33. Gelato & Espresso

1.2K 175 157
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***



VENESIA, ITALIA.

Jeffrey memakai sabuk pengaman setelah memastikan semua koper miliknya dan Jennie sudah tersimpan di bagasi.

Dia membiarkan Jennie bersandar pada bahunya karena perempuan itu terlihat kelelahan setelah melewati penerbangan yang cukup lama.

Padahal selama berada di pesawat yang Jennie lakukan hanya makan dan tidur, tapi karena dia sedang mengandung jadi Jeffrey paham kenapa istrinya lebih mudah lelah dan mengantuk.

Mereka juga dua kali menaiki pesawat, setelah pesawat pertama mengantarkan keduanya ke Roma, Jeffrey dan Jennie kembali menempuh jarak kurang lebih satu jam untuk sampai ke Venesia.

Setelah mereka kembali dari Maldives, keduanya memilih beristirahat selama tiga hari di Jakarta sebelum akhirnya berangkat ke Italia.

Kelopak mata Jennie bergerak pelan lalu terbuka dan berkedip saat merasa pipinya dicium beberapa kali.

Jeffrey tersenyum di sebelahnya dan seketika membuat Jennie sadar kalau mereka sudah sampai di hotel tempat mereka akan menginap.

"Kok nggak bangunin?" Tanya Jennie sambil menegakkan tubuhnya.

"Ini kan udah bangun. Yuk keluar.."

Jennie mengikuti Jeffrey yang sudah lebih dulu keluar dari mobil. Laki-laki itu mengambil alih dua koper yang baru diturunkan dari bagasi sedangkan dua koper lainnya dibawa oleh supir yang mengantar mereka ke sini.

Setelah check in, Jennie langsung berganti baju dan merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur.

Dia tersenyum saat Jeffrey menghujani wajahnya dengan kecupan-kecupan ringan.

"Ngantuk lagi, hm?"

Hari sudah menjelang malam saat mereka sampai di hotel dan yang Jennie rasakan saat ini hanya dua hal yaitu, lapar dan ngantuk.

"Ngantuk tapi anaknya laper..."

Jeffrey terkekeh lalu tanpa disuruh dia langsung memesan makanan untuknya dan Jennie.

Setelah selesai memesan Jeffrey kembali duduk di atas tempat tidur, di sebelah Jennie. Tangannya ikut mengelus perut perempuan itu.

"Fleur, are you really hungry?" Tanya Jeffrey tepat di perut istrinya.

"Yes, Papi..."

Jeffrey tertawa saat mendengar jawaban Jennie. Perempuan itu menjawab dengan suara yang dibuat seimut mungkin seperti anak kecil.

"Why are you so cute?"

"Am I really cute?"

Jeffrey mengangguk pelan. "Mm-hm."

Jennie tersenyum tipis lalu menarik leher suaminya mendekat. "Then please give a kiss to this cute girl."

Sebelah alis Jeffrey terangkat sebelum akhirnya dia memberikan beberapa kecupan manis pada bibir Jennie.

La Nostra CasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang