Evelyn dan yang lainnya berkumpul lagi setelah dua bulan tidak bertemu karena kesibukan kuliah. Beberapa dari mereka memilih untuk magang di luar kota. Sedangkan Evelyn memilih untuk mencari tempat magang disini saja.Mereka tengah nongkrong di cafe langganan mereka sekaligus tempat kerja Evelyn. Seperti biasa Vania dan Lingga tidak pernah sekalipun melewatkan adegan mesra - mesraan seperti biasanya. Namun kali ini Evelyn harus menahan diri untuk tidak menampilkan ekspresi cemburunya. Dadanya sesak melihat mereka bermesraan di hadapannya seperti ini. Dulu mungkin ia biasa saja. Karena ia tau Lingga akan sesekali datang padanya. Tapi sekarang dimana ia sudah lama tidak bertemu dengan laki - laki itu malah harus melihat kemesraan mereka yang gak pernah peduli akan tempat. Dan tingkat kemesraan mereka sudah naik ke level maksimal. Lingga bahkan sama sekali tidak menatapnya. Laki - laki itu tengah sibuk memainkan helaian rambut panjang Vania, atau sesekali mencium pipi wanita itu atau menduselinya. Sedangkan yang lain terus mengobrol asik berbagi pengalaman magang mereka kemarin.
Evelyn menghela nafas. Ia mendengarkan obrolan mereka namun sesekali ia akan melirik Lingga. Bukan ini yang ia inginkan. Mereka sudah sangat dekat. Tapi ini seolah mereka kembali ke awal, dimana interaksi mereka yang minim. Seolah dua tahun kemarin tidak pernah terjadi. Apakah Evelyn menyesal ? Sangat. Tapi ia tidak bisa berbuat apapun. Salahnya. Tapi akan semakin salah kalo ia melanjutkan hubungan terlarangnya dengan Lingga. Tapi ia tidak mau melepaskan laki - laki itu saat ia sudah pernah merasakan memilikinya. Tapi bagaimana dengan Vania. Vania dan yang lain adalah teman dekatnya. Dari dulu ia tidak pernah punya teman dekat karena ia selalu menyendiri. Sekarang ia memilikinya. Ia tidak mau kehilangan mereka. Tapi ia juga tidak mau Lingga bersikap asing seperti itu. Evelyn mengalami dilema berat. Ia tengah bertarung dengan pikiran dan hatinya.
" Eve, lo kenapa sih diem aja dari tadi ?" Tanya Valerie.
Evelyn tersentak. Namun ia mencoba untuk bersikap biasa.
" Gue emang selalu diem kan ?"" Ya iya sih... Tapi yang kali ini, gue rasanya lo rada gloomy gitu loh..." Tambah Valerie.
" Perasaan lo aja kali. Gue biasa aja kok."
" Yakin Eve ?" Tanya Valerie lagi.
Sebelum ia menjawab Vania menyelanya membuat jantungnya berdebar gugup.
" Jangan - jangan lo abis putus lagi dari pacar lo?" Tanya Vania.
" Emang Evelyn punya pacar? Setahu gue dia gak pernah deket sama cowok diluar circle kita. " Ucap Anya.
" Ya gue asal nebak aja sih... Tapi sumpah Eve, gue juga ngerasa sama kayak Valerie. Lo lebih diem dan gloomy dari yang biasanya. Lo emang diam tapi aura lo itu tenang gitu. Gak muram kayak abis putus cinta gini."
Evelyn tertawa.
" Apaan sih gak usah lebay deh. Gue baik - baik aja. Mungkin rada capek sama ini hari pertama gue haid. Makanya mungkin lo ngiranya gue gimana gitu."" Gitu ya kalo cewek mode haid. Susah di mengerti. Kadang ada yang muram. Kadang ada yang galak macam singa mau kawin." Ucap Elang.
" Makanya wanita itu selalu benar. " Ledek Anya.
" Inggih kanjeng ratu... " Ucap Elang mendramatisir.
" Lebay lo Lang." Ucap Valerie.
Mereka lalu tertawa - tawa mengejek Elang. Memang Elang ini bullyable banget.
Evelyn pun ikutan tertawa - tawa ketika mereka mulai melancarkan aksinya untuk membully Elang. Tanpa ia sadari Lingga menatapnya sekilas lalu mengalihkan pandangannya lagi dan sibuk dengan ponselnya.
" Eh ke mall yuk. Udah lama lo kita gak nonton. " Usul Vania.
" Wah bener banget, sekalian shopping..." Seru Anya senang dan dibenarkan oleh Valerie.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFFAIR
RandomWARNING 21 ++++ !!!!! Bisakah aku bersama denganmu selamanya ? Meski dengan hubungan yang salah sekalipun... Tapi walau begitu..... Aku hanya ingin kamu tau, kalau aku akan selalu mencintaimu.... __________________________________ Start : 27 Februa...