chapter 23

24.2K 1.9K 51
                                    

Jangan lupa vote and komen!
Happy reading🦋

7 Tahun kemudian ....

"Lia bangun! hari ini Deon mulai sekolah, jangan sampai dia telat, sayang."

Seorang gadis kecil berumur 7 Tahun menaikkan kembali selimutnya menutupi seluruh tubuh. Pintu sudah diketuk lima menit yang lalu oleh seorang wanita yang ia panggil 'mama' namun tak kunjung gadis itu buka. Perlahan pintu itu terbuka, menunjukkan wanita dengan pakaian formal-nya.

Wanita itu tersenyum lalu mulai menggelitik perut gadis itu. Tak tahan gelitikan mama nya gadis itu tertawa terbahak-bahak lalu mengusap air matanya.

"Hahaha, Mama berhenti!"

"Oke cantik, sekarang mandi lalu turun. Adik kamu ke sekolah untuk pertama kalinya, jangan membuatnya terlambat, Lia." Wanita itu mencium puncak kepala anaknya.

Gadis yang ia sebut dengan nama Lia hanya mengangguk tersenyum, membuat wanita itu gemas dan menciumi pipinya. Lalu ia pergi dari kamar putrinya untuk menemui anaknya yang lain.

"Mama selalu cerewet! tapi Lia suka," gumam gadis itu.

Di ruang makan terdapat sebuah keluarga bahagia, mungkin. "Lia dimana, Nak?" tanya seorang pria berusia hampir seabad.

"Biasa Pa, Lia selalu malas sekolah," kekehnya menjawab pertanyaan sang ayah.

"Deon mau makan apa, sayang?" tanya wanita itu pada anaknya.

Seorang anak berumur kurang lebih 5 tahun mengetuk dagunya berpikir. "Roti aja, Ma!"

Mereka sarapan dengan tenang, jangan lupakan Lia yang sudah berada disana. Kemudian wanita itu pergi mengantarkan anak-anaknya ke sekolah. Diperjalanan mereka bercanda dan tertawa. Seperti keluarga bahagia, hanya kurang seseorang saja.

Lima belas menit mereka sampai di sekolah elit di London. Wanita itu turun dengan muka datarnya, nampak sangat berkelas dengan penampilannya. Kedua anaknya tidak mau kalah, mereka menampilkan wajah datar seperti ibunya namun terkesan lebih imut.

Wanita itu berjalan dengan menggandeng tangan anak laki-lakinya, dan anak perempuan disebelahnya. Sampailah mereka di ruang kepala sekolah, perlahan mereka mengetuk pintu dan masuk.

(Btw anggep aja pake bahasa Inggris, ya. Sengaja pake indo biar mudah dipahami)

"Ah, Nyonya Kareva Gracia Darendra?" sambut kepala sekolah.

Ya, wanita itu adalah Reva. Ia mengangguk dengan muka datarnya lalu duduk diikuti kedua anaknya. "Jadi ... saya ingin mendaftarkan Deon sekolah disini," ucap Reva mengeluarkan berkas-berkas yang dibutuhkan.

"Deondra Elang Darendra, baiklah. Sebuah kebahagiaan kami, karena tuan muda bersekolah disini. Nyonya," ujar sopan kepala sekolah membaca berkas itu.

Reva menggeleng. "Jangan perlakukan mereka spesial disini."

"Tapi –"

"Ma, Lia bosan!" potong Lia sebelum kepala sekolah menyelesaikan kata-katanya.

"Jangan memotong pembicaraan, sayang. Itu namanya tidak sopan. Kalau kamu bosan, ajak Deon berkeliling," ucap lembut Reva

Lia mengangguk lalu menggenggam tangan adiknya keluar. Ia mengajak Deon duduk di taman sekolah sambil memejamkan matanya. "Kak Lia, Kakak nggak masuk?" tanya Deon polos.

New World [TRANSMIGRATION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang