36. Happy Birthday

1.1K 163 157
                                    

"Ikut dong, Naomi..."

Naomi berdecak pelan mendengar kakaknya yang sedari tadi merengut ingin ikut jalan-jalan.

Hari ini dia akan pergi ngedate dengan pacar barunya dan sedang menunggu di kafe sekaligus rumah milik kakak iparnya sekalian sarapan.

Tapi sayangnya kakak kandungnya ini semenjak hamil jadi banyak mau dan menyebalkan—menurut Naomi.

"Enggak ih! Apaan sih masa aku jalan sama pacar terus bawa-bawa ibu hamil?" Kata perempuan yang baru saja memotong poninya itu sambil cemberut.

Jennie yang sedang memakan leci mengernyitkan kening. "Emang kenapa? Kan nggak ada larangan jalan sama pacar sambil bawa ibu hamil."

"Ya tapi kan.. Ih Kakak, pokoknya jangan ikut!"

"Mau ikut!"

"No!"

"Yes!"

"No! Please..."

Pertengkaran kakak beradik itu sempat mengundang atensi beberapa pengunjung yang pagi ini tengah bersantai di hari minggu mereka sambil menikmati kopi pagi.

Jeffrey pun yang baru turun dari lantai dua langsung dihebohkan dengan pertanyaan istrinya.

"Jeffrey, aku mau jalan-jalan ya?"

Laki-laki itu mengernyitkan alisnya samar tapi kemudian mengangguk bingung. "Oke..? Mau kapan?"

Jennie tersenyum senang. "Nanti tunggu cowoknya Naomi jemput." Ucapnya tanpa beban sampai lagi-lagi mengundang tatapan bingung suaminya.

"Maksudnya gimana?"

"Aku mau jalan-jalan, Jeffrey, tapi sama Naomi terus sama pacarnya juga!"

"Hah?"

Jeffrey melirik Naomi yang duduk di sebelah Jennie dengan wajah yang cemberut karena sebal lalu laki-laki itu mengelus rambut istrinya lembut.

"Sama aku aja ya jalan-jalannya? Mau ke mana?"

Jennie mengerutkan kening tidak suka. "Kok sama kamu sih? Nggak mau, maunya ikut Naomi sama pacarnya, Jef!"

"Sayang, mereka kan mau quality time masa diganggu?" Ucap Jeffrey lembut.

"Oh, jadi maksudnya aku pengganggu gitu ya?"

"Eh? Enggak gitu..."

Naomi mendengus. "Iya penganggu. Makanya gak usah ikut ya?"

"Enak aja! Aku bukan penganggu ya!" Jennie ikut-ikutan mendengus sebal. "Lagian ini keponakan kamu yang mau tau, Nom! Masa jahat sih sama keponakannya..."

"Tapi kan aku mau pacaran, Kak. Terus kalau Kakak ikut tuh mau ngapain?"

"Ya ikut aja. Ikut makan kalau kalian makan, ikut nonton kalau kalian nonton." Jawab Jennie dengan wajah polosnya kemudian menyuapkan leci yang dia ambil dari mangkuk bening menggunakan sendok.

"Oke adikku yang cantik? Kakak ikut ya?"

Jeffrey menghela napas pelan. "Sayang, kasian tuh Naominya jadi nggak mood. Nanti biar kamu sama aku aja ya?"

Jennie menyipitkan matanya. "Nggak mau. Mau ikut mereka..."

"Naomi."

Ketiga manusia yang masih sibuk bercekcok di meja dekat jendela itu menoleh ke arah pintu masuk kafe. Ada laki-laki berambut hitam dengan kaus abu-abu dan celana hitam panjang di sana.

Wajah Naomi yang dari tadi ditekuk langsung berubah sumringah. Perempuan itu berdiri dari duduknya lalu menghampiri sang pacar.

"Hai!"

La Nostra CasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang