Chapter 8 : Dumpling Talk

554 73 9
                                    

Kan bener makanan semua nama subbabnya HAHAHAHA! Btw guys dont forget to vote dulu biar aku semangshay nulisnya shay

Chapter 8 : Dumpling Talk

Hanya menunggu sekitar tiga puluh menit, makanan Tiongkok yang dipesan oleh Namjoon sudah datang. Ayah pergi bersama dengan pegawai dan dua trainee-nya meninggalkan Namjoon serta Yoojung makan berdua di ruangannya.

"Ada yang kau sembunyikan?" Di sela makannya, Namjoon tiba-tiba melontarkan pertanyaan pada sang adik.

"Aku sembunyikan?" Yoojung bertanya dengan acuh—dia lebih memilih menikmati tangsuyuk dibandingkan membahas hal tidak jelas dengan Namjoon.

Namjoon mengangguk. "Hubunganmu dengan Yoongi benar baik-baik saja 'kan? Tak ada yang kau sembunyikan?"

Yoojung meletakkan sumpitnya seraya bernapas gusar. Ditatapnya mata sang kakak dalam. "Bukankah harusnya aku yang bertanya? Apa yang selama ini Oppa sembunyikan?"

"Maksudmu?"

"Tentang pernikahan ini." Sekali lagi Yoojung menghela. "Dan Shin Nayoung. Oppa mengenalnya 'kan?"

Kali ini Namjoon yang terpaku. Tatapannya berubah serius. "Kau sudah tahu tentang Nayoung?"

Yoojung mengangguk. "Rasanya mengecewakan sekali saat hanya aku yang merasa bodoh dan tak tahu apapun manakala semuanya paham dengan jelas cerita itu."

Namjoon ikut meletakkan sumpitnya ke atas meja. Matanya juga menatap sang adik dengan nanar. Ada rasa bersalah yang terbesit dalam hatinya—tapi bagaimanapun juga Namjoon hanya ingin sang adik mendengar langsung dari Yoongi, bukan dari orang lain.

Pria itu ikut menghela napas. "Jadi kau sudah dijelakan Yoongi."

Merasakan tensi di sekitarnya berubah karena pembahasan Nayoung membuat Yoojung buru-buru mengambil sumpit lagi. Ia tersenyum barang dua detik kepada Namjoon, kemudian melanjutkan makannya. "Begitulah."

"Maafkan Oppa, Yoojung-a. Oppa hanya ingin kau dengar langsung dari Yoongi."

Yoojung mengangguk. Tak mau menatap Namjoon. Bagaimanapun juga, sebenarnya dia agak kecewa dengan Namjoon maupun Hyusik yang dengan tega menutupi ini. Tapi jika dipikir dengan logis, jawaban yang dilontarkan barusan oleh Namjoon memang masuk akal bagi Yoojung.

Masih menatap adiknya dengan perasaan bersalah, kemudian Namjoon bertanya lagi. "Lalu bagaimana hubungan kalian setelah itu?"

"Tidak bagaimana-bagaimana. Kita kan memang tak pernah melakukan apapun untuk jadi bagaimana." Yoojung menjawab, masih dengan acuh.

"Kau masih menyukainya?" Pertanyaan Namjoon sontak membuat Yoojung berhenti mengunyah makanannya. Kim Namjoon, pria yang berumur sama dengan Yoongi itu tahu persis bagaimana sang adik menyukai Yoongi.

"Setelah tahu cerita ini, masih menyukai Yoongi?" Namjoon bertanya lagi.

Yoojung mengulum bibirnya. Tak mau menatap mata Namjoon, ia membuang pandang pada lantai. "Awalnya aku memang masih percaya suatu saat nanti aku bisa mengambil hati Yoongi. Menyingkirkan nama Shin Nayoung dari sana."

Kemudian gadis itu menghela dengan perlahan, senyumnya pun merekah kecut. "Tapi aku rasa tidak mungkin. Yoongi terang-terangan bilang padaku kalau Shin Nayoung selamanya akan selalu jadi kekasihnya."

Namjoon memegang wajahnya frustasi. Dia paham benar bagaimana sahabatnya itu patah hati karena ditinggal untuk selama-lamanya oleh Nayoung. Tapi di waktu yang bersamaan, Namjoon tidak bisa melihat adik kesayangannya juga patah hati karena sahabatnya itu.

I Can't Touch Your Heart (M) | MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang