8. Invitation

1.1K 227 122
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***


Invitation :
Jonathan & Lily's Engagement.

Jennie tersenyum kecil saat membaca sebuah email dengan subject undangan yang baru beberapa menit lalu masuk dan memenuhi layar komputernya.

Temannya, Jonathan, akan segera bertunangan dengan perempuan yang tentu saja Jennie tahu tidak dicintai oleh laki-laki itu. Bahkan mungkin keduanya memang tidak saling menaruh perasaan satu sama lain karena ini hanyalah sebuah perjodohan.

Perempuan itu melirik pada kotak makan yang masih tersimpan rapih di dalam lunch bag kemudian menghela napas.

Jennie turut senang untuk pertunangan Jonathan tapi juga dibuat bingung harus dengan siapa dia pergi ke sana.

Apa lagi acaranya akan diadakan kurang lebih seminggu dari sekarang.

Jennie tidak mempunyai kekasih, pacar, tunangan, apalagi suami. Dan memang belum berencana juga sebenarnya.

Tapi jika ada acara-acara seperti ini dia selalu dibuat menghela napas karena kebingungan mencari gandengan. Padahal kalau mau dia bisa saja menghubungi salah satu daftar 911 yang ada di kontaknya.

Sayangnya Jennie terlalu malas untuk berurusan dengan laki-laki yang menaruh banyak harapan padanya. Sedangkan dia sendiri belum ada keinginan untuk berkomitmen atau sekedar memiliki hubungan yang pasti.

Jadi jangan heran diumurnya yang sudah menginjak dua puluh enam tahun dirinya belum juga memiliki pasangan. Bukan karena tidak laku tapi dia sendiri yang menghindar.

Belum ada laki-laki yang bisa membuatnya jatuh sedalam itu sampai ingin berhubungan serius.

"Ngelamun aja nih, ntar kesambet lo."

Jennie menatap Erland dengan datar sebelum kembali menghela napas panjang.

"Lo kali yang kesambet. Jam setengah sepuluh masa udah sampe kantor?"

Erland mendengus. "Kan... Gue mah emang salah mulu kayaknya di mata lo, Jen."

"Ini gue dateng awal masih salah juga?"

"Enggak, Palupi. Enggak salah." Jawab Jennie malas.

"Lo belum pernah dicium kali ya, Jen, makanya songong banget."

"Apa hubungannya?! Udah sana lo ganggu aja!"

Erland menyandarkan pinggangnya pada meja Jennie. "Kemarin lo ngapain ke La Nostra Casa?"

"Mau tau aja lo!"

"Yaelah jawab aja kali..."

"Benerin laptop kantor."

"Lah emang kenapa laptopnya? Terus itu kafe emang buka jasa benerin elektronik juga?"

Jennie berdecak dengan mata yang masih fokus membaca email. "Nah kan laptop rusak aja lo gak tau. Makanya kalau dateng ke kantor tuh sesuai jam, Land!"

La Nostra CasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang