Chapter 21 : Strawberry Milkshake
Jika disuruh memilih bekerja atau uring-uringan saja di kamar, Yoojung dengan senang hati akan memilih poin nomor dua, Tapi sayang, hidup tidak berjalan seperti itu. Ada kehidupan nyata yang juga Yoojung harus tanggung jawabkan ; kantornya.
Ditambah, belakangan ini Yoojung juga sangat sibuk mengurus Stadion Utama Seoul sehingga proyek-proyek kecil seperti rumah atau kantor kecil belum dilanjutkan lagi. Jadi, bukankah tidak ada waktu bagi Yoojung untuk memikirkan Min Yoongi, Shin Nayoung, maupun dirinya yang dalam status terancam janda muda?
Percakapannya semalam dengan Yoongi memang menyakitkan, pun ketidak beradaan pria itu sampai pagi ini juga menimbulkan banyak tanda tanya. Tapi, Yoojung akan singkirkan itu lebih dahulu. Dia harus kembali bekerja.
Seperti sekarang contohnya. Saat ini pukul dua siang dan Yoojung baru saja menginjakkan kaki di rumah yang baru delapan puluh persen jadi itu seraya memutar pandangannya. Melihat dan memeriksa tiap-tiap pekerjaan yang sudah dan sedang dilakukan oleh pekerja proyek yang ada di sana. Tentu saja, rumah kliennya.
"Seowoo suka bermain di sini!" Suara melengking anak kecil tiba-tiba saja menarik atensi Yoojung. Ia memalingkan wajah, kemudian mendapati anak perempuan yang terlihat seperti berusia lima tahun sedang berlari kecil menghampirinya.
Hendak tersandung kabel pekerja, tangan Yoojung buru-buru menangkap badan kecil itu. "Hati-hati!"
Seowoo ikut terkejut karena hampir terjatuh. Setelahnya kedua bola mata bulat itu menatap mata Yoojung dalam. "Terima kasih. Imo siapa? Cantik sekali!"
Yoojung mengulas senyum. "Imo yang membantu membuat rumah ini."
Mata itu semakin berbinar. "Imo bisa membuat rumah sebesar ini sendirian? Kereeen!"
Yoojung hanya bisa tersenyum gemas. "Imo yang menggambar rumah ini. Kalau yang membangun, ahjussi-ahjussi yang lain tugasnya."
"Hah?" Anak berusia lima tahun itu rupanya masih sulit mencerna apa yang Yoojung sampaikan.
"Kim Yoojung?" Suara berat laki-laki tiba-tiba terdengar. "Kau yang menjadi tender rumah kakakku?"
Melepas pegangannya pada badan Seowoo, kemudian Yoojung menyejajarkan tubuhnya berhadapan dengan Taehyung. "Jadi Kim Woobin itu kakakmu?"
Taehyung mengangguk mantap. "Hari ini Woobin Hyung sedang tidak bisa datang. Tapi Seowoo sangat ingin ke sini. Jadi, aku yang menemaninya."
"Seowoo, Imo ini arsitek." Taehyung mengangkat tubuh Seowoo masuk ke dalam gendongannya. "Arsitek itu yang tadi Seowoo tanyakan. Menggambar rumah ini."
"Salam cantik bagaimana, Seo?" Taehyung bertanya pada anak itu.
"Halo, Imo. Aku Kim Seowoo, umur lima tahun." Seowoo menuruti Taehyung dengan cepat.
Dan Yoojung sukses tersenyum gemas melihatnya. "Halo, Seowoo. Aku Yoojung Imo. Senang bisa bertemu dengan Seowoo!"
"Seowoo ingin jadi arsitek!"
Sontak pernyataan Seowoo membuat mata Taehyung membulat. "Memangnya kenapa Seowoo ingin jadi arsitek?"
"Karena mau jadi cantik seperti Imo."
Jawaban polos Seowoo tentu saja mengundang tawa Yoojung. "Ya sudah, tumbuhlah dengan baik ya, Seowoo! Nanti jadi arsitek seperti Imo."
Seowoo mengangguk. Setelahnya ia meronta ingin turun dari gendongan Taehyung. Tentu saja Taehyung menurutinya karena memang sang ponakan sudah tidak sabar menjelajahi calon rumah barunya ini. "Hati-hati, Seowoo."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Can't Touch Your Heart (M) | MYG
Fiksi Penggemar(UPDATE TIAP HARI) Ketika Kim Yoojung si anak dari pemilik agensi terkenal di Korea Selatan terpaksa menikahi Min Yoongi, produser musik yang hatinya masih jelas terpahat pada mantan kekasihnya, Shin Nayoung. Mencintai Yoongi sendirian melelahkan, p...