⌗ cerita sebelum tidur

160 30 0
                                    

"Seru sekali kelihatannya, boleh gabung gak nih?" Suara orang yang menganggu acara gosip menggosip.

Lagi lagi dan lagi, orang itu adalah Jeffrey Garmata. Sepertinya Jeffrey ini juga memiliki kekuatan yang sama dengan Jordan, tidak ada tanda tanda apapun tiba tiba bisa muncul dengan sendirinya.

Jeffrey mendekat ke arah mereka bertiga, dan saat Jeffrey sudah duduk suasana menjadi hening. Tentu saja, Jeffrey adalah seorang CEO ternama, berwibawa dan juga arogan, tidak mungkin sekali Exxel mengajaknya bergosip ria.

Sebar bar apapun Exxel dia masih takut dengan yang namanya Jeffrey. Dari luar saja sudah terlihat sekali ke ganasannya, walaupun Exxel telah mengenal lama seorang Jeffrey tetap saja jika di dekatnya Exxel akan merasa sedikit takut.

"Kok malah diem? tadi padahal asik banget ceritanya."

Kaesang menghela napas panjang "Gak ada yang bisa di bicarain lagi, ayah coba cerita tentang mama. Casandra bilang om Jordan selalu menceritakan tentang mamanya, Kaesang juga pengen di ceritain kayak gitu." rengek Kaesang kepada Jeffrey.

"Kalian yakin mau mendengar cerita tentang mamanya Kaesang?" tanya Jeffrey pada Kaesang, Casandra dan juga Exxel, mereka bertiga mengangguk dengan antusias.

"Aluna Radhania, nama wanita yang sampai saat ini saya kagumi dan saya rindukan setiap saat." ucap Jeffrey mengawali sebuah cerita tentang dirinya dan juga kesayangannya.

"Pertama kali saya bertemu dengannya waktu bersekolah di salah satu universitas Jakarta Selatan, dia wanita yang ramah dan sangat cantik. Banyak sekali orang yang menyukainya."

"Kalian pasti tidak akan percaya hal ini, tapi ini benar benar terjadi. Dulu saya benar benar cupu, saya tidak bisa sama sekali menarik hati seorang wanita, berbanding terbalik dengan Jordan. Jordan salah satu Pria famous saat itu, dia menarik hati wanita manapun, sejak SMA memang Jordan itu suka ganti ganti cewek."

"Dulu saya sudah sangat putus asa, untuk mendapat perhatian dari Aluna, rasanya tidak mungkin jika Aluna menyukai saya."

"Dan pada suatu hari, saya melihat Aluna sedang makan di sebuah restauran bersama Jordan. Melihatnya bersama Jordan sudah cukup untuk membuat saya sadar diri dan memutuskan untuk berhenti menyukai seseorang yang jelas jelas tidak bisa digapai. Saat itu saya tidak bisa bersaing dengan Jordan yang lebih baik dari saya dari segi penampilan."

"Tapi ternyata semua yang saya pikirkan salah, Aluna sama sekali tidak menyukai Jordan dan sebaliknya, Jordan tidak menyukai Aluna. Mereka bertemu di restauran secara tidak sengaja dan Jordan bilang jika Aluna selalu bertanya tentang saya."

"Di situ saya menjadi percaya diri, dan dari situ juga saya mulai mengganti style saya menjadi seperti Jordan, ya memang tidak mirip tadi tidak kalah keren dengan Jordan kala itu."

"Perlahan namun pasti, saya mendekati Aluna dan dia meresponnya dengan baik, sampai akhirnya saya berani untuk menyatakan bahwa saya memiliki perasaan padanya dan saya ingin dia mengikat sebuah janji di hadapan Tuhan dan para saksi bersama saya, dan dia menerimanya dengan baik."

"Dan ya kisah akhir dari cerita ini, kalian tau sendiri jadi tak perlu lagi saya ceritakan." ucap Jeffrey mengakhiri ceritanya.

"Kok pendek banget ya? mana gak seru lagi." celetuk Exxel tanpa dia sadari.

Jeffrey terkekeh kecil, tidak mungkin dia menceritakan semuanya dengan detail, itu sama saja membuka luka lama. Yang pasti kisah Jeffrey dan Aluna tidak semulus apa yang diceritakan olehnya.

Sebenarnya Jeffrey ingin menceritakan semuanya, tapi tidak bisa, hatinya sangat tidak bisa menahan sakit, Aluna adalah cinta pertama dan terakhir untuknya. Tidak ada wanita manapun yang bisa menggantikan posisi Aluna.

Desember || Jaeminjeong (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang