9. Blonde Girl

1.1K 217 105
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Jennie membuka matanya perlahan sambil berusaha mencari kesadaran. Dia menatap sekeliling ruangan yang saat ini ditempatinya.

Bukan kamarnya.

Hidungnya menangkap aroma manis yang menyelinap masuk ke dalam kamar bernuansa abu-abu ini.

Kemudian Jennie membawa tubuhnya beranjak dari kasur lalu membuka pintu kamar, menatap sekeliling ruang tengah yang sudah diterangi dengan cahaya matahari pagi.

"Oh? Good morning, Jennie."

Jennie menarik salah satu kursi meja makan dan mendaratkan bokongnya di sana. Menatap punggung lebar Jeffrey yang berbalut kaos putih, sama seperti yang dia pakai.

"Good morning, Jeffrey."

Jeffrey sedikit membalikkan tubuhnya ke arah Jennie. "You okay if drink coffee in the morning?"

"Yaa...."

Jeffrey mengangguk paham kemudian meletakkan dua gelas kopi yang masih mengeluarkan asap ke atas meja makan. Salah satu gelasnya dia geser tepat ke hadapan Jennie.

"So, here's your morning coffee."

"Oh, thank you.."

"You're welcome."

"Lo lagi buat apa?" Tanya Jennie setelah menyeruput kopinya.

"Something sweet."

"Hmm, really?"

Jennie masih menatap punggung Jeffrey yang sibuk membuat sesuatu. Lalu beberapa menit kemudian laki-laki itu datang dengan dua piring lebar dan meletakkannya di atas meja.

"Pancake?"

"Yes. Japanese fluffy pancake." Jawabnya setelah ikut duduk di kursi meja makan, berhadapan dengan Jennie.

Perempuan di hadapannya masih memperhatikan pancake yang ada di piring membuat Jeffrey tersenyum.

"Just try it and give me a review."

Jennie terkekeh lalu mengangguk. Pisau dan garpu di tangannya mulai memotong sedikit bagian dari pancake buatan Jeffrey.

"How?"

"Good. It's so soft."

"Alright. Thanks for the review, girl."

Jennie kembali memasukkan potongan pancake lain ke dalam mulutnya. Matanya menatap Jeffrey dalam diam sambil terus mengunyah.

"And..."

Jeffrey yang sedang meminum kopi langsung melirik Jennie. Dia meletakkan gelas miliknya tepat di samping piring kemudian menatap balik perempuan itu.

La Nostra CasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang