Chapter 37
Di halaman belakang rumah mewah keluarga Kim, seorang wanita dengan perut yang sedikit membuncit tengah duduk seorang diri seraya menatap kolam renang. Pandangannya kosong sedangkan sebelah tangannya mengelus pelan si jabang bayi yang masih berada dalam rahimnya.
Berusaha mengikhlaskan kenyataan ternyata sesulit itu. Kim Yoojung yang biasanya ceria, satu minggu ini menjadi diam dan banyak merenung. Sejujurnya, dia berada dalam dilema—masih. Yoojung tak mau memiliki anak dengan Yoongi, tapi ia tak mau juga menggugurkannya. Secara tak langsung, Yoojung mulai menyayangi bayi yang bahkan belum bernyawa itu. Tapi, Yoojung juga tak menyukai kenyataan ini.
Jadi apa lagi yang bisa Yoojung lakukan selain menerima takdirnya sepasrah sekarang? Dia hanya bisa menjalankan sisanya.
"Jung-a!" Asik merenung seorang diri, Yoojung tiba-tiba dikejutkan dengan keberadaan Taehyung yang mendadak.
Pria itu sedang tersenyum manis dan mengangkat paper bag restoran. "Udang asam manis keinginanmu!"
"Hah? Aku memintanya? Aku tak bilang padamu..." Yoojung mengerutkan alisnya. Menatap Taehyung penuh curiga.
Mari kita ceritakan tentang Taehyung selama satu minggu ini sebenarnya juga didepak dari hidup Kim Yoojung. Dengan terang-terangan, Yoojung menghilang dari Taehyung. Tak membalas pesannya, tak menjawab panggilannya, dan enggan bertemu dengan Taehyung ketika pria itu ada di rumah Kim.
Memang sampai tak bilang pada Namjoon dan Hyusik kalau Yoojung tak ingin ada Taehyung seperti saat Yoongi ke rumah, tapi Yoojung selalu punya cara untuk menjauhi Taehyung. Bisa pura-pura tidur begitu lama. Pura-pura di kamar mandi. Lalu tidur lagi. Pokoknya, bagaimana caranya supaya dirinya tak bertatap wajah dengan Taehyung.
Satu minggu ini berjalan lancar sampai tibalah hari dimana Taehyung berdiri di sebelahnya. Hari ini.
Sembari membawakan udang asam manis yang Yoojung minta pada Namjoon.
Meletakkan paper bag tersebut ke meja yang menjadi sekat diantara tempat duduk keduanya, lantas Taehyung duduk di sebelah meja tersebut. "Kau menjauhiku, Jung-a. Ada apa?"
Yoojung membuang pandang. Ia lantas menjawab. "Aku hanya enggan bertemu dengan siapapun."
"Pasti ada alasannya."
"Pergilah, Taehyung-a. Bawa makanannya sekalian. Aku tak minta padamu."
"Jung-a! Kau tak pernah begini sebelumnya."
"Bukan berarti aku tak pernah begini, selamanya aku tak akan begini kan?!" Yoojung berani menatap mata Taehyung dengan penuh ancaman.
Taehyung menelan liurnya karena itu. "Jung-a. Ada apa denganmu?"
"Pulanglah, Tae." Yoojung paham dia agak naik, makanya wanita itu segera meloloskan napasnya. "Aku hanya sedang ingin sendiri."
Di sela-sela perdebatan mereka, Bibi Son datang sembari membawa nampan berisi susu dalam gelas. Sebelum meletakkan gelas bening itu ke meja, Bibi Son tersenyum hangat menyapa Taehyung. "Tuan Kim."
"Saya izin mau berikan susu pada Nona Kim, ya." Bibi Son meletakkan gelas ke meja. "Nona, diminum susunya. Kasihan bayinya dari kemarin tak dapat asupan. Nona juga butuh gizinya agar menjadi ib—"
"Bi. Kembalilah." Yoojung memotong pembicaraan Bibi Son agar tak dilanjutkan lagi.
Paham bahwa ia kelepasan, Bibi Son segera menunduk dan meminta maaf pada Yoojung. "Maaf, Nona. Bibi pergi dul—"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Can't Touch Your Heart (M) | MYG
Fanfic(UPDATE TIAP HARI) Ketika Kim Yoojung si anak dari pemilik agensi terkenal di Korea Selatan terpaksa menikahi Min Yoongi, produser musik yang hatinya masih jelas terpahat pada mantan kekasihnya, Shin Nayoung. Mencintai Yoongi sendirian melelahkan, p...