06

22.4K 383 16
                                    


Warning 21 ++++

Evelyn, Lingga dan Vania tengah dalam perjalanan menuju kediaman Tante Marissa di kota sebelah. Tante Marissa adalah kakak sulung almarhum Tante Ambar, ibunya Lingga.

Vania duduk di sebelah Lingga yang tengah menyetir. Sedangkan Evelyn di bangku belakang.

" Sayang, disana siapa aja yang dateng ?" tanya Vania. Jujur wanita itu gugup, karena ini kali pertama dirinya bertemu dan dikenalkan kepada keluarga dari pihak ibunya Lingga.

" Banyak. Mama lima bersaudara. Nanti kamu aku kenalin ke mereka supaya kamu bisa tau ?"

" Gpp kan aku ikut."

" Gpp kok."

Evelyn hanya menjadi pendengar pasangan didepannya.

Empat jam perjalanan akhirnya mereka sampai dirumah Tante Marissa. Rumah bertingkat dua tersebut ramai oleh sanak saudara. Rencananya pernikahan Joselin anak kedua Tante Marissa itu akan diadakan minggu depan.  Tapi sanak saudara sudah berkumpul disana sejak kemarin lusa. Untuk membantu persiapan pernikahan tersebut, sekalian kumpul keluarga.

Lingga turun dari mobil diikuti oleh Vania dan Evelyn. Mereka lalu masuk ke dalam rumah.

" Eve...!!!" Jerit seorang anak kecil perempuan kegirangan mendapati tante favoritnya datang. Anak itu berlari dan memeluk Evelyn yang menyambutnya.

" Eve.. Eve... Eve... Eve... Lala kangen Eve... " ucap anak itu sambil merangkul leher Evelyn.

" Aku juga kangen Rara... Duh Rara udah gede aja sih."

Rara melepas pelukannya dan menatap Evelyn sayang. Anak itu tersenyum cerah.
" Eve nginep kan...?"

Evelyn mengangguk membuat Rara, anak kecil tersebut senang. Jeritan Rara tadi ternyata membuat yang lain datang mendekat. Tante Marissa menyambut Lingga dan Evelyn. Beliau memeluk mereka dan memberikan ucapan selamat atas kelulusan mereka. Tante Lingga yang lainpun melakukan hal yang sama. Mereka terlihat akrab dan mengobrol hangat. Tak hanya tantenya, sepupu - sepupu serta ponakan Lingga yang lain juga akrab dengan Evelyn. Vania yang melihat hal tersebut dibuat cemburu.

" Loh Ga, ini siapa ?" tanya Tante Marissa.

" Ma kenalin Vania. Pacarnya Lingga."

Tante Marissa menatap Lingga kaget.

Lingga memang memanggil Tante Marissa mama karena beliau yang meminta. Tante Marissa sudah menganggap Lingga anaknya sendiri. Tak hanya berlaku untuk Lingga tapi Evelyn juga.

Tante Marissa mengamati Vania sekilas, lalu tersenyum ramah. Vania membalas senyuman tersebut dengan canggung. Apalagi melihat respon tante - tantenya Lingga yang lain yang seolah biasa saja. Mereka berkenalan ala kadarnya.

" Ma, Mamaku udah dateng kan?"

" Udah, dari kemarin malah. Lagi di dapur, sana temuin mamamu dulu." Ucap Tante Marissa.

Evelyn berlalu dengan Rara digandengannya menuju dapur. Ingin menyapa mamanya.

Yang lain pun melanjutkan aktivitas mereka setelah sambutan dan perkenalan tersebut.

Vania menatap kemana perginya Evelyn. Ia iri dan cemburu dengan penerimaan keluarga Lingga pada Evelyn. Lingga memandang Vania dan menggenggam tangan wanita itu, membuat Vania menoleh menatap laki - laki yang sangat ia cintai itu.

" Evelyn emang sedeket itu ya sama keluarga kamu ? Tante kamu yang lain juga kayaknya biasa aja waktu kenalan sama aku. Beda waktu sama Evelyn."

" Mereka belum kenal kamu aja sayang.."

AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang