21+++
Chapter 16 : Unfinished Song
"Almost believing—this one's not pretending..." Yoongi bergumam sendirian dalam studio kerja di rumahnya. Keningnya mengkerut memikirkan lirik selanjutnya yang ingin ia tuang dalam kertas yang saat ini penuh dengan corat-coret hasil hatinya. Yoongi menghela napas, lalu ia melirik pada figura kecil yang berdiri tegak di mejanya. Ada foto Yoojung dengannya saat gadis itu diwisuda.
Satu hari setelah wisuda, Yoojung yang mencetak foto dan memajangnya di studio Yoongi dengan paksa. Tapi anehnya, Yoongi juga tak kunjung menjauhkannya dari meja. Menurutnya, senyuman Yoojung di hari itu sungguh menawan dan membuatnya bersemangat, sehingga saat lelah bekerja, Yoongi seperti terisi lagi dayanya saat melihat foto tersebut.
Melihat senyuman Yoojung yang begitu ceria membuat Yoongi ikut tersenyum. Ia lantas mendapatkan ide untuk bait selanjutnya. "Now you are beside me, and look how far we've come."
"So far, we are so close." Titik. Setelahnya Yoongi menyudahi tulisan itu dengan bangga. Senyumannya tak luntur, Yoongi membayangkan jika nantinya lagu yang ia tulis khusus untuk seseorang ini akan membuat orang itu tersenyum begitu bahagia. Seperti dalam foto yang ada di figura Yoongi.
Sudah satu bulan berlalu sejak Yoojung dan Yoongi memutuskan untuk menjalani hari-hari sebagai pasangan suami dan istri pada umumnya. Dan dalam satu bulan itu, Yoongi pada akhirnya menyadari perasaannya—dia juga mencintai seorang Kim Yoojung. Yoojung baik hati, penyayang, dan juga ceria. Dan itu cukup membuat nama Nayoung tersingkir secara perlahan di hati Yoongi. Benar, ini hanya tentang waktu. Tak ada yang selamanya, bukan?
Biarpun Yoongi sudah menyadarinya, tapi pria itu belum mengucapkannya pada Yoojung. Yoongi masih sedikit ragu dengan perasannya—takutnya rancu. Makanya, Yoongi memilih untuk bertahan seperti ini dulu saja. Sampai ia benar-benar yakin bahwa ia bersungguh-sungguh dalam menjalankan pernikahan ini.
Pintu studio terketuk, dan setelahnya ada Yoojung datang dengan membawa nampan berisi teh hangat untuk Yoongi. Perempuan yang sudah siap dengan gaun tidurnya itu berjalan menghampiri meja Yoongi kemudian meletakkan nampan itu di sana. "Minum dulu tehnya, Oppa."
"Teh? Bukan kopi seperti kesukaanku?" Yoongi menutup bukunya—tak ingin Yoojung mengetahui apa yang sedang ia persiapkan.
Yoojung menggeleng. "Jangan kopi terus, tidak baik! Ini teh saja biar segar."
"Menggemaskan sekali!" Yoojung masihlah perempuan yang polos di mata Yoongi hingga pria itu tertawa mendengar jawabannya. Ia lantas menepuk-nepuk pahanya sendiri. "Duduk sini, Jung."
Duduk di atas pangkuan Yoongi juga sudah merupakan hal yang biasa bagi Yoojung. Jadi ketika mendengar keinginan Yoongi, Yoojung dengan senang hati menurutinya. Duduk di atas pangkuan Yoongi dan merasakan tangan kekar suaminya yang melingkar di perutnya sedangkan Yoojung sibuk melihat layar komputer yang masih menyala. "Yoon, tadi habis mengerjakan apa?"
Yoongi menciumi pundak telanjang Yoojung kemudian menghirup dan menghela napasnya di sana. Setelahnya ia baru menjawab. "Jadi mau memanggilku apa? Yoon? Oppa? Atau Mr. Yoon yang sering kau sebutkan?"
Benar juga, Yoojung selalu memanggilnya dengan tiga panggilan itu. Dia terkekeh dan menjawab. "Sekarang aku lagi mix tiga-tiganya. Maunya apa?"
"Sayang?"
Yoojung menepuk paha Yoongi. "Enak saja! Itu nanti kalau Oppa sudah membuatkanku lagu."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Can't Touch Your Heart (M) | MYG
Fanfic(UPDATE TIAP HARI) Ketika Kim Yoojung si anak dari pemilik agensi terkenal di Korea Selatan terpaksa menikahi Min Yoongi, produser musik yang hatinya masih jelas terpahat pada mantan kekasihnya, Shin Nayoung. Mencintai Yoongi sendirian melelahkan, p...