Matahari dengan malu-malu, terlihat dari timur membuat tidur seorang gadis terganggu. Lalu tiba-tiba ....
Kringgg
"MAS JAEMIN GUE SIAP!"
"Huhu, ngagetin aja. Padahal lagi mimpi nikah sama Jaemin, mau malam pertama lagi. " Kaget seorang gadis, siapa lagi kalau bukan Kareva, yang tubuhnya di tempati Revana itu.
Jam menunjukkan pukul 06:15, Reva tidak ingin berlama-lama karena hari pertama sekolah nya. Ia bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah selesai, Reva mengoleskan sedikit liptint tidak lupa menguncir kuda rambutnya.
"Perfect" gumamnya.
Tanpa menunggu lama, Reva turun ke ruang utama. Ia bertemu salah satu maid kemudian bertanya. "Bi, biasanya Reva berangkat pakai mobil, atau bawa sendiri?"
"Nona Kareva biasanya berangkat naik angkot Nona, k-karena perintah tuan muda Vian" jawabnya takut-takut.
"WHAT? ANJIR APA-APAAN, PUNYA SUAMI SULTAN SURUH BERANGKAT NAIK ANGKOT. WHAT THE —"
Ia berteriak, tapi dalam hati. Jika ia benar-benar berteriak, bisa-bisa beda alam besok.
"Serius, Bi? Kok Vian tega sama Reva."
"S-saya tidak tau Nona, kalau begitu saya permisi," ucap maid itu kemudian pergi dari sana.
"Vian bangsat, bisa-bisa nya gue udah cantik-cantik suruh naik angkot." Ia menghentakkan kakinya kesal. Ayolah, ia cantik bak bidadari jatuh dari genteng.
"Lo mulai berani ngumpatin gue?" tanya Vian yang tiba-tiba berada di belakang Reva.
"Anj - astagfirullah eh, Vian. Reva kan kaget," ujarnya sok lembut.
"Btw, lo yakin biasanya gue naik angkot?"
"Hmm."
"Sekarang, gue gak mau! Gue mau mobil sendiri." Semangat Reva, ia tak ingin menyia-nyiakan kesempatan menjadi istri sultan. Yang lebih penting, pengangguran kaya.
"Apa yang mau lo jual? Ginjal? Jantung? Gati? Mata?" tawar Vian dengan menaik turunkan alisnya.
Reva menatap suaminya itu sinis, sangat pelit. "Beliin lah bodoh, lo suami gue kalo lo lupa."
"Oke, tapi setelah pulang sekolah ikut gue," finish Vian sambil tersenyum smirk.
Tanpa berpikir panjang, karena terlalu semangat Reva mengangguk mengiyakan saja. Walaupun hari ini ia masih naik angkot, miris sekali nasib istri sultan ini.
Reva sampai di sekolah pukul 07:05, yang berarti beberapa menit lagi masuk. Reva menatap sekolah elit itu yang bertuliskan LENTERA HIGH SCHOOL atau LHS itu.
"Woah elit banget cok, siapa coba yang gak betah sekolah disini."
Reva masuk dengan hati berbunga-bunga, sekolah nya sangat elit. Siapa yang tak senang? Lalu tiba-tiba ....
"WOI BEBEB KAREVA YUHUU, FELI DISINI, KAREVA SINI ANJIR," heboh seseorang. Kemungkin Felicia menurut Reva, ia berjalan menuju ketiga gadis itu.
"Va, lo darimana aja anjir. Dua hari gak masuk. Gue, 'kan kangen," tanya gadis ber name tag Milanie Agnesia sambil memeluk Reva.
"Gue —"
"Jangan-jangan lo di grep-grep Vian lagi, kayak kata Mila kemarin?!"
Kata seorang gadis membuat melotot, pasti Ilona. Karena hanya dia yang belum bicara.
"Diem dulu nyet! Gue sakit aja kemarin, jadi gak masuk. Btw panggil gue Reva aja, nyaman gitu soalnya."
"What? Lo sakit apa?" tanya Mila lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
New World [TRANSMIGRATION]
Teen Fiction(END) Belum revisi. #Transmigrasi Series 1 "𝐀𝐤𝐮 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐩𝐞𝐫𝐧𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐞𝐬𝐚𝐥 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚𝐢𝐦𝐮, 𝐚𝐤𝐮 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐞𝐜𝐞𝐰𝐚 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐭𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐬𝐭𝐮𝐢 𝐤𝐢𝐭𝐚." 𝙙𝙚𝙬𝙞𝙛𝙖𝙩𝙢_ ••• Revana Ati...