---
"Hmm manis susu sama kelapa nya. Enggak ada wangi mawarnya""Coba punya enak enggak?"
"Ya enak ya pink, ada rasa manis sama kelapa nya juga"
"Beda kali. Coba di aduk mungkin ya biar mungkin lebih enak rasanya coba minuman aku diaduk dulu"
"Hm kok jadi gini aneh rasanya. Udah enggak enak Daddy pas dicampur. Coba minuman punya kamu yang di aduk berubah enggak rasanya?"
"Hin"
"Minta minum nya diaduk coba"
"Mamah Napa?"
"Enggak kok mau minta minuman nya punya Daddy. Lanjut makanan sayang Abang, kakak sama adek"
Keluarga Cemara itu sedang ada jajan diluar. Sekalian nemenin si sulung yang sedang ingin membeli Buku tulis yang Baru. Tanpa rencana mau jalan-jalan sebenarnya niatnya cuma mau beli perlengkapan sekolah untuk si sulung phem. Tapi kebetulan anak-anak ingin jajan dan makan sore jadilah Mereka mampir dulu di sebuah tempat makan favorit nya Anak-anak yang makanan di hias lucu menyesuaikan keinginan anak-anak yang suka susah bila di beri sayuran di makanan nya.
"Jadi enggak enak Hin. Minumannya hambar gitu pas diaduk"
"He'e jadi sama aja ya. "
"Mau pesan lagi aja lah yang baru. Kamu nih ada-ada aja suka banget ngerusakin makanan/ minuman"
"Ya aku enggak tahu Daddy. Yaudah sih diminum aja enggak boleh buang-buang makanan atau minuman kasih contoh yang baik buat anak-anak. Udah jangan ngomel lagi makan gih pesanan kamu"
Siapa yang salah dan siapa yang lebih ngegas. Tay pusing Tobat untuk tidak lagi minta anak banyak-banyak. 4 anak cukup sepertinya. Ketiga bocah itu diam tidak ingin minuman mereka jadi korban kegaduhan sang mamah yang ada saja tingkah nya.
" Itu enggak usah banyak-banyak Hin jeruknya itu soto loh bukan kuah untuk ngerujak. Kasian yang didalam keasem-an"
Aksinya terhenti menambahkan lagi perasan jeruk nipis dalam mangkuk nya. Menyedok kuah segar itu dan menyuap kan pada Tay yang hobi melarang ini dan itu " Hin asem "
"Suka kok. Jangan ganggu deh "
"Ayam Na"
"Bentar belum masak itu. Di bakar lagi tunggu ya kak"
"Itu anaknya di urusi dong. Jangan mantau aku terus Daddy. Ini aku dah kegerahan kamu ada bawa tissue enggak?"
"Mana ada aku bawa kotak tisu tapi Ada yang di kantongi sama kipas kecil tuh"
"Nyebelin banget kok enggak bilang ada bawa kipas mini"
"Kamu juga enggak ada nanya
kan." Tay mengeluarkan kipas mini juga tissue yang cukup banyak dari kantong celananyaBumil itu emosian yang sudah di minta dokter untuk bisa mengontrol emosi di usia kandungan yang sudah masuk 38 Minggu. Tapi suka kelepasan pada emosi yang tidak bisa dikontrol kapan akan marah dan kapan akan kembali happy. Seharian memarahi dan menganggu Tay adalah kebiasaan nya yang sulit hilang jika sedang merasa suntuk menanti hari-hari gelombang cinta itu muncul. Tangan dibawa untuk menyeka keringat nya dengan tissue juga kipas angin yang dinyalakan.
Nafsu makan hilang begitu saja melihat Tay makan juga kadang membantu ketiga anaknya untuk memotong daging yang sudah selesai di masak keukuran yang pas untuk mulut kecil ketiga anaknya. Tatapan kembali teduh melihat ketiga malaikat nya yang makan dengan baik. Terutama nanon yang entah karena apa jadi berteman dengan sup jagung yang dipesan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENCOUNTER
FanfictionTAWAN VIHOKRATANA 30 TAHUN CEO Muda yang terjebak dalam ketakutan masa depan dan kenangan pahit masa lalunya... Yang perlahan membuka luka pada dirinya yang dingin dan kaku itulah tawan__ Sangat berbanding terbalik dengan tay yang dulu yang sangat...