Jakarta Selatan, 1 Desember 2020
Malam ini Exxel, Jeremy, Kaesang dan juga Casandra tengah duduk di kosan Exxel. Pertemuan mereka berempat tidak di sengaja, pasalnya Exxel tidak tau bahwa mereka akan datang ke kosannya.
Semuanya datang secara tiba tiba, tanpa di undang, ya seperti setan. Yang pertama kali datang adalah Jeremy dan tak berselang lama setelah itu datanglah Kaesang dan juga Casandra.
Suasana di kosan itu sangat amat canggung, Exxel yang biasanya banyak bicara tiba tiba menjadi seperti seorang pendiam.
Kaesang meletakkan tangannya pada bahu Casandra dan memegangnya dengan erat, seolah ia tidak ingin kehilangannya dan juga memberitahu kepada siapapun yang melihatnya bahwa Casandra adalah miliknya.
Jeremy jelas dapat melihat hal itu, dan dia tidak suka, sedangkan Kaesang selalu menatap ke arah Jeremy dengan wajah yang angkuh.
Exxel disana sangat was was takut sekali jika kedua pria itu cekcok pasti tempatnya akan berantakan, karena ujung ujungnya pasti dia juga yang akan membersihkannya.
Berbeda dengan Casandra, ia juga merasa canggung tapi tidak ia perlihatkan melalui ekspresi, saat ini dia tengah asik memakan snacks yang di beli kakaknya.
Kebiasaan dari Casandra adalah menghabiskan makanan yang bukan miliknya, lebih tepatnya dia menghabiskan apapun yang dibeli oleh kakaknya.
‘Makanan kakak adalah makanan adek juga.’ -Casandra.
“Kalian ngapain disini anjir? kalo cuma numpang istirahat mending lo pada pulang. Nih bocil juga kerjaannya cuma ngemil mulu gendut tau rasa lo.” cibir Exxel.
“Gue kesini mau ngajak lo jalan bang, suntuk gue di rumah. Mau kagak?” tanya Jeremy.
Exxel tampak berpikir sejenak, lalu mengangguk setuju akan ajakan Jeremy. Ia mengambil jaket dan kunci motornya, lalu kembali bersama 3 tamunya tadi.
“Kamu ingin ikut?” tanya Kaesang dan dijawab anggukan antusias dari Casandra. “Akan saya temani kamu.” imbuh Kaesang sembari tersenyum.
“Kalian tidak masalahkan jika saya ikut?” tanya Kaesang pada Exxel dan juga Jeremy.
Jeremy melenggang pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaan dari Kaesang, sedangkan Exxel mengangguk setuju. Tidak ada salahnya jika Kaesang dan Casandra ikut, lagi pula jika berdua saja menurut Exxel tidak seru.
Mereka berempat menggunakan motor untuk jalan jalan malam ini, Exxel dan Jeremy sendiri, sedangkan Kaesang memboncengkan Casandra.
Jeremy adalah penentu tempat yang akan didatangi mereka, jadi Jeremy berada di depan dan Exxel berada dibelakang. Entah kemana Jeremy akan membawa mereka, tapi Casandra sangat yakin bahwa tempat yang di pilih Jeremy adalah tempat yang seru.
Kini mereka telah sampai ke tempat yang dipilih Jeremy. Sebuah arena balap yang sangat sepi, tidak ada satu orang pun disana. Tempatnya tidak terlalu seram, hanya sedikit seram saja, mungkin karena ini adalah malam hari.
“Mau balapan sama gue Jer?” tanya Exxel.
“Iya bang, bukan sama lo tapi sama Kaesang. Gue liat tadi kayaknya lo jago tuh bawa motor, berani gak lo tanding sama gue?” ucap Jeremy dengan senyum miringnya.
Kaesang menatap Casandra sebentar, Casandra menggelengkan kepala, ia tidak ingin jika Kaesang menerima tantangan dari Jeremy, takut jika Kaesang akan jatuh dan terluka parah.
Setelah melihat respon Casandra, Kaesang berbalik menatap Jeremy yang juga menatapnya dengan wajah yang menurut Kaesang itu sangat menjengkelkan.
Karena kesal Kaesang menerima tantangan Jeremy. Keduanya kini bersiap di garis awal, Exxel menghitung mundur dari 5-1.
KAMU SEDANG MEMBACA
Desember || Jaeminjeong (END)
ФанфикBertemu, jatuh hati, dan di pisahkan. Itu adalah sebuah takdir dari Tuhan untuk semua umatnya. Setiap orang pasti akan merasakan apa itu kehilangan. Seperti Kaesang dan juga Casandra, dua insan yang sedang menjalin sebuah hubungan namun takdir Tuhan...