chapter 5

58.5K 4.3K 32
                                    

Happy reading <3


Pagi ini, Reva berangkat menggunakan mobil barunya yang baru dan pastinya lemited edition. Dengan senang hati Reva memakainya, tidak sia-sia kemarin ia membunuh orang. Sesampai nya di sekolah, anak-anak heboh dengan mobil pengeluaran terbaru itu.

"Kya mobil siapa tuh"

"Pasti sultan"

"Woi bedak gue mana bedak"

"Sisir woi sisir"

"Pasti cogan tuh"

Reva yang mendengar suara terakhir merubah raut wajahnya menjadi datar.

"Matamu cogan, ck!" umpatnya pelan.

Ia keluar dengan kacamata hitam, jangan lupa membuka pintu mobil dengan gaya slow motion. Reva berjalan seperti model melenggak-lenggok kan bokongnya sebelum tiba-tiba ....

Brukk

Hening.

Suara tawa menggelegar di sekolah itu,muka Reva memerah menahan malu. Kemudian menatap tajam cowok di depannya dengan kesal, menatap dari atas hingga bawah tiga kali.

"Kayak kenal lo."

Gumamnya yang masih di dengar pemuda di depannya. Karena kesal ia tak mau ambil pusing dan berjalan dengan menghentakan kaki nya. Pemuda yang menabraknya hanya tersenyum tipis melihat gadis itu.

Reva berjalan ke kelasnya dengan kesal, sungguh ia ingin menghilang dari bumi karena malu. Tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya.

"Buset, muka lo kenapa? Kayak nahan berak tau gak!" ujar Feli menahan tawanya.

"Iya nih, pagi-pagi udah masang muka gak enak aja," sahutMila.

"Gapapa."

"Btw guys, kalian tau gak? Ada murid baru loh, katanya cogan pula duh." Muka Ilona berbinar mangatakannya.

"Murid baru?" gumam Reva.

Bel istirahat berbunyi beberapa saat lalu, Reva dan teman-temannya menuju kantin sambil gibah. Mereka duduk di bangku pojok kantin. Sedangkan Mila dan Ilona membeli makanan untuk mereka. Saat sedang ber gibah ria kedatangan seseorang mengagetkan mereka.

"Gue gabung, gak ada bangku lain."

Feli menatap pemuda itu kegirangan 'cogan' batinnya. Sedangkan Reva meneliti 'kayak kenal'.

"Eh, lo yang nabrak gue tadi ya?" tanya Reva.

Pemuda itu mengangguk tanpa beban.

"Yuhuu, makanan dat - EH COGAN!"

Teriak alay Mila membuat seluruh kantin menatap mereka, termasuk anggota inti Black Tiger.

"Pak ketu, jangan terlalu bodo amat sama buketu atuh. Di embat murid baru tau rasa noh," kompor Sam.

"Iya bos, secara ya buketu itu cantik. Jadi kalau mau, dia pasti udah selingkuh." Arfin menganggukkan kepalanya menatap Reva.

"Biarin, dia juga berhak bahagia."

Kata-kata Ken membuat atmosfer di sekitarnya mendingin. Tetapi Ken hanya bodo amat dan malanjutkan makannya.

Reva menatap datar teman-temannya menahan malu, lagi . Saat mereka makan dengan khidmat tiba-tiba saja ....

Byurr

Semua menjadi hening. Disana terdapat seorang gadis yang terjatuh membawa bakso dan satunya berpakaian ketat menatap tajam gadis yang terjatuh.

"KALO JALAN LIHAT-LIHAT, LO SENGAJA, KAN?!" bentak gadis berpakaian ketat.

"A-apa maksud k-kamu, t - tadi aku gak s-sengaja maaf."

Gadis itu ingin menampar tetapi sebuah tangan terlebih dahulu menepisnya, Reva melihat itu, suaminya yang menolong gadis itu ... Ica, yang sedang menangis.

"Vian, kali ini gak usah nolong dia, jelas-jelas tadi Ica yang jatohin dirinya sen —"

Plakk

Pipi Alia - gadis berpakaian ketat tadi memanas karena tamparan dari murid baru tadi, membuat semua hening.

"Lo gak usah ngerendahin orang," ucapnya datar.

"Gue gal ngerendahin dia, tadi di –"

"CUKUP! BISA GAK SIH SEHARI AJA ICANJING GAUSAH DRAMA? GAK CAPEK APA? GUE AJA YANG LIAT CAPEK! UDAHLAH TERSERAH KALIAN BYE, PRINCESS PERGI."

Teriak Reva lalu pergi dari sana, ia sangat kesal dengan Ica. Ingin sekali Reva membuang anak itu ke rawa-rawa sangat menye-menye, menyebalkan!

Sedangkan di kantin suasana begitu hening, Ilona mendekat kearah dimana ada Vian dan Ica.

"Lo juga vianjing, kenapa sih ikut campur terus? Lo suka sama Icanjing? Tau gak sih? Sengan kalian ikut campur urusannya, makin panjang bodoh! Mikir pake otak jangan saling nyalahin."

"Lo anak baru juga, gak usah ikut campur sih! Gak usah kaget kalo banyak drama murahan, apalagi nyalahin orang."

"Vianjing, sekali aja pikirin istri lo, awas nyesel." Ilona pergi dikuti teman-temannya.

"Istri?" batin anak baru itu.

Sedangkan Reva di taman belakang sekolah menghentak-hentakkan kakinya, dari pagi ada saja yang membuat ia kesal setengah mati.

"HUAA, REVA LO TAU GAK? TADI ILONA BUAT DRAMA DI KANTIN HEBAT BANGET," teriak Feli heboh.

Reva yang sedang badmood hanya menaikkan satu alisnya kode bertanya 'apa'. Mereka duduk dengan Mila yang menjelaskan semuanya.

"Gimana? Gue hebat belum jadi aktor drama?"

Ucap Ilona sambil mengibaskan rambutnya kebelakang. Sedangkan Reva yang tadi diam tiba-tiba tertawa sampai ngik ngok.

"Pftt bwahaha ngakak banget, Na. Bangga banget gue punya besti kayak kalian."

"Iya dong."

"Tapi guys, kalian tau gak? Gue tadi kayak liat muka Ica nahan marah, merah gitu," adu Feli pada teman-temannya.

"Percaya deh sama gue, Icanjing itu PPB." Mila memutar bola matanya malas.

Reva diam mencerna, murid baru? famale lead jatuh? Di tolongin anak baru? Reva ingat! Ternyata tadi pertemuan pertama famale lead dengan antagonis cowok, yang berarti menabrak Reva dan se-meja dengannya Lonard . Seorang anak tunggal kaya raya yang pindah sekolah berkali-kali karena kenakalannya.

Reva memejamkan matanya, bodoh!mengapa ia bisa melupakan semuanya? Jika Reva pikir-pikir dari awal memang seperti itu. Ia akan mengingat ketika kejadian itu sudah terjadi, dan tanpa sadar Reva menghancurkan nya seperti di kantin tadi.

•••••••••

Typo tandai 📍

TBC.

New World [TRANSMIGRATION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang