77(Salah Paham)

299 58 7
                                    

Biasakan sebelum baca vote dan komen sebanyak-banyaknya!!

Masih di kediaman rumahnya habib Al Assegaf.

Setelah Nabila pergi,aku pun kembali melanjutkan langkah demi langkah. Tawa Alwi bersama perempuan itu semakin bisa ku dengar. Namun entah kenapa aku tidak siap untuk menerima sebuah kenyataan.

Kini aku sudah berdiri di pintu yang menuju halaman belakang. Sesampainya aku di sana,tak sengaja aku mendengar Alwi mengatakan.

Iyah sayang..

Itu yang membuat ku terdiam sejenak. Sayang? Panggilan buat siapa itu?. Siapa lagi kalo bukan perempuan bercadar yang ada di hadapan nya.

Perempuan itu?dia kan yang waktu bertemu sama aku pas di mall."batin Nisa menatap merek. Meski penuh tawa dan kedekatan di antara merek,tapi habib Al tetap menjaga jarak dengan perempuan itu. Itu lah yang membuat aku sedikit tenang,tapi kenapa dengan perasaan ini.

Seperti perasaan yang dulu pernah aku rasakan kepala sosok Alwi yang dulu. Perasaan cemburu ini lah yang pernah aku rasakan dulu.

"A.. Assalamualaikum"salam Nisa yang menghilangkan tawa di antara mereka

"Waalaikumsalam"balas mereka

"Nisa.."

Kata Alwi yang takjub akan kedatangan Nisa begitu saja. Tapi jujur Alwi senang Nisa datang,bertepatan dengan ulang tahunnya. Apa mungkin Nisa masih ingat dengan ulang tahunnya?.

"Maaf ganggu. Tadi bibi langsung suru aku kesini"jelas Nisa

"Iyah nggak ganggu ko"balas Alwi

"Ini..aku kasih kue sama kado. Sekali lagi selamat hari milad ya."ucap ku tanpa mengangkat pandangan ini padanya

Aku tidak sanggup melihat dan mengangkat pandangan ini. Takutnya setelah melihat wajahnya,aku kembali ke perasaan itu.

"Aku terima ya, makasih sekali lagi"balas nya

Aku tersenyum tipis di balik cadar ini. Lalu mengangguk kepalaku dan berkata" yaudah kalo gitu,aku cuma mau kasih itu aja. Semoga suka dan bermanfaat,aku pamit dulu."

"Em.. buru-buru ya?nggak mau makan kue nya bareng?"

Ajak Alwi namun Nisa menolak." Nggak usah, makasih..pergi dulu"

"Biar aku antar sampai di depan."kata Alwi lalu pergi bersama Nisa ke teras depan rumah.

Depan rumah_

Saat aku keluar rumah,aku tak melihat mobil Nabila di parkiran. Ternyata saat aku ingin menelfon Nabila,dia sudah lebih dulu mengirimkan pesan pada ku lewat WhatsApp.

Nisa...maaf banget,Reza harus mendadak pergi sekarang,jadi aku harus ke rumah dia sekarang. Aku duluan ya nggak papa kan:) nanti kamu pulangnya suru antar Alwi aja hehe bay...

Itu lah isi pesan dari Nabila kepada Nisa. "Duh terus aku pulang naik apa"batin Nisa

"Kamu kesini sama siapa? Naik apa"tanya Alwi

"Tadinya sama Nabila,tapi dia pulang duluan. Jadinya aku naik taksi aja."

"Oh gitu,yaudah aku antar aja."

"Nggak usah nggak papa ko,nanti takutnya ada yang salah faham."

Alwi mengerutkan keningnya"salah faham?lagian aku cuma antar ukhti aja"kata habib Al

"Nggak usah panggil ukhti..lagian kita udah kenal sejak dulu kan,jadi nggak enak kalo di panggil kaya gitu"

Ucap ku yang membuat Alwi terdiam sejenak. Lalu dia berkata" jadi kamu udah tau aku sebenarnya siapa?"

Nisa mengganggu Iyah." Aku senang kalo kamu udah tau yang sebenarnya. Ngomong-ngomong kisah kita dulu banyak banget rintangannya yah"ucap Alwi

"Iyah,bahkan aku pikir kita nggak akan ketemu lagi. Mm,udah mau sore aku pulang ya..a_alwi"

"Biar aku antar"ajak Alwi

"Mm..nggak,aku nggak enak sama dia"ucap Nisa dengan penuh tanda tanya

"Dia siapa?" Alwi yang berusaha menangkap perkataan Nisa, seseorang siapa maksudnya Nisa? Dan akhirnya Alwi teringat dengan seorang perempuan yang bersamanya tadi di belakang.

"Oh.. maksudnya kamu, perempuan tadi ya?" Tanya Alwi

"Em..udah ya aku duluan Assalamualaikum"salam Nisa tanpa menjawab pertanyaan dari Alwi.

"E..wa_waalaikumsalam"balas Alwi yang bingung dengan sikap Nisa. Sikap apa yang baru saja Nisa tunjukan pada Alwi?.

"Nisa kenapa ya? Apa dia salah faham dengan perempuan itu" Alwi yang mengerutkan keningnya

POV Nisa
Taksi_

"Astaghfirullah alazim...Ya Allah,kenapa aku harus bersikap kaya tadi sama dia. Nanti takutnya dia malah berpikir kalo aku cem.."

Nisa yang membatin,dan tidak melanjutkan perkataannya.

"Mba kita mau kemana ya?"tanya supir taksi itu

"Mm..jalan - - nomor - - ya pak"

"Oh siap neng"balas bapak itu

"Ya Allah..hati ini ko masih belum siapa menerima kenyataan ini. Cukup Nisa,Alwi bukan punya kamu. Dia milik perempuan lain yang lebih baik dari kamu dan mereka udah di jodohkan dari kecil kan? Lagian apa hak kamu Nisa?cukup berhenti mikirin jodoh orang!!! Astaghfirullah alazim ya Allah...maafkan hamba ya Allah.."

Batin Nisa sepanjang perjalanan saat ingin menuju rumah Rassya dan Nadya.

Makasih ya udah mampir buat baca cerita author 🙏🙏

Dah seminggu lebih nggak updated,dan akhirnya bisa update juga😊👌

Tapi jangan cuma di baca ajeeee
Klik tu bintang di pojok kiri bawah. Dan jangan lupa Follow author hehe👌

Oke..segitu aja tunggu kelanjutannya yah:)

See you 👋







IDOLAKU YANG DINGIN ||COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang