🍁4
Hyung Jun bangun pagi-pagi sekali. Seperti biasa ia bangun lebih awal dari Ariana. Menyiapkan sarapan pagi sendiri. Pria itu sangat disiplin. Selarut apapun ia terlelap di malam hari. Ia akan memastikan untuk dapat bangun pagi-pagi sekali. Menyiapkan sarapan dan menyempatkan berolah raga ringan walaupun hanya sekedar peregangan otot. Tak heran jika tubuhnya begitu proposional.
Ariana bangun dengan terduduk lesu di kasurnya. Memegangi kepalanya yang terasa berat karena semalam minum sampai mabuk. Menoleh ke sana kemari memperhatikan sekitarnya. Yang ia ingat bahwa semalam ia tidur di Sofa, tetapi entah bagaimana pagi ini sudah berada di atas tempat tidur.
Ariana tidak mengingat sedikitpun bahwa Hyung Jun sudah membawanya ke kamar. Bakan jika boleh dikatakan, suaminya itu berhasil menciumnya beberapa kali.
Ariana kini sedang bersiap-siap merapihkan penampilannya. Duduk di hadapan cermin di depan meja riasnya. Masih termenung memikirkan mimpinya semalam.
Hyung Jun masuk ke dalam kamar, dapat memperhatikan kembali Ariana yang sedang menyiapkan penampilannya untuk pergi ke kantor. Pemandangan itu hampir membuatnya terbiasa, walaupun baru beberapa hari tinggal bersama.
"Jangan lupa, sebelum berangkat kau Harus sarapan terlebih dulu!" Hyung Jun berdiri di sampingnya, salah satu tangannya bertumpu ke atas nakas, memandangi Ariana yang sedang menyemprotkan parfum ke leher dan pergelangan tangannya.
Ariana memandang wajahnya, terlihat sangat tampan, membuatnya bersemangat dalam menyambut hari yang penat. Sayangnya, setampan apapun itu Hyung Jun, tetap saja belum mampu membuat Ariana untuk jatuh cinta padanya. Dan pagi itu penampilan Hyung Jun sedikit mengganggunya, mengapa pula pria itu masih mengenakan bathrobe dengan bagian dada yang terbuka lebar, sehingga menampakan bagian sixpacknya.
Hyung Jun melangkah ke arah lemarinya, mengeluarkan beberapa pakaian dan jas untuk ia kenakan ke kantornya. Ariana sontak berpaling ketika Hyung Jun memandang ke arahnya, bersiap membuka bathrobe putihnya.
Ariana masih termenung memikirkan tentang mimpinya semalam. Sementara Hyung Jun merasa kesal sendiri karena Ariana tidak memandangnya sedikit pun. Bagaimana mungkin ada wanita yang berani mengabaikan tubuh kekarnya, sementara di luaran sana banyak wanita yang ingin melihat tubuhnya, tinggi dengan bahu lebar dan perut sixpack, tentu saja ditambah pesona wajah tampannya yang tidak manusiawi.
"Mengapa aku bermimpi aneh?" gumam Ariana.
"Ada apa? mengapa kau terlihat bingung seperti itu?" tanya Hyung Jun yang sedang mengenakan pakaian.
"Oh, tidak!" Ariana segera berdiri dan melangkah menuju keluar kamarnya.
Hyung Jun semakin merasa kesal karena merasa diabaikan begitu saja.
"Tunggu!" tegasnya.
Ariana sontak menghentikan langkahnya.
Hyung Jun melemparkan dasinya ke atas kasur.
"Bisakah kau memilihkan pakaian dan dasi yang cocok untukku? Hari ini aku ada meeting penting!" Hyung Jun berharap agar Ariana berbalik badan memandangnya yang masih bertelangjang dada.
Ariana menundukan wajah sesaat, mulai menoleh ke arahnya. Sontak terpaku membulatkan matanya, merasa jantungnya hampir copot karena melihat Hyung Jun setengah telanjang.
"Tolong pilihkan!" pinta Hyung Jun yang begitu percaya diri.
Ariana sedikit menghela napas untuk menenangkan dirinya lalu mendekat mulai menuruti permintaan suaminya.
Ariana tidak begitu kesulitan memilih pakaian dan warna yang cocok untuk dikenakan oleh Hyung Jun hari itu. Pandai mix n match sesuai seleranya, dan yang pastinya Hyung Jun juga menyukainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Autumn√
Фанфик⚠SUDAH TERBIT⚠ SELF PUBHLISHING. ENDING HANYA ADA DI NOVEL😁 Autumn🍁🍂 Go Hyung Jun dan Ariana menerima perjodohannya lalu menikah. Pernikahan itu membuat keduanya semakin merana, kesepian dan putus asa. Kehadiran orang ketiga membuat suasana semak...