⌗ Last part

373 37 10
                                    

Doorr!!

Suara tembakan itu terdengar begitu nyaring, namun Kaesang tidak merasakan apa apa pada dirinya, perlahan Kaesang membuka matanya.

"Casandra!" teriak Jeremy.

Air mata Kaesang semakin turun dengan deras, melihat apa yang terjadi di hadapan matanya. Casandra yang tergeletak tak berdaya di hadapannya akibat menyelamatkan dirinya dari Jeremy.

Tembakan Jeremy tidak meleset hanya saja orang yang terkena tembakannya bukanlah sasaran yang sebenarnya. Saat hendak menembak Kaesang tiba tiba saja Casandra datang dan menarik tangan Jeremy agar tidak mengenai Kaesang.

Namun sayangnya Casandra kurang perhitungan hingga akhirnya dirinya sendiri yang terkena tembakan dari Jeremy.

Sedih dan juga emosi menjadi satu. Kaesang sangat muak dengan Jeremy, ia mengambil pistol yang tergeletak di belakang Jeremy tanpa sepengetahuan pemiliknya.

Karena pemiliknya saat ini sedang berlutut di hadapan tubuh Casandra yang tergeletak. Kini Jeremy merasakan apa yang di rasakan Kaesang tadi, hatinya Kacau, wanita yang dari dulu ia cintai sekarang mati karena ulah dirinya.

"Jauhkan tangan kotormu itu dari kekasih saya Jeremy, kamu tidak pantas untuk menyentuh ataupun menangisinya." ucap Kaesang dengan nada yang sangat tegas.

Kaesang menyeret tubuh Jeremy ke belakang dan menatapnya dengan tajam, mata Jeremy bergerak kemana mana mencari benda yang tadi ia jatuhkan begitu saja.

"Casandra!"

Teriakan Exxel mengudara, mengalihkan perhatian Jeremy dan juga Kaesang. Exxel berlari ke arah Casandra menjatuhkan tubuhnya dan memangku kepala Casandra, dunia Exxel seketika ikut hancur melihat adik kesayangannya tergelak tak bernyawa.

Jordan dan Jeffrey pun berada disana, keduanya tak bergerak membeku di tempat melihat Exxel yang menangis dengan kencang.

Perhatian Kaesang kembali kepada Jeremy, ia tersenyum miring dan menunjuk pistol yang di cari cari oleh Jeremy.

"Mencari ini Jeremy?"

Jeremy diam, ia mengumpat dalam hati, tidak seharusnya dia menjatuhkan pistolnya tadi. Kaesang mengarahkan pistolnya ke arah Jeremy.

Jeremy terus bergerak mundur dengan kondisi yang masih terduduk dan Kaesang terus mendekati dirinya. Sekarang giliran Kaesang yang tertawa melihat Jeremy ketakutan.

"Kamu telah mengambil kebahagian orang banyak, dan karena itu dirimu tidak pantas untuk berada di dunia ini lagi. Say goodbye to the world Jeremy."

Setelah mengucapkan kata itu, Kaesang langsung melayangkan satu tembakkan tepat mengenai kepala Jeremy.

Genggaman pistol itu terlepas, tubuh Kaesang seketika mati rasa, Kaesang melihat ke arah belakang satu tetes air mata pun kembali turun.

Kata kata Casandra tiba tiba terlintas di pikiran Kaesang "Ah, tidak apa apa tuan, itu hal yang wajar, tetapi ingatlah satu hal jika tuan berada di samping saya, tuan tidak akan terluka sedikitpun, saya akan menjaga tuan dengan baik."

Perkataan itu cukup membuat dada Kaesang sakit, 'Kamu berhasil Casandra.' batin Kaesang.

Kisah kita berjalan sebelum kita mengungkapkan apa yang kita rasakan, kisah yang indah telah terukir dalam sejarah cinta kita.

Sampai jumpa lagi Casandra. Saya selalu akan selalu mencintaimu.

'Saya terlalu cepat bicara ya?' -Jordan.

'Maaf Casandra saya tidak bisa menjaga kamu, tunggu saya disana ya?' -Kaesang.

~~~~~~

Desember || Jaeminjeong (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang