Autumn 39

150 7 10
                                    


Autumn 39

Madu dan racun.

Malam itu, adalah malam patah hati untuk Hyung Jun dan Jo Min gi, keduanya berada dalam dilema antara dua pilihan, ingin tetap bertahan dalam hubungannya bersama Ariana, ataukah merelakannya dan pergi sejauh mungkin untuk menemukan sesuatu yang baru.

Jo Min gi menutup telponnya setelah berkali-kali menghubungi Ariana namun tidak juga mendapatkan jawaban. Mengepal erat ponselnya, merasakan patah hati yang teramat dalam.

Seperti biasa Go Hyung Jun membutuhkan kekasihnya untuk berada di sampingnya malam itu, mengungkapkannya bahwa insiden itu disebabkan oleh istrinya sendiri, dan meminta pada Maya untuk memaafkan segala kesalahan Ariana terhadapnya.

Lee Maya tentu tercengang mendengarnya. Maaf? Tentu tidak akan semudah itu ia berikan pada wanita yang telah merebut kekasihnya Go Hyung Jun, ditambah lagi wanita yang sama yang juga telah membuatnya celaka, bahkan Ariana adalah kegagalan terbesarnya karena tidak bisa menguasai Jo Min gi sepenuhnya, sampai Maya menyerah dan pergi meninggalkan Jo Min gi karena pria itu selalu merindukannya.

Lee Maya sedang berpesta ria di dalam hatinya, perlahan ia pun memeluk kekasihnya, mendekapnya, berbantalkan dada ranumnya hingga Hyung Jun terpejam di sana. Kemenangan semakin terlihat jelas olehnya, kali ini tidak akan ada satupun wanita lain yang akan mampu menandinginya, termasuk Ariana Go.

🍂🍂🍂

Suasana kantor kembali menegang, Go kontruksi kembali melemah setelah rumor yang berhasil diungkap oleh beberapa media tentang perselingkuhan Hyung Jun yang berakibat pada terjadinya insiden penyerempetan Lee Maya di depan sebuah restaurant. Diam-diam, Lee Maya memang sengaja menjual berita itu kepada beberapa media, selain uang yang akan ia dapatkan, tentunya beberapa keuntungan lain akan segera ia raih, Hyung Jun yang akan semakin bertekuk lutut serta kehancuran Ariana Go.

Maya bersmirk sedang menikmati sarapan paginya dengan melihat segala pemberitaan itu.

🍂

Sampai Ariana tiba di ruangan kantornya yang dihadapkan langsung pada nyonya besar Go, ibunya sendiri selaku wakil presiden direktur dari Go kontruksi.

Ariana terpaku melihatnya, menoleh di sekeliling ruangannya yang juga sudah berdiri Jo Tae Yong di sana.

Nyonya Go mendekat memberinya tatapan tajam sama seperti dulu, tatapan itu bahkan hampir tidak pernah melunak sedikit pun.

"Apakah kau ingin menjelaskan sesuatu padaku?" ketusnya.

"Ada apa bu?" tanya Ariana dengan penuh hati-hati.

"Ada apa? apakah kau tidak mengetahui apapun hari ini? Ke mana saja kau selama ini? Bersenang-senang? Pergi berlibur untuk alasan pernikahan? Atau hanya sengaja ingin menjauh dari tanggung jawabmu di kantor?" nyonya Go mulai meninggikan suaranya.

Ariana sedang menyiapkan hati dan dirinya agar bisa menghadapi ibunya sendiri.

Nyonya Go meminta surat kabar pada salah satu asistennya yang langsung ia terima dan segera beliau berikan pada Ariana secara kasar ke hadapan wajahnya.

Ariana mengerjapkan mata karena surat kabar itu mengenai wajahnya. Perlahan ia pun membaca beritanya, semakin terpaku dengan perasaan yang tidak menentu, bagaimana mungkin kebenaran itu bisa terungkap ke publik sampai membuatnya semakin gelisah.

"Jika kau ingin melakukan kesalahan, setidaknya kau pikirkan terlebih dahulu dampak dari perbuatanmu itu. Aku bisa saja merelakanmu jika suatu hari nanti hukum akan memprosesnya dan menjebloskanmu ke dalam penjara. Namun aku sama sekali tidak akan bisa mengabaikan Go Kontruksi begitu saja. Apa kau dengar itu?" nyonya Go lalu berteriak di hadapan putrinya sendiri.

Autumn√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang