L.O.VE

1.2K 73 2
                                    

"Masih enggak mau ikut pulang
kak?"

"Kak daddy lagi nanya loh. Kok diam aja betah banget ikut opa sama Oma ke Chiang Mai?"

"Phem"

Bayi tampan itu diam. Memeluk leher Oma erat. Dirinya enggan untuk ikut dengan daddy nya pulang kerumah. Masih ngambek mungkin karena tidak sadar di bentak oleh daddynya.

"Phem itu mamah sama daddy jemput. Kok enggak mau pulang masih mau nginap di rumah Oma sama opa?"

"Phem daddy minta maaf. Mau yuk pulang sama daddy sama mamah. Kok Phem enggak mau sih ikut Daddy."

"Daddy delek!!"

"Iya daddy jelek. Tapi mau ya ikut pulang kerumah. Daddy dah kangen sama phem"

Si kecil melirik Mamanya bibir bergetar ingin menangis. Tangan nya terulur minta digendong mamahnya. Dirinya sudah amat rindu pada mamahnya karena seminggu tidak bertemu.

"Ma- mamah"

"Sayang sini sama mamah"

CUPP

CUPP

CUPP

CUPP

CUPP

New menggendong phem mencium seluruh wajah baby phem saking rindunya. Tidak mempedulikan proses Tay yang melarangnya untuk menggendong Phem dalam kondisi tubuh nya yang sedang hamil besar.

"Mamah sayang sama phem, mamah kangen sama phem maafin mamah
ya, kalau misalnya bikin phem jadi sedih kesal. Maafin mamah ya sayang."

"Huaaa mamah"

"Cup cup jangan nangis sayang mau ya pulang sama mamah. Janji enggak bakalan ada daddy Tay nakal lagi sama phem"

Baby phem mengangguk dan setuju untuk ikut pulang kerumah. Karena bujukan mamahnya. Ibu dan anak itu saling rindu dan tidak ingin terpisahkan lagi.

"Maaf ya pah, mah udah ngerepotin phem enggak nakal kan mah selama di Chiang Mai. Makan sama minum susunya juga banyak kan mah? Tidur siangnya gimana mah. Pah?"

"Tenang aja new. Semuanya sesuai jadwal Hariannya phem kok. Kebetulan disana juga ada kerabat dekat punya bayi seumuran phem jadi anteng dia disana.."

"Syukurlah makasih ya mah. Pah udah bantuin jagain Phem. "

"Iya nak. Kamu kayak sama siapa saja. Kami ini kan Oma dan opa nya phem, dan phem juga senang dan betah. Walaupun sering banget ngigau manggil-manggil kamu."

New meringis dirinya merasa gagal menjaga phem. Dirinya malah semakin sedikit waktu bersama bayi besar nya. Karena kehamilan nya yang semakin tua saja. Seiring berjalanya waktu.

Menghapus jejak Air mata yang membasahi pipi chubby phem. Sebelum pamit dari rumah opa dan Oma Baby phem. Bersama tay tentunya.

New dan phem duduk di kursi Belakang sementara Tay yang menyetir mobil. Baby phem tiduran seperti bayi beruang yang menempeli mamahnya. Meskipun perut besar new sangat kentara tak sekalipun phem tertarik.

"Phem ngapain aja. Ketemu uncle Toto sama uncle kit ya?"

"Iyaa"

"Phem suka di Chiang Mai?. Katanya Oma phem Dapat teman baru ya?"

"Mamah kesepian enggak ada phem dirumah. Phem jangan jauh-jauh lagi dari mamah."

Baby phem mengusap wajah mamahnya sambil menghisap dot berisi susu formula yang sudah diseduh. "Suka banget sama susunya hmm"

Baby phem hanya mengerjapkan matanya lucu. Menikmati tepukan di pantat nya yang menjadi pengantar tidur untuk bayi Itu.

"Phem enggak mau nyapa adek butter. Adek-adek nya kangen sama Phem"

ENCOUNTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang