Nulis panjang karena Senja suka nulis. Bukan karena mau nyenangin readers. Faham nulis ini saat lagi turun hujan. Bacanya perlahan aja nanon-nanon deh 🐖🐖 bye bye
•••
Dua Minggu sebelum prediksi kelahiran bayi-bayi New, pagi-pagi benar New dan juga suami posesif juga pencemburu nya keluar untuk menemani New yang ingin membeli makanan manis di toko yang tidak jauh dari rumah.Awalnya Tay melarang new untuk berpergian tapi bumil itu ngotot dan ingin juga ikut pergi sementara menunggu Baby phem pulang dari sekolah nya
"Kita beli jajanan dan kue yang banyak okay"
"Iya, kamu ini bebal ya dibilangin tunggu aja dirumah. Tapi malah ngotot pengen jalan"
"Hehehe udah gih Jangan ngomel terus pengang nih Telinga aku" potong New pada suaminya yang akan lanjut pengecoh mungkin bisa sampai berbusa mulut nya kalau sering mengoceh.
Sesampainya di toko kue yang ingin new kunjungi. Karena kasih cukup pagi jadilah banyak orang-orang yang mengantri untuk membeli kue. Tay ingin kembali mengomel jika tidak New cegah lewat kecupan singkat di bibir suaminya itu. " Jangan ngomel aku ingin kue. Bisa kita beli ya daddy Tay." Ujar new dengan Suara yang manja
Sambil menuntun new berjalan mereka memasuki toko kue setelah cukup lama mengantri di depan toko kue tersebut mulai sepi pengunjung nya. Bumil itu senang meskipun suaminya mengoceh Seperti burung gila tapi suaminya masih setia menuruti setiap keinginan nya.
"Ayo- jalan aja jangan lari"
"Siapa juga yang lari sih . Aku jalannya juga pelan kok ini" balas New sebal langkah nya terhenti saat merasakan sakit pada perutnya setelah berpapasan dengan seorang pengunjung aneh yang menutup tubuh dengan jaket hitam, topi juga kacamata hitam yang mencolok.
Hingga napasnya seperti tersengal-sengal saat merasakan sakit pada perutnya hampir terduduk di lantai jika Tay tidak memeganginya lengan nya. Pandangan turun pada telapak tangannya yang berdarah. Bukan darah tangan tapi darah yang mengucur dari area perutnya hingga kemeja Baby blue nya dipakainya jadi berdarah.
"AAHGH"lirih new memegangi perutnya sedikit terseok-seok akan jatuh tubuhnya
"HIN"Panik Tay menyadari perut istrinya yang tertusuk benda tajam sejenis gunting darah juga air yang sedikit berwarna keruh mengalir dari Tempat tusukan itu
Dengan orang misterius yang tadi sempat berpapasan dengan new sudah tak terlihat bentuk nya. Dengan gunting yang ada dilantai dekat pintu masuk toko. New yang sakit dengan bibir yang menjadi pucat Pasih terduduk di lantai dengan tangan yang meremas baju suaminya.
Tak ada satu pun orang yang tersisa di dalam toko ketika mendengar suara ledakkan dari luar tempat tinggal toko tersebut semua berlarian keluar hanya tersisa tay dan new. "Sa-kitt aagh bayiku Hiks hiks"
"Hin tetaplah Sadar kita kerumah sakit sekarang."
"Sakit-- aku enggak kuat hiks hiks. "
"Enggak-enggak jangan ngomong gitu. Hin tetaplah terjaga. New!"
Bukannya menjawab suaminya new semakin gelisah sebelum tubuh nya menjadi sangat dingin napas nya terputus-putus ketika berusaha berbicara. Sungguh dirinya tidak selemah ini jika tidak melihat kondisi nya yang sedang hamil tua. Matanya Sudah memerah bahkan menangis merasakan sakit pada perutnya yang terkena tusukan gunting seperti menebus ketuban bayinya hingga pecah.
Hingga kesadaran nya hilang diganti dengan teriakkan juga tangisan Tay yang sayup-sayup masih jelas didengar nya. Dirinya tak Kuat menahan sakit tubuhnya lemas seketika bersama darah juga air ketuban nya yang mengucur begitu saja lebih banyak lagi dari luka tusukan di perutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENCOUNTER
FanfictionTAWAN VIHOKRATANA 30 TAHUN CEO Muda yang terjebak dalam ketakutan masa depan dan kenangan pahit masa lalunya... Yang perlahan membuka luka pada dirinya yang dingin dan kaku itulah tawan__ Sangat berbanding terbalik dengan tay yang dulu yang sangat...