Autumn 31

64 9 4
                                    


Autumn 31

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Autumn 31


Ariana membuka mata, turun dari kasurnya dan menapaki langkah dengan perlahan ke arah jendela, mengabaikan Jo Min gi yang masih tertidur pulas di sana.

Sinar mentari sontak menyilaukan wajah Jo Min gi, ketika Ariana membuka tirainya, namun pria itu masih tetap memejamkan mata, masih terjaga penuh dari tidurnya.

Awal musim gugur yang terasa hampa, daun yang berjatuhan itu sudah seperti melambangkan perasaannya yang juga ikut berguguran terombang ambing oleh angin yang meniup tak tentu arah.

Ia semakin jauh pada arah hidupnya, sering gelisah, frustasi dan merana.

Ariana meremas kerah bajunya. Pemandangan itu memang sangat indah, namun tetap saja keindahannya tidak bisa menyembuhkan duka yang telah bersemayam begitu lama di hatinya. Di sini ada Jo Min gi yang semalaman tinggal di sampingnya, mendekapnya dengan penuh kehangatan. Namun ingatannya tetap pada suaminya, memikirkan bagaimana pria itu tidur dengan kekasihnya. Sungguh, bila ada wanita yang lebih menderita di dunia, maka Ariana akan mendeklarasikan dirinya sebagai wanita yang paling kesakitan. Tubuh pada siapa, dan hati untuk siapa, benar-benar merasa sangat menderita.

"Ada apa?"

Jo Min gi telah bangun dan berada di belakangnya, kedua tangannya melingkar di pinggang dan mendekapnya dengan penuh kenyamanan.

Ariana meneteskan air mata lalu menyekanya seketika.

"Ari...?"

"Aku harus kembali ke kamarku." Gumam Ariana.

"Mungkin saja mereka belum bangun?"

"Min gi." Ariana pun berbalik badan dan menatapnya penuh dengan kesedihan.

"Ada apa denganmu?" Jo Min gi juga menatap manik coklatnya yang kini berair menahan air mata. "Mengapa kau bersedih?" ia pun merangkul wajah manisnya secara perlahan.

Ariana menundukan wajah, air mata itu akhirnya lolos membasai pipinya.

"Mengapa kau menangis?" Jo Min gi semakin heran melihatnya.

Ariana hanya menggelengkan kepala tanpa bicara sepatah katapun.

Jo Min gi kembali bertanya-tanya, Ariana menyembunyikan sesuatu darinya, semakin tertutup dan semakin bersikap dingin lebih dari biasanya.

"Aku ingin mandi, aku akan menghubungimu kembali." Ariana melepaskan rangkulan tangan Jo Min gi, menyentuh wajahnya lalu pergi meninggalkannya.

Jo Min gi semakin gelisah, pikirannya tidak menentu, tertuju pada apa yang sedang Ariana rasakan, bahwa kekasihnya itu sudah benar-benar mulai membagi hati dan jatuh cinta pada Hyung Jun.

Ariana berjalan menuju ke arah kamar Hyung Jun, pikirannya tidak menentu, tatapan matanya seolah kosong, bagaimana pun juga ia sedang merasa was-was memikirkan apa saja yang sedang Hyung Jun lakukan bersama Maya, di sana di atas kasurnya berdua, hatinya semakin sakit, tentu tidak akan rela jika harus terus menerus membiarkan wanita lain mengganggu pernikahannya, ataupun membagi suaminya pada perempuan lain.

Autumn√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang