anak mama punya pacar," ledeknya.

Ghifari tersenyum malu, "udah ma, Ghifari ke kamar dulu," ucapnya lalu melenggang dari hadapan mamanya.

Mila masih setia dengan senyumnya yang merekah, melihat punggung putranya yang lama lama menghilang dari pandangannya. Lalu dia melangkahkan kakinya menuju ke kamar.

🌵🌵🌵

Bima ganteng

Vani
Geli sama nama grupnya

Kak Bima
Diam sayang <3

Syilla
Aku jomblo, aku diam.

Vani
Vidcall yuk!

Yuk!

Ponsel Elisa pun berbunyi, terdapat panggilan video grup tertera dilayar ponselnya. Tak pikir panjang, Elisa mengangkatnya.

"Hai gais," sapa Vani pada yang lain

"Hai juga," sahut Elisa

"Bosen nih, jalan yuk!" Ajak bima

"Aku gak ikut ya, mau tidur, see u," sahut Syilla seraya melambaikan tangannya, kemudian layarnya mati. Tandanya, Syilla mengakhiri panggilan video itu terlebih dulu.

"Lo sih kak, Syilla jadi kabur kan!" Kesal Vani pada Bima pastinya.

"Ya maap, yuk lah bosen nih," lanjut Bima

"Udah mau malem kak," sahut Elisa

"Nanti aku anter pulang," ucap Ghifari lembut.

"Cie cie aku kamuan, yaudah yuk siap siap, gue nyamper Vani, lo nyampe Elisa ya," ucap Bima, Ghifari pun mengangguk.

GHIFLISA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang