Autumn 26
Ingin bercerai.
Bruugghh...
Brraaakkk...
Go Hyung Jun sedang mengamuk di ruang kerjanya setelah mengetahui bahwa Ariana dan Jo Min gi pergi bersama ke pulau Jeju.
Duduk secara gusar, bersandar dengan kasar pada kursi goyang kebanggaanya. Hyung Jun mengepal tangan, napas terpenggal-penggal berusaha mengatur emosi, manik matanya begitu tajam, bibir bergetar memikirkan hal yang tidak ingin ia pikirkan sebelumnya. Jika satu pasang kekasih pergi bersama ke suatu tempat, sudah dapat dipastikan bahwa keduanya akan tidur bersama.
Hyung Jun memegangi kepalanya yang terasa begitu berat, sepertinya ia hampir tumbang karena tidak bisa lagi menahan beban pikiran untuk beberapa hari belakangan ini.
Hagh— wajahnya memucat, kedua tangannya kembali mengepal kuat di ujung meja, keringat dingin mulai merembes, meraskan kondisi tubuh yang tidak menentu.
Eugh— Hyung Jun tumbang.
"Tuan..." sekertarisnya masuk ke dalam ruangan.
"Tuan..." ia pun berteriak ketika melihat kondisi Hyung Jun yang sudah tidak sadarkan diri, terkapar di lantai dengan sembarang.
"Tuan..." berharap seseorang ada yang mendengarnya di luar sana.
—
Selang beberapa menit, Hyung Jun sudah dibawa ke rumah sakit atas perintah Go Jo Won. Selaku adik, Jo Won pun merasakan kekhawatiran tentang apa yang barusan terjadi pada kakak tunggalnya itu.
Hyung Jun mulai siuman, mulai membuka mata dengan perlahan dan seperti sedang memperhatikan ruangan setempat, yang hanya tetap kosong tanpa sosok yang ia cari belakangan ini, yaitu Ariana.
"Hyung..." Jo Won menyentuh lengannya.
Hyung Jun menoleh, membuka sedikit bibirnya seolah ingin bertanya satu hal.
"Apa kau ingin minum?" tanya Jo Won yang terlihat begitu khawatir.
Hyung Jun mengangguk pelan.
Jo Won membantu kakaknya untuk duduk dan menegakan sandarannya setelah memijat tombol yang ada di sebelah brankar untuk menyesuaikan sandaran itu.
"Apakah ibu tahu tentangku?" tanya Hyung Jun.
"Tidak, aku belum memberitahukan kondisimu pada ibu!" jawab Jo Won.
Hyung Jun kembali mengangguk dengan kelegaan hati.
"Sepertinya, kau terlalu banyak pikiran, aku ingin menghubungi kakak ipar, tetapi— aku khawatir jika akan mengganggu waktunya?" ujar Jo Won.
Hyung Jun tertegun mendengarnya, ada baiknya juga bahwa Jo Won tidak mengetahui dengan jelas apa yang sedang terjadi pada hubungan pernikahannya.
"Hyung, sebagai adikmu aku hanya ingin memberi saran, kuharap kau mengurangi minuman keras. Aku hanya mengkhawatirkanmu!" ungkap Jo Won.
Hyung Jun hanya mengangguk dengan menyentuh bahu adiknya itu, menghela napas secara perlahan dan mencoba memberinya senyuman.
"Apakah aku sudah boleh pulang?" tanya Hyung Jun.
"Pulang? Kukira kau ingin menginap di sini?" bengong Jo Won.
"Tidak, kalau aku menginap di sini, kakak iparmu pasti akan kesepian." Pungkas Hyung Jun.
Terkesan menyedihkan, namun itu akan menjadi harapan baru untuknya. Sadar, bahwa semakin hari, ia semakin tidak bisa berjauhan dengan Ariana.
Go Jo Won memandangnya lekat, berusaha memberinya senyuman dengan tulus, walaupun merasa bersedih atas apa yang diucapkan oleh kakaknya, bahwa semua itu hanyalah kebohongan semata. Jo Won bukanlah pria ingusan yang belum mengerti apapun. Selama ini, ia jelas sedang memperhatikan rumah tangga kakaknya, dan mengerti betul atas apa yang sedang terjadi, jelas-jelas bahwa kakak iparnya sedang tidak ada di rumah ataupun di kantornya. Ariana sedang berada jauh bersama kekasihnya, dan Hyung Jun sedang berusaha menutupinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Autumn√
Fanfiction⚠SUDAH TERBIT⚠ SELF PUBHLISHING. ENDING HANYA ADA DI NOVEL😁 Autumn🍁🍂 Go Hyung Jun dan Ariana menerima perjodohannya lalu menikah. Pernikahan itu membuat keduanya semakin merana, kesepian dan putus asa. Kehadiran orang ketiga membuat suasana semak...