18

11.5K 399 6
                                    

Maaf kalo ada yang salah, saya bukan dokter atau ahli medis dan sebangsanya......

Correct me if i wrong...

Selamat membaca 😊😊

Evelyn gugup. Ia sedari tadi bergerak gelisah di kursinya. Mereka tengah menunggu namanya untuk di panggil. Kebetulan dokter kandungan di rumah sakit tidak begitu ramai hari itu. Sehingga ia bisa langsung ikut daftar tunggu.

Lingga mengenggam tangannya. Yang ia balas dengan erat.

Tak butuh waktu lama, namanya di panggil untuk masuk ke dalam.

Jantungnya benar - benar berdetak sangat kencang. Tangannya dingin.

Sang dokter dengan ramah menanyakan keluhan. Lingga yang menjelaskan keadaannya ketika bibirnya kelu untuk berbicara.

Sang dokter membawanya ke meja praktek dan mulai melakukan pemeriksaan. Ia terus menggenggam tangan Lingga yang senantiasa berdiri di sisinya.

Sang dokter melakukan usg padanya. Ia berjengit kaget ketika benda tersebut menyentuh perutnya.

Ia merasa waktu seakan berjalan sangat lama. Evelyn menanti apa yang akan di katakan sang dokter dengan tak sabar.

Sang dokter menunjukkan hasil usg padanya dan memberitahunya bahwa tidak ada kantong janin yang terbentuk dalam rahimnya. Mungkin saat terjadinya pembuahan, sel sperma tersebut gagal dalam melakukan tugasnya.

Gejala yang dialaminya saat ini disebabkan karena ia kelelahan, banyak pikiran dan tidak mengkonsumsi makanan yang bergizi dalam beberapa hari. Apalagi ia punya riwayat maag.

Evelyn menghela nafas lega karena apa yang ia pikirkan tidak terjadi.

Setelah konsultasi selesai. Evelyn dan Lingga keluar dari rumah sakit dengan perasaan lega.

Entah mengapa ia sangat bersyukur karena hal yang tidak ia harapkan tidak terjadi. Bukannya ia menolak untuk hamil atau memiliki anak. Ia tidak ingin hamil dalam kondisi tertekan seperti itu, apalagi ia melakukannya dengan orang yang ia tidak cintai apalagi dengan cara memperkosanya seperti kemarin.

Mobil yang Lingga kendarai sunyi. Tidak ada satupun dari mereka yang memulai pembicaraan.

Lingga membawanya menuju restoran favoritnya. Laki - laki itu memarkirkan mobilnya dan mengajaknya turun.

Laki - laki itu memesankannya makanan lalu mereka diam kembali.

" Bagaimana perasaanmu..?"

Evelyn memandang Lingga yang juga balas menatapnya.

" Lebih baik. Terimakasih."

Lingga tersenyum dan mengangguk.

" Lingga..."

" Hm..."

" Bagaimana kalo tadi hasilnya sebaliknya... Bagaimana kalo ternyata aku ..... hamil... "

" Sstt.. Jangan dipikirkan lagi... Kalo pun ternyata kamu hamil, kamu akan baik - baik aja Eve... Aku disini buat kamu oke... Apapun itu.."

" Tapi aku gak akan bisa terima dia di dalam diriku... Aku akan membencinya..." ucapnya lirih.

Lingga menggeleng dan menggenggam tangannya.
" Bagaimana dia datang, aku yakin kamu akan menyanyangi dan menjaganya dengan baik. Dia milikmu seutuhnya Evelyn... " ucap Lingga. "Udah ah.. Jangan di bahas lagi... Kenyataannya sekarang kamu baik - baik aja kan ? Apa yang gak kamu harapkan gak terjadi..  Itu yang penting. " tambah Lingga lagi.

AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang