Autumn15

78 8 3
                                    



Autumn part.15


Tidak ingin mempedulikan suasana hatinya, atau bagaimana pun perasaannya terhadap Hyung Jun.

Ariana telah memutuskan untuk kembali membebaskan diri seperti sebelumnya, seperti sedia kala sebelum ia terjalin dengan Hyung Jun sebagai sepasang suami istri. Ia ingin bebas sebebas merpati. Seperti Hyung Jun yang tetap memilih ingin bersama dengan kekasihnya Maya. Seperti itu juga, Ariana ingin kembali memberi ruang pada seseorang di masa lalu, ingin memberikan separuh hatinya untuk Jo Min gi dan menjalin hubungan layaknya sepasang kekasih seperti dahulu.

Keduanya mulai lebih aktif bertukar pesan, saling menyapa satu sama lain setiap waktu. Pagi, siang, sore, malam sebelum tidur, mengirim beberapa kata indah tentang cinta.

Ariana sangat bahagia, begitu pun dengan Jo Min gi.

Ariana memutuskan untuk kembali ke kantor, semakin tidak ingin peduli oleh sikap ketus kedua orang tuanya. Menjadi direktur perusahaan ataupun akan ditendang ke jajaran staf biasa, itu sama sekali tidak masalah, yang terpenting adalah ia mempunyai pekerjaan dan hatinya sedang bahagia.

Tidak pernah berubah. Jo Tae Yong selalu sudah bersiap di ruangannya, menantinya dari beberapa menit yang lalu. Itulah yang pria itu lakukan setiap harinya.

"Selamat pagi... Tae Yong." Lebih ramah dari biasanya, tentunya dengan wajah yang lebih ceria, bahkan lebih dulu menyapa. Ariana benar-benar sedang berbunga-bunga.

"Apakah kau sangat menikmati liburanmu?" Tae Yong mengikutinya dari belakang.

"Liburan apa? aku hanya tidak masuk selama 3 hari, bukan?" Ariana kini duduk di kursi kebanggaanya.

"Hanya 3 hari katamu? Apa kau tahu, berapa banyak panggilan telponku? Kau mengabaikanku!" Jo Tae Yong memegangi kursi Ariana dan membawanya agar berhadapan.

"Maaf, aku belum mengeceknya, lagi pula untuk apa aku memperhatikan telpon darimu? Aku tidak bekerja dan aku ingin bebas dari segala urusan kantor!" ujar Ariana dengan entengnya.

"Setidaknya kau harus membalas beberapa pesan dariku, menjawab telpon dariku, agar aku tahu bagaimana keadaanmu. Aku sangat menghawatirkanmu!" ungkap Tae Yong, masih menaruh kedua tangannya di kanan kiri kursi Ariana, memberi tatapan mengintimidasi.

"Terimakasih, tetapi kau tidak perlu lagi menghawatirkanmu, karena aku bukanlah kekasihmu, atau pun istrimu!" Ariana menyingkirkan salah satu tangan Jo Tae Yong dan hendak memutar kembali kursinya.

Jo Tae Yong segera meraih kedua bahu Ariana, membawanya untuk berdiri tegap di hadapannya.

Eugh— seakan begitu ringan, Ariana pun terpaku karenanya.

"Aku selalu ada untukmu. Setidaknya kau harus memberitahu bagaimana keadaanmu padaku!" tegasnya.

Ariana mengerinyit, membuat Tae Yong semakin merengkuh kedua bahunya, semakin menatapnya lekat penuh emosi yang sulit diartikan. Manik hitam itu seolah bertambah pekat, begitu tajam, sedang mengintimidasi sampai Ariana membisu saat itu juga.

Heugh— Jo Tae Yong memeluknya. Terkesan kasar, tetapi Ariana masih diam saja. Ariana menyukainya, entah itu menyenangkan atau semacam kekangan, namun jujur, Ariana benar-benar menukainya.

"Tae Yong." Gumam Ariana.

"Ssssttt— Biarkan seperti ini, sebentar saja!" Tae Yong ingin kembali mendekapnya semakin erat, merapatkan pelupuk mata secara kasar, ingin merasakan pelukan itu.

Bukan ingin melepaskan diri, memang Ariana pun sedang menikmati dekapannya, terasa hangat dan begitu nyaman. Mulai melingkarkan kedua lengannya di pinggang kekar milik Jo Tae Yong. Pria itu membuka mata, semakin merenung merasakan apa yang sedang berlangsung.

Autumn√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang