Happy reading🦋
•
•
"Pulang bareng aku, koma no titik!"
"Hah?" bingung Reva, karena ucapan Vian menurutnya ada yang salah.
"Eh, maksud aku. Pulang bareng aku, titik no koma!"
'Anjir kok jadi bego gini sih dia,' ucap Reva dalam hati.
"Gue 'kan masih mau ke rumah orang tua gue."
Vian menghembuskan nafasnya pelan. "Enggak! Mulai sekarang kamu harus sama aku terus."
"Siapa lo ngatur-ngatur gue," sinis Reva.
"Suami."
Reva menggaruk kepalanya gatal, namun tiba-tiba tangan Vian mengelus rambutnya pelan. "Jangan digaruk, biar aku elus aja."
"Pokoknya pulang sama aku, ya?" tanya Vian sekali lagi.
Memang, bel pulang berbunyi beberapa saat lalu. Tapi mereka masih berdebat di parkiran sekolah. Sebenarnya tidak hanya mereka berdua, teman-teman mereka dan beberapa murid melihat kejadian tersebut.
Mereka melihat seorang Vian bersikap manis dan lembut pada seorang gadis. Apalagi sampai memohon-mohon agar pulang bersama. Jangan lupakan Ica, yang juga berada disana karena menunggu Reva.
"Enggak!" Reva menghempaskan tangan Vian dari kepalanya.
Lalu Vian melihat Ica dan berjalan menuju gadis itu, sekatika mata Reva melotot, apa yang akan Vian lakukan sekarang? Ica yang melihat itu menjadi gugup, bahkan pipinya memerah. Membuat teman-teman Reva menatapnya datar.
"K-kenapa, Kak?" tanya Ica gugup.
"Kalo gue kasih pilihan, lo sama Kakak lo pulang bareng gue. Atau lo sendiri, yang gue anter ... lo milih mana?" tawar Vian menaik turunkan alisnya.
Ica mendadak bingung dengan pertanyaan Vian, sedangkan Reva bersedekap dada melihat itu. Ada untungnya juga untuknya, ia bisa melihat dari kejadian ini, apakah Ica menyukai suaminya.
"Lo anter Ica aja, biar Reva sama gue." Seseorang tiba-tiba saja berbicara membuat mereka melihat kearahnya.
'Kyara?' batin Reva.
Kyara mendekat kearah Reva lalu berbisik. "Gapapa Va, gue juga mau ngomong sesuatu sama lo."
Karena sepertinya ada yang penting Reva hanya mengangguk.
"Lo anter dia aja, gue pulang sama Kyara."
"Va, itu ... gue gak bawa mobil. Kita pinjem mobil Ica aja, gimana?" cicit Kyara.
"Oke," final Reva.
Mereka berjalan menuju mobil Ica, lalu Reva mengendarai mobil itu. Teman-temannya yang melihat itu sangat tidak percaya, apa yang barusan Reva lakukan? Ia lebih memilih teman barunya daripada suaminya?
"Aneh gak sih?" gumam Ilona yang masih didengar kedua temannya.
Mila mengangguk. "Gue juga ngerasa, sama Kyara-Kyara itu."
Feli mendengar itu mengembuskan nafasnya lalu berjalan menuju mobilnya. "Gak boleh suudzon."
•••••
"Lo mau ngomong apa?"
"Va, lo gak mikir? Kalo kita biarin Ica deket sama Vian. Lo bebas!" jelas Kyara.
KAMU SEDANG MEMBACA
New World [TRANSMIGRATION]
Teen Fiction(END) Belum revisi. #Transmigrasi Series 1 "𝐀𝐤𝐮 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐩𝐞𝐫𝐧𝐚𝐡 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐞𝐬𝐚𝐥 𝐦𝐞𝐧𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚𝐢𝐦𝐮, 𝐚𝐤𝐮 𝐡𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐤𝐞𝐜𝐞𝐰𝐚 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐭𝐚𝐤𝐝𝐢𝐫 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐭𝐢𝐝𝐚𝐤 𝐦𝐞𝐫𝐞𝐬𝐭𝐮𝐢 𝐤𝐢𝐭𝐚." 𝙙𝙚𝙬𝙞𝙛𝙖𝙩𝙢_ ••• Revana Ati...